Share

29. Kembali

"Indah," hanya satu kata itu yang diucapkan Siena waktu berdiri di depan Hotel Sakura.

Setelah menempuh penerbangan hampir tujuh belas jam dari Los Angeles, dan tidurnya kurang nyenyak di dalam pesawat, Siena merasa jet-lag. Tapi rasa lelahnya seperti terbayar waktu melihat hotel yang didirikan Adalfo di tanah kelahirannya, bahkan mengambil nama ibunya sendiri.

Hotel itu bergaya tradisional Jepang, dengan jendela-jendela bulat dan didominasi material kayu. Bentuk bangunannya bukan meninggi ke atas, tapi meluas ke samping. Jelas bukan hotel modern seperti yang awalnya ada di pikiran Siena, tapi lebih mirip penginapan yang memberi kesan nyaman dan damai. Apalagi lokasinya bukan di daerah padat penduduk, tapi di desa tak jauh dari kaki Gunung Fuji.

"Konnichiwa…. Selamat datang di Hotel Sakura!" Seorang gadis muda yang memakai kimono warna cokelat menyapa mereka dengan ramah di ruangan depan hotel. Wajah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status