Masuk“Lo sadar nggak sih, kita baru aja bikin dunia salah paham bareng?”
Ayla nyeletuk begitu pintu ruang wawancara nutup, napasnya masih belum stabil.
Damian ngelirik sekilas, ekspresinya santai banget.
Terlalu santai buat seseorang yang baru aja bikin trending topic global.
“Ya, tapi at least sekarang mereka ngomongin chemistry, bukan gosip murahan.”
“Chemistry?! Damian, mereka literally bikin thread per detik tentang ‘tatapan lo ke gue’. Gue aja sampe mikir, emang tatapan lo seintens itu ya?”
Damian nahan senyum. “Tergantung, mau gue buktiin sekarang?”
“NO. BIG NO. Gue udah trauma sama kamera dan flashlight!”
Pas banget Sofia muncul dari balik pintu sambil nyodorin HP.
“Terlambat. Nih, liat. #AylaDamianLookAtEachOther lagi trending nomor satu.”
Ayla melotot. “ASTAGA. Baru juga lima menit kelar wawanca
“Mau ke mana lo?” suara Damian berat tapi setengah serak baru bangun, keluar dari sofa sambil nenteng gelas kopi. Rambutnya masih acak-acakan, hoodie abu-abu, dan mata setengah merem.Ayla keluar dari kamar dengan semangat yang nggak masuk akal buat orang yang belum sarapan. Topi anyam, totebag kain, sandal gunung… vibes-nya kayak mau piknik ke tengah desa.Dia nyeletuk santai, “Ke sawah.”“Ke… sawah?” Damian ngulang dengan nada disbelief, kayak baru denger kata itu pertama kali dalam hidup. “Lo serius?”Ayla cengengesan, “Iya. Healing, bro. Sawah, angin, cemilan, sama tanah yang asli, bukan rumput sintetis di rooftop lo itu.”Damian nyender ke tembok, masih belum bisa move on dari kalimat itu. “La, gue artis. Kalo gue jatuh ke lumpur terus fans liat, karier gue bisa tamat.”Ayla malah ngakak. “Yaudah, lo di rumah aja. Gue nggak maksa.”&ld
“Lo masih cemburu ya?” Damian nyeletuk sambil mencondong ke Ayla, satu alis terangkat nakal. Mata tipisnya menatap Ayla, dan pipinya langsung panas seperti listrik kecil yang nyetrum dari bahu sampai ujung kepala.Ayla cuma bisa nyengir, tangannya secara nggak sengaja nyenggol tangan Damian saat dia mengambil tas. “iiishh apaan sih.. nggak!”Damian senyum tipis, matanya masih nyantol ke Ayla. “Ngaku aja deh lo…”Ayla menelan ludah, matanya memandang ke luar rooftop. Angin sore berhembus pelan, membawa aroma kopi dan kue panggang dari café kecil itu. “Jangan kelamaan mandang gue Damian, bikin gue tambah salah tingkah deh.”Dia nggak bisa bohong, setiap sentuhan kecil Damian, tiap senyum tipisnya, bikin hatinya panas tapi nyaman sekaligus. Dia masih nggak bisa lupa… sedikit cemburu… pas Damian sementara dipinjam sama Maya minggu lalu di Switch Challenge.Damian
“Siap… atau siap… hati-hati copot jantung duluan?” Damian nyeletuk sambil mencondong ke Ayla, senyum tipisnya bikin pipi Ayla panas seketika.Ayla cuma bisa nyengir malu, tangan masih nyenggol tangan Damian secara nggak sengaja. “Gila… Damian. Gue baru mau panik, eh lo malah bikin tambah deg degan!”“Eh, itu tujuan gue, La,” jawabnya sambil nyengir nakal. “Kalo lo deg-degan, berarti chemistry kita masih hidup. Masih ada sinyal rahasia, kan?”Ayla menelan ludah, napasnya mulai nggak beraturan. “Sinyal… signal rahasia kita?!”“Ya… senyum tipis, bahu nyaris nempel, kode pandang… lo tau lah. Jangan sampe ilang pas switch challenge nanti,” Damian bisik, mata nyantol ke matanya.Di depan mereka, Clara Jung berdiri dengan senyum tipis tapi penuh arti. Suaranya terdengar jelas di seluruh studio. “Pasangan Couple 90 Days, minggu ke-7 ini akan menguji kalian lebih dari sebelumnya. Tantangan kali ini adalah… Switch Challenge. Kalian akan sementara bertukar partner untuk beberapa mini game, tapi
Lampu studio masih temaram, tapi aroma adrenalin sudah terasa di udara. Semua pasangan peserta duduk rapi di kursi masing-masing, tapi tidak ada yang benar-benar tenang. Ayla duduk di samping Damian, matanya sesekali melirik ke layar besar yang menampilkan countdown tantangan.Clara Jung melangkah ke panggung, sepatu haknya berdentang ringan di lantai. Suaranya halus tapi tegas. “Selamat datang di minggu ke-7, Couple 90 Days. Tantangan minggu ini akan menguji kalian lebih dari sebelumnya… bukan hanya fisik, tapi juga mental, dan chemistry yang sudah kalian bangun sejak minggu pertama.”Ayla menelan ludah. Dia bisa merasakan jantungnya berdetak lebih cepat saat Clara menatap lurus ke arahnya, lalu sekilas ke Damian. Ada sesuatu di mata Clara yang bikin Ayla sadar, ini bukan sekadar permainan, ada strategi tersembunyi di balik senyum misterius host itu.Damian mencondongkan badan sedikit, pelan. “Santai aja, La. Kita udah latihan mental dan fisik bareng kan? Chemistry kita juga… jelas b
Lampu ruang briefing berkedip lembut, deretan kursi penuh pasangan peserta. Suara Clara Jung mengisi ruangan dengan nada tegas tapi elegan. “Selamat datang di minggu ke-7, Couple 90 Days! Minggu ini, tantangan kalian sedikit berbeda… karena kita akan main Couple Switch Challenge.”Ayla menelan ludah. Mata dia nyuri ke arah Damian, yang duduk di samping dengan ekspresi santai tapi matanya nyantol ke dia. Hatinya tiba-tiba panas, tapi dia pura-pura nggak peduli.Clara terus menjelaskan, “Setiap pasangan akan saling bertukar partner untuk beberapa mini-game. Tujuannya? Lihat seberapa kuat chemistry kalian saat… dipisahkan sementara.”Hanna nyeletuk pelan ke Sofia nonton dari rumah. “Gila, Ayla bakal panik nih. Damian bakal dipinjam sama cewek lain. Gue sih penasaran banget liat reaksinya.”Ayla mendengus pelan, pipinya udah mulai panas. Tapi matanya tetap nggak bisa lepas dari Damian.Pasangan lain mulai ribut, saling bercanda dan salah langkah kecil, bikin suasana jadi lucu tapi awkward
Ayla dorong pintu minimarket sambil tarik napas panjang, masih kesengsem sama momen minggu ke-6. Hanna dan Sofia udah nunggu di lorong snack, nyengir kocak begitu liat Ayla masuk.“Eh, akhirnya muncul juga, La! Nggak keburu kejebak di apart Damian kan?” Sofia nyeletuk sambil angkat alis.Ayla nyengir sambil ngesot ke arah mereka. “Gue selamat… tapi jangan tanya rasanya deg-degan kayak rollercoaster seharian. Damian… ugh, lebay, deh.”Hanna ngakak, nyengir lebar. “Gila, La. Gue liat lo tadi di layar sama Damian… chemistry kalian tuh beneran kelihatan. Bisa bikin fans lain iri parah!”Ayla meletakkan tasnya, pelan-pelan ambil minuman dingin. “Iya, bener-bener teamwork minggu ini. Kita nggak cuma selesain challenge, tap







