Share

201. Kesempatan dan Waktu

“Mengapa kau tak sampaikan padaku?” tanya Arya dengan mata terbelalak manakala mendapatkan laporan penyusupan di biliknya delapan hari lalu. Prajurit tingkat menengah di hadapannya hanya mampu tertunduk tak berani berkilah.

“Ampun, Gusti. Hamba tak berani mengganggu pernikahan Gusti,” ucap prajurit itu dengan suara bergetar.

“Pernikahanku sudah delapan hari lalu, Prajurit! Jika terjadi sesuatu pada Astagina, kau tak akan kuampuni!” ancam Arya dengan amarah menyala-nyala. Patih Astagina itu segera memeriksa peti yang ditemukan di biliknya itu.

Perlahan Arya membuka peti itu. Ruang di dalam peti dialasi kain tebal berwarna putih. Pemuda itu meraih kain yang terasa begitu empuk itu. Kain melekat kuat nyaris tak menyisakan celah. Namun Arya akhirnya menemukan sebuah celah di sudut dasar peti dan memasukkan telunjuknya.

“Kapur barus,” lirih Arya setelah mengendus ujung telunjuknya. “Peti ini pasti berisi dokumen atau benda pusaka! Selain aku siapa yang sudah tahu hal ini?” tanya Arya.

“Gus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status