Share

BAB 43 LENYAP DALAM SEKEJAP

Author: sugi ria
last update Last Updated: 2025-07-30 19:27:42

"Wihh, kencan nih bau-baunya."

Arch melirik judes pada Satria yang langsung komen begitu mereka sampai di rumah.

"Kencan ala rakjel," celetuk Arch

"Itu malah sensasinya lebih terasa. Iya gak, Nya?"

"B aja Bang. Soalnya dia kaku kek kanebo yang lupa dimasukin ke tempatnya," balas Livi asal.

Satria terbahak melihat ekspresi Arch tidak sedap dipandang sama sekali. Sementara Livi melenggang ke sofa duduk di sana lalu menghubungi Kai.

"Bang, pabrikmu beneran bermasalah deh," lapor Livi.

"Lah, kan pabrikmu juga," kilah Kai dari ujung sana.

Livi merengut. "Terus masak kita diam saja."

"Ya enggaklah. Cari solusinya. Kamu bisa melakukannya. Tapi kamu harus hati-hati, minta bantuan kalau kesulitan."

"Oke. Ini baru dugaan. Nanti aku kasih tahu perkembangannya. Soal komplain hari itu bagaimana?"

"Beres. Barang dikirim hari ini dan mereka puas dengan kiriman kita."

"Nah kan, makin aneh gak tu."

"Iya, iya. Nanti kita selidiki. Tapi ingat, hati-hati dan jaga diri."

Livi mengangguk, lalu memutus samb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nurliana Ali
siapa ya...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 83 TIDAK KOMPETEN

    "Tuan, Pak Axel ada di sini."Arch mengangkat wajah. Ini adalah kali pertama dirinya bertemu Axel secara resmi. Setelah sebelumnya Arch hanya menemui Axel jika sedang melindungi Livi.Dalam pandangan Arch tidak ada yang istimewa dari penampilan Axel. Hanya fisiknya saja yang lumayan tampan. Arch mendadak merutuki kebodohan Livi. Bisa-bisanya gadis itu bucin akut pada Axel.Dibodohi sampai lima tahun, diselingkuhi juga pada akhirnya. Belum lagi semua proyek beralih nama jadi milik Axel. Botol! Bodo dan tolol."Selamat siang, Tuan."Axel mengulurkan tangan tapi Arch sama sekali tidak menanggapinya. Di belakang Axel ada Sandra yang menatap penuh minat pada Arch. Pria itu tampak sangat menarik di mata Sandra.Sementara Stacy, gadis itu hanya berdiri paling belakang. Seolah tahu kalau dia bukanlah siapa-siapa jika dibanding Axel dan Sandra.Axel menarik tangannya kembali ketika Arch tidak lekas menyambut tangannya. Dahi Axel berkerut melihat keengganan yang Arch tunjukkan kala menemuinya.

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 82 MISTERI

    "Mau cari siapa? Atau mbaknya model tambahan?"Livi mengerutkan dahi ketika seorang staf bagian promosi bertanya padanya. "Eh, enggak Mbak. Saya bukan siapa-siapa."Istri Arch nyaris berbalik pergi dari area photoshoot. Tidak ingin mengganggu proses pemotretan yang sepertinya hectic sekali. Mungkin dia berkunjung di waktu yang kurang tepat. Dia yang gabut pilih jalan-jalan sambil menunggu kain datang. Ada sedikit keterlambatan pengiriman kain hingga proses pemotongan lumayan tersendat.Irfan mengizinkan Livi mengambil udara segar. Pria itu berjanji akan menghubunginya jika kain sudah tersedia.Dengan semua yang sedang terjadi di antara dirinya dan Arch, mood Livi makin memburuk. Dia kira pergi ke tempat Caleb akan menyegarkan pikirannya.Tapi ternyata pria itu sedang sibuk tingkat dewa, jadi dia tidak berani mengganggu. Namun ketika langkahnya baru menyentuh ambang pintu, satu panggilan menghentikannya."Livi! Itu kamu?"Sang pemilik nama menoleh guna mendapati Caleb berlari ke arahn

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 81 SATRIA LAURENT ABISENA

    Livi mendengus kesal ketika esok harinya dia masih menghadapi paras Arch yang fine-fine saja. Tidak ada penjelasan, atau setidaknya rasa bersalah di sana. Setelah kejadian semalam, Arch sama sekali tak menyinggungnya lagi.Tapi untuk apa, toh hal itu tidak perlu. Arch akan selalu jadi pria menyebalkan di mata Livi. Dan mungkin tidak akan berubah selamanya.Ditambah lagi interaksi antara Satria dan Arch masih tetap seperti biasa. Tidak ada yang berubah. Mereka pagi-pagi sudah membahas bisnis. Seolah tidak melihat Livi di sana. Livi yang biasanya cuek akan urusan kantor Arch, mendadak tegak telinganya ketika nama Axel disebut. Dari sana Livi tahu kalau Axel dan Arch akan bertemu."Jadi dia beneran kerja di kantor itu. Tapi posisinya apa. Kenapa sok penting sekali," batin Livi sambil memakan sarapan buatan Arch.Marahan jalan terus tapi soal makanan, Livi akan tetap menyantapnya. Prinsip Livi kalau ada yang lezat di depan mata buat apa ditolak."Ikut aku," kata Arch ketika Livi berjalan

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 80 ARCH VS LIVI

    Gerakan Arch yang sedang berkelana di leher Livi berhenti. Pria itu menjauhkan diri, dipandanginya Livi yang rambutnya menyebar di atas bantal.Menyuguhkan view dramatis sekaligus erotis, ketika disandingkan dengan pakaian Livi yang sudah Arch acak-acak.Perut sang gadis sudah terekspose ketika piyamanya tersingkap. Dada tanpa bra membuat ujungnya meninggalkan jejak di kain berwarna biru. Sekali gerak, Al bisa mendapatkan puncak dada sang istri.Namun semua fantasi itu buyar ketika Livi mempertanyakan gosip yang selama ini beredar luas di luar sana. "Kamu percaya?" Arch balik bertanya.Livi mengedikkan bahu. Terus terang dia bingung dengan sikap Arch. Tingkahnya kerap menunjukkan kalau dia normal. Namun semua terpatahkan. Ketika Arch pilih menarik diri di akhir tiap kali mereka bercumbu.Arch menghela napas. "Jadi maumu apa? Mau bukti? Kamu siap aku tiduri.""Memangnya bisa? Pertanyaannya itu.""Aku normal, Vi.""Tapi kamu tidak pernah melanjutkan apa yang sudah kamu mulai. Seperti s

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 79 DI LUAR PREDIKSI

    "Uhh, dingin," rintih Livi setengah sadar. Bibirnya ingin meracau lagi, tapi hangat yang begitu nyaman membuatnya urung bicara. Berpikir dia telah menemukan guling dan selimutnya, gadis itu lantas mendekap erat benda yang ada dalam pelukannya.Livi kembali ke alam mimpi. Sementara "benda" yang dipeluknya justru bergerak gelisah. Nyaris pagi ketika Arch menyentuh ambang pintu Red Rose. Satria bahkan sudah lari keliling rumah, kala dia mendapati sang bos baru datang."Aku pikir kamu pulang dari semalam.""Aku hampir masuk pesawat waktu Bella jatuh pingsan lagi.""Dan kamu balik lagi ke rumah sakit?" Satria menggelengkan kepala masih tidak paham dengan sikap Arch."Cuma sebentar."Satria mendekati Arch, sorot matanya tajam. Ekspresi yang Satria miliki waktu tidak suka dengan kelakuan sang atasan."Arch mulai sekarang kamu harus tegas. Siapa prioritas dalam hidupmu. Antara keduanya kamu hanya bisa pilih satu."Satria berderap pergi, meninggalkan Arch mematung di tempatnya berdiri.Arch

  • DALAM JERATAN OBSESI PENGUASA TAMPAN   BAB 78 TIDAK BISA KAMU DAPATKAN

    Langkah Livi gontai ketika masuk ke Red Rose. Andai tidak ingat pesan sang mama, mungkin dia akan pilih tidak pulang. Hembusan napas kasar terdengar. Kata mama Livi, sebagai seorang istri harus patuh pada suaminya. Tidak peduli apa kondisinya.Meski hatinya sedang dongkol, marah bahkan ketika mereka tengah bertengkar. Livi disarankan untuk tetap menuruti perkataan sang suami.Satu lagi kata Raisa, jangan pergi dari rumah jika ada masalah. Hadapi, selesaikan baru bisa kabur. Intinya jangan lari kalau ada problem."Baru pulang?" Satria yang ada di meja makan ketika Livi menghenyakkan tubuh di kursi."Baru ketemu masa lalu."Satria fokus pada Livi ketika sang gadis menyiratkan baru saja bertemu Axel. Ditambah Livi tampak muram dengan kepala diletakkan di meja."Dia buat masalah lagi?""Selingkuhannya yang bikin illfeel. Makan apa?"Livi mengangkat kepala ketika Satria mendorong semangkok bakso yang uapnya masih mengepul. "Ekstra pedas, suamimu yang belikan."Info dari Satria Livi abaikan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status