"Eh, tunggu! Tunggu! Arch, eh Tuan, astaga! Aduh!"Livi meringis ketika dahinya membentur punggung Arch yang mendadak berhenti. "Apaan sih, berhenti tiba-tiba," protes Livi spontan.Walau detik setelahnya dia buru-buru menutup mulut, ketika tatapan Arch seperti ingin menelannya bulat-bulat. Orang ini sungguh mengerikan, pantas saja calon istrinya kabur.Tampan memang, tapi kalau problematic seperti Bjorn Denyster, ya jadi hilang pesonanya."Bisa tidak kamu itu bilang kalau mau pergi?""Kamu cemas?" Tembak Livi blak-blakan."Enggak, lebih ke bagaimana aku menjawab pertanyaan mereka soal kelakuanmu."Oh, cuma mikirin reputasi. "Kelakuan saya emang seperti apa? Saya pikir normal-normal saja.""Normal sih tapi problematic."Arch langsung melangkah pergi meninggalkan Livi yang kesal karena barusan disebut penuh masalah."Heh! Aku tidak problematic, masalahku cuma satu! Enggak kayak dia yang segudang!" Livi protes sekeras-kerasnya, tapi dalam hati.Gadis itu mana berani terang-terangan. Set
Last Updated : 2025-07-13 Read more