Share

6.Meminta tolong (3)

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Disinilah mereka sekarang, masih di dalam kelas.

"Oke, jadi waktu aku di masa lalu kak Rita lebih tepatnya kejadian saat kak Rita meninggal..." kata Disa tergantung.

"Ternyata sebelum meninggal kak Rita di jebak sama tiga lelaki" lanjut Disa sambil menatap ke lantai.

"Terus" kata Fia dengan nada serius.

"Di jebak?" kata Yara sambil menatap ke arah Disa tak percaya.

"Iya tapi aku gak tau kelanjutannya kayak gimana" kata Disa dengan nada suara sedih.

"Terus" kata Fia lagi dengan datar.

"Waktu aku pindah tempat aku panik dan cari keberadaan kak Rita yang ternyata kak Rita sudah tak bernyawa dengan tubuh yang berlumuran darah" kata Disa mulai kembali cerita.

"Tiga laki-laki tadi?" tanya Fia dengan heran.

"Gak tau" jawab Disa sambil mengangkat bahu tak tahu.

"Huff" hembusan nafas dari Fia.

'Cukup rumit, kemungkinan dia di lecehkan dan bunuh diri?' batin Fia setelah berpikir dengan cermat.

Fia memikirkan apa yang tadi Disa katakan. Dia sedikit aneh dengan apa yang di ceritakan oleh Disa.

"Menurut kalian kak Rita meninggal kenapa?" tanya Disa sambil menatap Yara dan Fia bergantian.

"Lu liat kak Rita dimana saat itu?" tanya Yara kepada Disa.

"Di tengah jalan" kata Disa dengan tak paham.

"Mungkin bunuh diri? Bisa jadikan, kata Disa kak Rita di jebak bisa aja dia di.." kata Yara dengan nada tak yakin.

"Mungkin aja sih" kata Disa sambil mengaruk kepalanya canggung.

"Masuk akal sih" kata Fia tiba-tiba.

"Tuh Fia aja tau" kata Yara sambil nunjuk ke arah Fia.

"Tapi gue masih bingung..." kata Fia sambil melihat ke teman-temannya dengan serius.

"Apa?" tanya Disa dengan raut wajah heran.

"Coba kalian pikir baik-baik" kata Fia sambil menatap mereka serius.

"Kejadian itu jam berapa?" tanya Fia mulai serius.

"Terus laki-laki yang ngelakuin itu kemana?" tanya Fia lagi.

"Kalau di pikir-pikir jalan depan sekolah itu lumayan sepi loh, walau itu jalan raya" kata Fia memberi penjelasan.

"Bahkan angka kecelakaan di depan sekolah kita itu jarang bahkan sampek gak ada" kata Fia dengan serius.

"Iya juga" kata Disa sambil menganggukan kepala.

"Itu 'kan sekarang, gak tau dulu" balas Yara sambil menatap ke arah Fia sambil mengangkat bahu tak tahu.

"Gue tanya sama lu, dulu sama sekarang lebih canggih mana? Sekarangkan? Orang dulu aja yang punya motor cuma segelintir orang apalagi mobil satu kelurahan cuma satu orang yang punya" jelas Fia dengan raut wajah kesal.

"Emang kejadiannya tahun berapa sih?" tanya Yara kepada Disa.

"Di tahun 2000-an kalau gak salah tapi aku kurang tahu" kata Disa sambil mengingat-ingat.

"Apalagi tahun 2000-an" kata Fia dengan raut wajah malas.

"Hehe, sorry" kata Yara dengan tawa tak jelasnya.

Saat sedang asik-asiknya ngobrol, tiba-tiba ada yang muncul di samping Disa.

"Apa itu!" kaget Disa sambil melonpat di atas meja. Yara yang ada di samping Disa pun ikut terkejut bahkan sampek mendorong Fia hingga terjatuh.

"Woy! Santuy dong! Sakit bokong gue tau gak lu!" Kata Fia dengan raut wajah menahan geram.

"Siapa yang ngagetin mau gue sleding hah! Apa mau mati sekali lagi! Main-main sama gue, gue sleding muka lu ancur tuh muka!" kata Fia yang masih memaki dengan posisi masih sama.

'Si Fia kalau kayak gitu kocak baget' batin Disa sambil menahan tawannya.

"Bhahaha" tawa Yara pecah.

"Apa lu ketawa-tawa mau gue sleding hah!" kata Fia sambil menatap Yara horror.

"Sorry sorry kelepasan gue" kata Yara dan menutupi mulutnya dengan tangan agar suara tawanya tak keluar.

"Siapa Dis?" tanya Fia dengan wajah datarnya.

"Hehe, kak Rita" jawab Disa sambil mengaruk tengkuk lehernya, karena merasa gugup akan tatapan yang di berikan oleh Fia untuknya.

"..." Fia menatap Disa dengan datar.

"Maaf atuh, nama juga kaget" kata Disa dengan wajah memelas.

"Kenapa?" tanya Fia ddngan raut wajah serius.

"Gak tau" kata Disa sambil mengangkat bahu tak tahu.

"Tanya dong Dis" kata Yara sambil menatap Disa malas.

"Oh, iya ya" kata Disa sambil mengaruk kepalannya yang tak gatal.

"Ada apa kak?" tanya Disa sambil menatap ke arah Rita.

'Kalian bisa kan bantu aku?' tanya Rita.

"Emm..." gumam Disa sambil menatap ke arah Yara dan Fia bergantian.

"Bisa kak" kata Disa dengan senyum manisnya.

'Makasih' kata sosok Rita setelah itu hilang entah kemana.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status