Share

Chapter 161

Malam harinya, Fia duduk termenung di ayunan taman belakang rumahnya. Dia sedang memikirkan kondisi adiknya. Dalam benaknya bertanya, apakah adiknya bisa melihat kembali seperti semula? Apakah sosok adiknya bisa kembali pulih?.

Dengan nafas gusar Fia menutup matanya, ingin rasanya dia memberikan mata ini untuk sang adik. Jika kalau dia tak ingat tentang ucapan kedua orang tuanya mungkin dia sudah melakukannya.

Orang tuanya bilang ‘Kamu masih mempunyai banyak hal yang harus di selesaikan, tanggung jawabmu bukan hanya Fiko. Pikirkan lagi tentang keputusanmu itu Fia’ kurang lebih seperti itu.

Selain itu, dia juga memikirkan apa yang terjadi di hari itu, apakah dia akan menang atau kalah.

Fia menatap ke atas dengan raut wajah gusar. Di sana, terdapat pemandangan yang cukup tak asing. Awan gelap dengan beberapa butir bintang, terkadang juga terlihat banyak dan jangan lupa bulan sabit yang terlihat sangat indah dan menawan.

Fia masih memerhatikan langit malam hingga dia merasakan seseorang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status