Seorang psychopath yang tak kenal kata maaf yang dia kenal hanya jeritan korbannya. Bagaimana jadinya seorang psychopath yang sangat posesif terhadap kekasihnya selingkuh? Dia tidak pernah membiarkan kekasihnya pergi tanpa izin nya, disentuh oleh lelaki lain apalagi membantah nya. Namun disisi lain dia malah selingkuh dan menduakan kekasihnya. Saat kekasihnya ingin pergi darinya dan membiarkan dia bahagia dengan wanita pilihannya dia malah menyakiti kekasihnya. Siapa kah yang akan dia pilih? Kekasih atau selingkuhan nya?
View More****
Plak!!!
Suara tamparan menggema didalam ruangan gelap ini. Seorang gadis dengan kepala yang sudah dibanjiri darah ter tunduk menahan sakit.
Didepan gadis itu terdapat seorang lelaki muda yang sedang memegang belati ditangan kirinya.
Lelaki itu berjongkok, tangan besar dan kekar miliknya mencengkram dagu gadis itu yang membuat gadis tersebut mendongak menatap nya.
Tubuh gadis itu bergetar hebat saat melihat senyum miring ter cetak diwajah tampan lelaki dihadapannya.
"Apa yang kau lihat?" tanya lelaki itu.
Gadis itu menggeleng dengan ketakutan. Kepalanya berdenyut saat dia menggerakkan kepalanya.
"Apa kau tidak punya mulut untuk menjawab?" tanya lelaki itu lagi. Gadis itu diam tidak berani melakukan apapun.
Lelaki itu berdecak sebal lalu mencampak kan gadis itu kelantai. Suara benturan antara tubuh dan lantai menggema diruangan gelap ini.
Lelaki itu melihat belati yang ada ditangan nya, dia tersenyum. Dia melihat gadis lemah dihadapannya.
Dia menjambak rambut gadis itu membuat gadis tersebut menjerit kesakitan.
"Shh.... Sakit....," desis gadis itu dengan berlinangan air mata.
"Jangan menangis!" ucap lelaki itu.
"Aku akan menghapus air mata mu," sambung nya.
Dia mengarahkan belati nya pada pipi gadis itu kemudian menggoreskannya dari bawah mata hingga dagu.
Dia memejamkan matanya menikmati suara jeritan dari gadis ini. Matanya terbuka menatap gadis itu yang menangis. Kini air mata yang berwarna jernih berubah menjadi merah.
"Aku mohon bunuh aku sekarang," lirih gadis itu.
Bulu kuduk gadis itu meremang saat mendengar tawa yang keluar dari mulut lelaki itu. Sangat mengerikan.
"Pasti, aku pasti akan membunuh mu tapi tidak sekarang. Nikmati saja!" tuturnya.
Lelaki itu bangkit dia berjalan menuju sebuah meja yang terletak disudut ruangan. Dia mengambil tali dan berjalan menuju gadis itu.
Jantung gadis itu Berdetak lebih cepat dia khawatir apa yang akan lelaki itu lakukan terhadap dirinya?.
Lelaki itu tersenyum. "Jangan takut! Aku hanya tidak ingin kau lari," ujar lelaki itu.
Lelaki itu menarik kaki sang gadis membuat gadis itu memberontak. Lelaki itu berdecak sebal lalu tangannya bergerak memegang pergelangan kaki gadis itu kemudian mematahkan nya membuat gadis itu menjerit.
"Aakhh....."
"DIAM!!" bentak lelaki itu.
Gadis itu terdiam dan menangis. Dia memejamkan matanya menahan rasa sakit saat lelaki itu mengikat kaki dan juga tangannya.
Lelaki itu mengambil belati miliknya yang tadi dia letakkan di lantai. Jarinya memutar belati itu. Tatapannya tidak terlepas sedikit pun dari mangsa nya.
Dia menarik wajah gadis itu lalu menggoreskan ujung belati nya dibibir gadis itu. Tidak hanya dibibir lelaki itu juga memainkan belati nya di kening dan kelopak mata sang gadis.
Selesai 'melukis' di daerah wajah, lelaki itu menurunkan belati nya keleher. Dia menggores abstrak leher gadis itu.
Dia tersenyum bangga saat melihat karya nya. Ia berjalan mengambil gergaji lalu mengarahkan gergaji tersebut pada tali yang mengikat tangan sang gadis.
Dia mengambil tangan gadis itu dan memotong pergelangan tangan gadis tersebut.
Dia mencabut kuku-kuku gadis itu menggunakan tang. Kemudian dia menancapkan kembali kuku-kuku itu pada luka yang berada dileher. Dia juga melakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya.
Dia kembali mengambil palu godam kemudian memukulkan palu tersebut dikaki kiri gadis itu.
Kaki gadis itu hancur dalam sesaat. Bibirnya sudah ter belah. Dia pasrah dan tidak bisa mengeluarkan suaranya.
Lelaki itu terus memukulkan palu godam itu pada kaki sang gadis. Lalu dia membuang palu itu saat melihat kaki kiri gadis itu sudah hancur lebur.
Dia memotong kaki kanan gadis itu menggunakan gergaji. Memotong nya menjadi beberapa bagian sehingga gadis itu sudah tidak memiliki sepasang kaki lagi.
Dia mengangkat baju gadis itu lalu menggoreskan pisau pada perut rata milik gadis itu.
Dia merobek kulit perut gadis itu lalu memasukkan tangannya kedalam perut gadis itu.
Dia mengocok isi perut gadis itu dan mengeluarkan semua isi perutnya. Dia kembali merogoh organ dalam gadis itu.
Bibirnya tersenyum saat menemukan apa yang dia cari. Dia menarik tangannya sehingga yang dia pegang juga ikut ter cabut.
Gadis itu tersentak kemudian menghembuskan napas terakhirnya. Lelaki itu tersenyum melihat jantung yang berada ditangan nya.
Dia menatap gadis itu, tatapannya tertuju pada mata gadis tersebut. Dia menaruh jantung itu dilantai. Mengambil belati dan bergerak mendekati mayat sang gadis.
"Mata yang sangat indah dan aku ingin memilikinya," ucap lelaki itu.
Dia menancapkan belati nya pada bola mata gadis itu lalu menariknya sehingga bola mata gadis itu terlepas.
Dia tersenyum. "Terima kasih karena sudah membuatku bahagia. Semoga kau tenang di sana," ucapnya.
****
Hai, semuanya! Makasih buat yang udah baca cerita aku ini. Aku enggak tahu harus bilang apa lagi. Pokoknya makasih banyak udah luangin waktu kalian cuma untuk membaca cerita ku ini. Jujur sebelumnya aku enggak yakin kalau cerita aku ada yang baca, tapi berkat dukungan dari segala pihak aku bisa yakin dan kembali semangat buat tamatin cerita ini. Banyak suka duka yang aku lewati. Banyak pembelajaran dan dilema yang aku dapatkan dalam pembuatan cerita ini. Harapan aku ke depannya cerita ini akan menjadi trending dan diminati banyak orang. Semoga cerita ini bermanfaat bagi banyak orang. Dan ya, kalau ada kata-kata yang tidak disukai aku minta maaf yang sebesar-besar nya. Aku mohon untuk tidak mengikuti ataupun mencontoh adegan berbahaya dan yang tidak pantas di dalam cerita ini. Cukup ambil sisi positif nya saja. Aku enggak mau banyak bacot, jadi sampai sini aja sampai jumpa dicerita aku selanjutnya!! Byee
****Setelah menempuh perjalanan cinta yang panjang, akhirnya hari sakral bagi kedua kekasih tiba. Hari yang ditunggu-tunggu oleh sepasang kekasih untuk menempuh kehidupan pernikahan.Berpacaran lama dan menghabiskan waktu bersama ternyata tidak dapat menghilangkan rasa gugup dan malu bagi Kenan dan Oceana.Seperti saat ini di kamar rias Oceana. Oceana terlihat sangat gugup dan berulang kali mengipasi wajahnya."Na, santai dong!" Zanna terkekeh melihat wajah pucat Oceana.Oceana mendengus sebal. "Ini AC nya kalian matiin ya?" tanya Oceana yang terus mengipasi wajahnya.Adera, Zanna dan Vanetta saling tatap, kemudian mereka tertawa dan membuat Oceana menatap mereka tajam. "Kenapa kalian ketawa?" tanya Oceana dengan kesal.Mereka bertiga menggeleng sambil menahan tawa. "Lo udah siap? Pernikahan akan di lakukan sebentar lagi," kata Vanetta sambil menatap wajah Oceana dari cermin.Oceana menghela napas
****Setiap malam minggu semua orang selalu berkumpul di rumah Kenan. Mereka berbincang, berpesta dan bercanda bersama."Om, Fio mana?" tanya Lalisa sambil menatap ke kanan dan ke kiri. Mereka semua terkejut mendengar pertanyaan Lalisa, mereka baru sadar kalau ternyata Fiorella tidak ada di rumah."Lah iya ya, gue baru sadar," ucap Adnan sambil menyengir.Kenan meminum jus anggur nya. "Dia sama mommy nya," jawab Kenan membuat mereka semua melongo."Mommy? Maksud lo Oceana?" tanya Galan terkejut. Kenan mengangguk. "Kok bisa?" tanya Galan lagi."Gue kasih Fio sama dia," jawab Kenan membuat mereka mengerti."Tadi Dera lihat rumah Oceana gelap, sepi juga," kata Adera sambil menatap mereka semua."Iya, Oceana bawa Fio kemana?" tanya Zanna kepada Kenan. Kenan hanya mengedikkan bahunya acuh tak acuh."Gue capek diikuti terus sama Fio. Mumpung mommy nya ada disini jadi ya udah gue kasih sama d
****"Apa klien nya masih lama Ryan?"Kenan bertanya sambil menyuapi es krim kepada Fiorella. Hari ini dia ada pertemuan khusus di sebuah Cafe. Seperti biasa Fiorella selalu ikut dengan nya dan hal ini sudah menjadi hal yang lumrah bagi klien nya."Sebentar lagi tuan," jawab Ryan yang fokus dengan handphonenya tanpa menatap Kenan.Kenan mendengus sebal dan kembali menyuapi es krim kepada Fiorella. "Dad, Fio mau makan pudding nya," ucap Fiorella sambil menunjuk sebuah pudding.Kenan mengambil pudding itu tanpa bertanya milik siapa. Dia menyuapi pudding itu kepada Fiorella yang sudah menunggu dengan perasaan senang.Ryan menghela napas dan menegakkan tubuhnya. Dia menaruh handphone miliknya di atas meja. Dahinya berkerut saat merasa kehilangan sesuatu. Dia menatap Kenna dan Fiorella, matanya langsung melotot saat melihat apa yang dia cari."Heh! Itu pudding punya om!" teriak Ryan dan menarik piring pudding itu.
****Suasana sunyi di rumah baru ini membuat Angelo merinding. Dia berjalan kearah dapur untuk sarapan, kebiasaan angelo adalah sarapan sebelum mandi.Angelo terdiam saat tidak menemukan siapapun atau apapun. Angelo berdecak sebal saat Oceana belum memasak apapun.Angelo berjalan menuju kamar Oceana. Saat tiba dia langsung masuk ke dalam dan tidak menemukan siapapun. Angelo menggeram dan memilih untuk mencari Oceana lagi.Saat melewati balkon utama di lantai dua, langkah kaki angelo berhenti. Di sana dia melihat Oceana yang sedang serius menatap ke depan. Tak butuh waktu lama angelo langsung menghampiri Oceana."Kakak ngapain sih di sini?! Aku lapar loh ...," rengek Angelo, namun tidak mendapatkan respon.Angelo yang kesal pun ikut menatap apa yang sedang di lihat oleh kakaknya itu. Angelo menutup mulutnya terkejut saat melihat Kenan yang tengah memberikan Fiorella kepada Vanetta. Ya, angelo tahu mereka semua karena O
3 tahun kemudian *** BRAK!! BRAK!! BRAK!! PROK!! PROK!! Kenan menutup telinganya dengan bantal karena suara yang begitu berisik. Dia menggeram saat suara berisik itu semakin besar dan nyaring. Suara tawa anak-anak menghancurkan tidurnya. Kenan menghela napas dan dengan terpaksa membuka matanya. Dia menatap sekeliling kamar dan menghela napas saat tak menemukan siapapun. Kenan turun dari atas ranjang dan berjalan menuju kearah tirai. Kenan membuka tirai itu dan tidak menemukan apapun, dia menghela napas kesal dan membalikkan badannya menatap sekeliling kamarnya. "Sayang ...," panggil Kenan sambil berjalan menuju sebuah lemari yang berisi mainan. Kenan membuka pintu lemari itu dan tetap tidak menemukan siapapun. Kenan menghela napas bersabar. "Kamu dimana sih?! Cepat keluar!" titah Kenan namun hanya di sambut oleh suara tawa. Kenan mengantuk, dia lelah dan ingin tidu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments