Share

Bab 18. Terbongkar Segalanya

Tring... Tring...

Ponsel android Sumiyati yang sudah jadul berbunyi, mengalihkan perhatian si empunya ponsel dari aktifitasnya mengambil jemuran kering dari tali yang ia gelar di belakang rumah. Sumiyati segera berteduh, sore itu masih terasa panas di langit kota Wonogiri.

Meletakkan bak ember yang biasanya ia pakai untuk mengambil jemuran kering, Sumiyati lantas merogoh saku daster usang yang ia pakai. Wajahnya terlihat serius ketika sebuah nomer baru masuk ke WhatsApp-nya dan sepertinya tengah mengirim foto.

Karena ponsel model lama, Sumiyati harus bersabar ketika ponselnya tersebut sedikit lemot untuk memuat gambar. Beberapa detik kemudian, mata Sumiyati melotot. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat, perlahan tangannya gemetaran disusul perasaan hancur yang menumbuk jantung dan juga dadanya.

"Apa ini? Foto ini?" Sumiyati menggeleng, ia menutup mulutnya rapat-rapat dengan sebelah tangan. "Mas Susilo, kamu tega Mas."

Beberapa detik kemudian, nomer baru itu mengiriminya pesan sin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status