Burhan tidak bisa melupakan penghinaan yang dilakukan Reza dan marah besar, dia memarahi semua karyawannya, begitu tiba di perusahaan, mengkritik semua pekerjaan mereka dengan keras. "Apakah kamu tidak becus bekerja? Aku sudah membayar kamu dan semua tim dengan mahal, lalu kalian mengecewakan aku dengan alasan konyol seperti ini?!" teriakannya bisa terdengar sampai luar pintu ruangannya.Tidak ada yang berani mendekati Burhan bahkan sekretarisnya sekalipun, satu-satunya yang bisa mendekat hanya Cefrilizia.Cefrilizia terpaksa masuk ke dalam kantor, setelah dihubungi staff lainnya untuk memberikan dokumen yang harus ditanda tangani Burhan.Cefrilizia baru bertemu dengan Vivi dan ditelepon seperti itu, membuatnya linglung. Dia masih mengingat percakapan terakhir dengan Vivi."Kenapa saya tidak bisa berhubungan dengan Burhan? Apa yang saya lakukan adalah hak saya dan anda tidak bisa ikut campur.""Apakah kamu masih ingin mendambakan kehidupan nyaman dengan Burhan?"Cefrilizia tidak mampu
Cefrilizia tidak tahu maksud dari rencana Vivi. "Menurut Papa, kita ikuti saja atau tidak?"Tommy mengerutkan kening. "Kita sudah membuat masalah pada dia dan aku juga sempat membuat demo di depan kantor, tidakkah pasangan suami istri itu kesal dengan kita berdua? Normalnya, orang lain pasti ingin menghancurkan kita."Cefrilizia merasa ada alasan lain. "Tidakkah ini terkait dengan proyek Vivi yang digagalkan Burhan?""Proyek?" tanya Tommy yang tidak paham. "Proyek apa?"Cefrilizia cerita kepada Tommy mengenai kelakuan Burhan, Tommy yang mendengarkan sampai habis memijat kening dengan kecewa."Gila! Burhan memang benar-benar gila! Dia- padahal yang dilakukan Vivi adalah kerja sama dengan pemerintah, jika Burhan menghalangi dan ketahuan, reputasi dan semua kejahatannya akan terungkap di publik. Kamu juga membantunya?" tanya Tommy ke Cefrilizia."Mau tidak mau, aku harus turun tangan, Papa.""Kamu tahu- dia pasti akan-""Benar, menjadikan aku kambing hitam.""Kamu tidak masalah dengan ha
Marta merasa puas karena berhasil menyudutkan Vivi, tidak lama lagi dirinya akan mendengar berita perceraian pasangan Aditama. Dia sangat membenci wanita yang berusaha menghancurkan orang lain.Sebagai perayaan untuk dirinya sendiri, dia mengadakan pesta mewah untuk anak satu-satunya.Sinta dan Nina masuk ke dalam ruang pesta yang dibuat oleh salah satu sosialita Indonesia, Marta."Saya merasa terhormat, anda bisa datang kemari." Marta menyambut Sinta dan Nina dengan ramah. Hari ini dia mengadakan pesta untuk merayakan pulangnya sang anak yang lulus dengan nilai gemilang di Amerika.Sinta berjalan melewati Marta dan tersenyum pada seorang wanita yang menduduki puncak sosialita di Indonesia. Wanita itulah yang mengucilkan Vivi dan bekerja sama dengan Cefrilizia. "Hallo."Wanita itu mengerutkan kening dengan tidak sopan ketika melihat sosok Sinta. "Bukankah anda tidak suka dengan pesta? Kenapa anda datang?"Sinta bisa merasakan permusuhan yang dilempar wanita setengah baya nan angkuh it
Marta masih meberusaha memungut foto-foto di bawah kaki Vivi menggunakan satu tangan, sementara tangan satunya yang diinjak Vivi tidak berani bergerak, masalahnya adalah Vivi memiliki bukti lebih banyak dari yang di foto-foto itu.Kelompok Marta yang melihat temannya diperlakukan rendah oleh anak kecil seperti Vivi, spontan berteriak marah. "Kamu- apa yang kamu lakukan pada teman kami? Sudah tidak diundang, malah mau mengacaukan pesta.""Sekarang, siapa yang mau mengacaukan pesta kalian? Ah-" Vivi menyeringai licik sambil menginjak keras tangan Marta.Marta meringis kesakitan, tapi tidak bisa berteriak.Salah satu teman dekat Marta yang ingin maju menolong temannya, malah mendapat bentakan dari Marta."JANGAN MENDEKAT! JIKA KAMU MENDEKAT, AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN KAMU!" teriak Marta.Wanita tua itu merasa aneh dengan tindakan Marta, jelas-jelas dia yang direndahkan, tapi kenapa menurut saja ketika diperlakukan kasar oleh Vivi. "Marta."Marta menggeleng sedih sambil menahan tangis, ber
Orang tua zaman sekarang, salah kaprah dalam mendidik dan memanjakan anak, sehingga tanpa sadar anak tumbuh menjadi manusia egois dan tidak bisa menghargai orang lain, mereka hanya tunduk pada penguasa yang bisa memberikan kekuasaan lebih. Salah satu contoh yang bisa dilihat adalah anak kandung Marta yang mati-matian berusaha membuat ibu kandungnya berdiri tegak dengan kasar dan tidak sabar, dia tidak peduli dengan kehormatan ibunya di mata publik.Wanita tua itu menghalangi Sean yang bersikap kasar terhadap ibunya. "Sean? Apa yang kamu lakukan terhadap Mama kamu? Dia membuat pesta untuk kamu, tapi kenapa kamu bersikap kasar seperti ini?"Sean tertawa mengejek. "Sudah sepantasnya, Mama mengadakan pesta untuk aku."Para wanita yang ada di dalam ruangan, tercengang dengan jawaban Sean.Sean mengangkat kedua bahunya dengan santai dan tanpa merasa bersalah. "Aku sudah bilang dari awal untuk mengadakan pesta sama teman-teman, tapi Mama tidak peduli dan mengundang teman-teman Mama saja, sek
Sean berusaha mengusir Vivi, Shinta dan Nina secara kasar. "Pergi dari sini dan jangan hancurkan pesta aku! Kalian hanya orang miskin yang berhasil naik ke tempat tidur orang kaya, tidak akan pernah memahami kehidupan kami!"Shinta menatap kecewa Marta. "Ternyata begini cara kamu mendidik anak."Nina meringis. Mengusir istri dari kepala keluarga Tsoejipto? Anak itu benar-benar mencari mati.Marta yang masih syok dengan ulah anaknya, spontan menatap ngeri Sean. "Sean, jangan usir istri dari kepala keluarga, mereka-""Atas dasar apa Mama bisa menegur aku?" potong Sean. "Akui saja, Mama memang sudah selingkuh dengan Tommy! Jangan pernah menarik aku dan Papa untuk hubungan gelapa Mama.""Papa kamu juga selingkuh, bagaimana bisa Mama tidak membalas?" tanya Marta dengan nada marah. "Mama berusaha menjaga keluarga kita dengan baik tapi Papa kamu-""Mama yang tidak bisa menjaga nama baik keluarga, bukankah si Tommy ini sudah tidur dengan Mama selama ini? Memangnya selama ini aku buta dan tuli
Sinta marah dengan perkataan wanita tua itu, tapi juga tidak mau mengeluarkan emosinya untuk berdebat hal yang tidak penting. Berani sekali menuduh suaminya berselingkuh dengan wanita lain, Jika Hendra ketahuan selingkuh pun, hal pertama yang dilakukannya adalah membunuh pria itu dengan tangannya sendiri.Para tamu undangan yang memegang foto aib Marta, menatap Marta dan foto di tangannya dengan bingung.Marta yang tidak tahan lagi, berteriak marah. "Apa? Kenapa kalian melihatku seperti itu? Memangnya kalian sendiri suci? Memang aku melakukan perselingkuhan, lantas apa? Kalian mau melakukan apa ke aku? Mengucilkan aku?"Wanita tua yang tidak tahan lagi dengan perilaku Marta, menegurnya lagi dengan keras. "Pantas saja Sean tidak menghormati kamu, ternyata kamu melakukan hal di luar batas. Apakah kamu tidak malu sama sekali?"Marta tertawa. "Memangnya aku malu kenapa? Bukan salahku juga melakukan perselingkuhan, Burhan melakukan hal itu terlebih dahulu.""Apakah kamu tidak takut dengan
Sejak kecil Marta selalu diajarkan untuk tunduk kepada kepala keluarga, bahkan jika kepala keluarganya kaya raya. Dia tidak boleh membantah atau harus menjadi anak baik demi harapan keluarga. Burhan merupakan calon suami yang dianggap pas untuk Marta yang juga berasal dari keluarga kaya, namun orang lain menutup mata perilaku Burhan yang selalu menyimpang yaitu ingin melakukan hubungan seksual dengan banyak wanita, dulunya. Namun sekarang perlahan berubah ke pria untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, salah satu contohnya adalah kasus Cefrilizia.Marta merasa sedih dan juga marah karena perilaku suaminya, tapi juga tidak bisa berbuat apa pun karena tidak ingin kehilangan harga diri keluarga serta uang yang diberikan oleh Burhan.Marta selalu menjauh dan menutup mata dengan semua perilaku Burhan, dia tidak ingin melihatnya meskipun kadangkala tidak sengaja melihat di tengah-tengah perilaku mesumnya.Yang selalu menjadi pertanyaan di benak Marta, apa enaknya berselingkuh celap cel