Share

BAB 19 SEDIH, MARAH DAN BENCI

“Kau sedang mengigau rupanya! Semakin besar kepala saja kau ini mana mungkin, kau bisa menjadi temanku?” ejek Patrick.

Ia lalu menenggak anggur yang dibawanya dengan cepat. Ia tidak suka dengan apa yang ditanyakan Maureen barusan. Sebenarnya ia bukanlah pria yang suka bersikap kasar kepada wanita.

Hanya saja ia begitu membenci Maureen, yang membuatnya terpaksa menikahi wanita itu, sekalipun sebenarnya Maureen membantunya mengalahkan Lukas dalam mendapatkan warisannya.

Keduanya hanya duduk diam tidak ada yang membuka percakapan. Mereka memang duduk berdekatan, tetapi seakan ada jurang yang memisahkan mereka berdua.

“Kenapa kau tidak masuk kamar? Apa kau ingin membuat dirimu menjadi sakit untuk mendapatkan perhatian dariku? Kau salah, kalau mengira aku akan peduli!” ucap Patrick.

Sontak saja Maureen meradang mendengar apa yang dikatakan oleh Patrick, tetapi ia tidak akan bisa mengungkapkannya. Dan, sepertinya bayi y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status