Share

49. Kabar Petang

Fir telah sadar, ia melihat istrinya tertidur pulas. Tak tahu lelaki itu sudah berapa lama ia tertidur. Luka tikaman yang sangat dalam itu membuat ia sulit bergerak ke mana-mana, terasa perih, kulit yang dijahit seperti tarik menarik satu dengan yang lain. Beruntung Gu lekas bangun dan tanggap. Ia terus berada di sana dan berusaha memahami apa yang diminta suaminya. Hingga waktu Shubuh tiba dan Gu pamit untuk membersihkan diri sejenak. Ketika kembali ada Ali yang menunggu di luar ruangan.

Di antaranya keduanya, hanya masih ada perasaan bersalah dari Ali. Gu sendiri tidak memikirkan peristiwa lima tahun silam itu lagi, meski tak menjadi jaminan wanita bermata biru itu memaafkan lelaki di hadapannya atau tidak. Yang terpenting sekarang adalah kebersamaannya dengan Firdaus yang begitu ingin ia jalani sampai maut memisahkan. Setelah beberapa saat saling diam akhirnya lelaki bermata keabuan itu membuka mulutnya juga.

“Boleh aku melihat saudara angkatku sebentar?” tanya Ali dan Gu hanya m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status