Share

BAB 16

BAB 16

Mobil yang kami tumpangi akhirnya tiba di sebuah rumah besar. Hanya sebentar. Kata Suamiku ini adalah rumah pamannya. Adik tiri dari ayahnya.

Kami hanya sebentar singgah di sana. Tidak ada keakraban dan keramahan yang terjalin. Bahkan aku merasakan ada tatapan mata yang seolah tajam menikam. Tatapan mata yang bagiku sangat menakutkan dari seorang  lelaki yang suamiku panggil paman. Apakah karena aku dari keluarga tidak punya, lalu lelaki itu tidak menyukaiku?

Sepanjang bertamu di sana, suamiku tak lepas menggamit jemariku. Aku merasakan ada hal yang aneh juga antara hubungannya. Masih teringat jelas beberapa kalimat yang Mas Ashraf ucapkan penuh penekanan. 

“Paman pikir, aku tidak bisa bahagia jika wanita itu tidak bersamaku? Paman salah … justru aku berterima kasih padamu karena telah menunjukkan kebusukannya sebelum pernikahan itu terjadi,” masih teringat jelas ucapan suamiku saat tadi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Julian Amar Aan
Nilai koin nya terlalu tinggi untuk membuka bab selanjutnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status