Share

BAB 25

BAB 25

Aku beringsut ke kamar mandi untuk mencuci wajah. Segera kuraih kerudung instanku. Namun tadi adzan subuh sudah berkumandang? Ah, aku mengurungkan niat untuk membuka pintu. Bukankah Allah lebih penting dari segala-Nya?

Aku segera menunaikan salat Subuh dua rakaat. Aku panjatkan semua rasa syukur dan doa. Semoga Allah akan selalu melindungi sleuruh keluarga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Ketika semua orang mencibir dan merendahkanku dulu maka dengan kekuatan doa dan harapan inilah aku bisa selalu mempuku optimisme. Roda berputar, hidup tidak jalan di tempat. Aku selalu yakin akan hal itu.

Aku bergegas turun. Kulihat waktu masih belum beranjak ke pukul lima. Masih cukup pagi. Aku tidak khawatir akan siapa yang datang karena para pengawal yang Suamiku kirimkan pastinya sedang berjaga-jaga di depan.

Aku tiba di lantai satu. Kunyalakan lampu. Masih belum ada tanda-tanda kehidupan. Sepertinya Ami kecapeka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status