Home / Romansa / DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI / Perseteruan Tentang Keturunan

Share

Perseteruan Tentang Keturunan

last update Last Updated: 2022-09-23 07:24:54

Dress casual panjang berbahan sifon warna peach itu melekat sempurna membalut tubuh Elya. Dilengkapi dengan sepatu berhak tinggi tujuh senti, menambah anggun penampilannya.

Cantik.

Semua sepakat dengan kata itu, saat memandang Elya.

Rambutnya yang panjang terurai, meliuk-liuk mengikuti derap langkahnya.

"Elya … " Elya tersenyum, menghampiri Mama Vania yang memanggilnya.

"Kok acaranya mendadak sih, Ma?" Elya mengambil tempat duduk di samping Mama Vania. Berbisik sambil memperhatikan sekitar.

"Kenny ketahuan sudah hamil tiga bulan, Om Ridho mengamuk tadi siang, memaksa Alfin bertanggungjawab." Mama Vania berbisik.

"Ini juga tadinya mau langsung akad saja, tapi Om Ridho berkeras mau lamaran dulu sekalian rembuk tanggal. Maunya ada pernikahan yang wajar, jadi tidak malu di depan kolega bisnis."

Elya mengangguk. Dia dan Kenny cukup dekat. Om Ridho –Ayah Kenny– merupakan adik Papa Lin.

"Mana Bram?"

"Tadi di luar ketemu Papa. Biasa …." Elya mengangkat kedua tangannya.

Mama Vania tertawa. Dia sudah hafal betul maksud Elya, anak dan suaminya itu pasti tidak jauh-jauh membicarakan tentang perusahaan.

"Ranti tidak sempat terbang kesini, tiket pesawat sudah habis. Sementara Lira kurang enak badan, hamil muda anak itu ringkih sekali." Mama Vania menggeleng.

Elya tersenyum tipis dan mengangguk. Baguslah, jadi dia tidak pusing dengan tingkah kedua adik iparnya yang menyebalkan itu.

Entah kenapa dua orang itu sangat tidak suka dengan Elya. Mungkin iri karena Elya diperlakukan sepertu ratu oleh Kakak mereka? Entahlah. Elya tidak ambil pusing dengan itu.

Acara akan segera dimulai. Bram dan Papa Lin mendekat, duduk di kursi yang sudah disediakan.

"Kak, Elya belum isi juga?" Tante Adisti, adik Papa Lin yang nomor tiga menjawil tangan Mama.

Serentak mereka menoleh ke belakang, karena suara Tante Adisti lumayan keras.

"Sudahlah, jangan pikirkan masalah keturunan. Fokus kerja saja, Bram. Tenang, Randy sebentar lagi pulang dari Amerika. Kuliahnya hampir selesai. Dia bisa belajar banyak darimu, untuk meneruskan perusahaan keluarga." Om Miko, suami Tante Adisti ikut bersuara.

Papa Lin dan Mama Vania terdiam. Tidak menyangka adik mereka lancang berbicara demikian.

"Mending Kenny dong ya, sudah isi duluan. Dari pada sudah menikah lama tapi belum isi-isi juga." Tante Adisti tertawa kecil sambil menutup mulut.

Keluarga dekat yang mendengar omongan Tante Adisti ikut tertawa kecil. Sebagian lagi menggelengkan kepala. Mencemooh.

Mulut Elya dan Bram terkunci rapat. Serasa ada godam besar yang menghantam dada. Sesak. Bahkan rasanya untuk bernapas pun sulit.

Benda kecil bernama hati yang tersembunyi dalam di relung dada, kembali tersayat. Luka lama itu dibuka kembali, kemudian ditaburi air garam. Perih. Sakit.

"Menikah lagi saja, Bram. Keburu menopause Elya-nya. Buat apa cantik kalau tidak sempurna sebagai seorang wanita." Tante Adisti memandang rendah pada Elya.

Wajah Elya terasa panas. Lidahnya kelu. Bram mengatupkan rahangnya. Giginya gemerutuk. Tangannya terkepal.

Elya memejamkan mata. Dia menarik napas panjang. Dia merasakan udara masuk melalui hidungnya, terus mengalir menuju paru-paru. Rongga dadanya mengembang. Ditahannya sebentar. Sesaat kemudian secara perlahan udara itu kembali diembuskan melalui mulutnya.

Elya membuka mata. Bibir berwarna merah hati itu perlahan membentuk segaris senyum. Manis. Senyum yang sangat manis

Mata cemerlang Elya menatap tajam Tante Adisti.

"Tante, saya memang belum dipercaya untuk memiliki keturunan. Namun, sungguh, kalaupun saya bisa memilih, saya memilih tetap seperti ini, dari pada saya mempunyai keturunan, tapi didapat dengan cara yang hina."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Pilihan (TAMAT)

    "Apa kabar Rossa?" Elya akhirnya kembali bertanya setelah mereka terdiam cukup lama."Ah iya. Dia sehat, anaknya juga sudah bertambah besar. Sedang dalam tahap merangkak ke sana kemari. Rossa titip salam untukmu."Elya tertawa kecil. Mengangguk. Salam balik untuk Rossa maksudnya. "Dia sangat berterima kasih padamu, El. Boleh tahu kenapa?""Hei! Kau mau tahu saja. Itu rahasia antara para wanita." Elya tertawa sambil mengedipkan mata.Elya menarik napas. Ingatannya melayang pada siang itu, saat dia dan Rossa akhirnya setuju untuk bersepakat. "Apa yang mau kau bicarakan, El?""Aku ingin menawarkan kerjasama.""Kerjasama?" Rossa tertawa kecil."Hei! Ingat berapa kali kau menolak tawaranku? Dua kali!" Wanita yang tengah berbadan dua itu berteriak."Lalu, apa menurutmu aku akan menerima begitu saja tawaran darimu setelah saat ini aku berada di atas angin, hah?!" Napas Rossa menderu."Tena

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Masihkah Ada Kesempatan?

    Bram tersenyum melihat Elya yang sedang duduk di mobil dengan pintu terbuka. Dia tahu wanita itu sedang menunggunya. Tadi mereka berjanji akan makan siang bersama setelah semua urusan selesai.Bram menarik napas panjang. Bahkan dari kejauhan, kecantikan Elya masih terlihat sangat jelas. Di usianya yang menjelang pertengahan kepala tiga, Elya tampil sebagai wanita matang dengan segala kesempurnaanya. Lelaki itu kembali menarik napas panjang. Andai dulu dia jujur pada Elya tentang hasil pemeriksaan, akankah kisah mereka tetap berakhir seperti ini?"Bram." Satu suara menyapa Bram.Lelaki berkaos putih itu menoleh ke arah sumber suara."Pa ….""Kata Elya kalian ada acara?""Iya, Pa. Kami mau makan siang di luar. Nostalgia, di resto dulu tempat aku melamar Elya." Bram tersenyum malu-malu."Pergilah, Bram. Melihat dari sikap Elya, Papa yakin masih ada kesempatan bagimu untuk memenangkan hatinya." Papa Lin menepuk bah

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Janji Rossa

    Enam bulan setelah penangkapan Kakek Harimurti."Selamat Siang, pemirsa Berita Dalam Negeri.Setelah melalui proses sidang yang alot karena Harimurti melakukan perlawanan yang cukup kuat. Hari ini akhirnya keputusan banding resmi ditolak.Harimurti dijerat dengan pasal berlapis. Pertama penyalahgunaan obat sehingga membahayakan keselamatan orang lain pasal 1 UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.Kedua pencemaran nama baik terhadap perusahaan Lakhsita pasal 27 ayat 3 dan pasal 45 ayat 1 UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).Ketiga pengancaman akan menghabisi nyawa orang lain pasal 368 KUHP.Dengan adanya tuntutan pasal berlapis, Harimurti dijatuhi hukuman denda yang sangat banyak dan hukuman kurungan dalam jangka waktu yang lama.Sangat disayangkan. Di masa-masa akhir menuju tutup usia, Harimurti harus kehilangan semua kekayaan dan kehormatannya. Harimurti bahkan ditangkap di kantor pusat Harimurti Grup, tempat ya

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Akhir Kisah Sang Sutradara

    Papa Lin tersenyum puas menatap Elya. Menantunya itu memang layak dikagumi. Jika menuntut Harimurti dengan jalan biasa, pasti lelaki tua itu akan bebas dengan mudah.Dengan melakukan semua ini, mereka bisa mendapatkan dukungan yang sangat besar dari masyarakat. Apa lagi jika memanfaatkan kisah rumah tangga Elya dan Bram yang selama sepuluh tahun belum dikaruniai keturunan. Pasti emosi publik akan semakin meledak.Elya tersenyum menatap Kakek Harimurti yang mematung. Lelaki tua itu melihat dirinya dengan tatapan kosong."Kau terlalu angkuh Harimurti! Seolah bisa menyelesaikan semua dengan uang dan relasi yang kau miliki, kau lupa tidak semua hal bisa dibeli. Salah satunya harga diri. Kini, kau bukan siapa-siapa lagi di negeri ini." Lembut suara Elya terdengar, membuat Kakek Harimurti terdiam."Seorang pemilik imperium bisnis ternama, kini hanya seorang calon pesakitan yang akan menghabiskan sisa waktunya dalam keadaan hina! Semua itu karena nafsu

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Telak!

    "Lepas!" Elya berteriak sambil memberontak."Bagaimana, Elya?" Kakek Harimurti terkekeh melihat wajah Elya yang memerah.Elya tidak gentar sedikit pun dengan keadaan di sini. Dia pernah melihat hal yang lebih keji. Kedua orangtuanya mati terbakar dan menjadi abu di depan matanya sendiri."Ternyata selama ini kalian telah mengetahui aku yang telah membuat Bram mandul, hah?!" Kakek Harimurti berdiri tegak di hadapan Elya yang dipegang oleh dua orang suruhannya.Kakek Harimurti tertawa terbahak-bahak. "Kau betul, Elya! Aku memang telah memberikan obat itu selama lebih dari tiga puluh tahun. Cucu dari jalan darahku lebih pantas memimpin perusahaan ini dibandingkan dengan keturunan Lin s*alan itu!""KRIMINAL!" Elya berteriak kencang sambil memberontak.Kakek Harimurti kembali tertawa terbahak-bahak. "Kriminal? Tidak ada yang kriminal di negeri ini selama kau punya uang dan relasi!" Kakek Harimurti menatap Elya ding

  • DUSTA LELAKI BERGELAR SUAMI   Satu Lawan Tiga

    "Jelaskan!" Bentakan Kakek Harimurti memenuhi lantai paling atas kantor pusat Harimurti Grup. Suara serak itu gemetar menahan amarah.Papa Lin menarik napas panjang. Lelaki tua di hadapannya ini terlihat sangat marah. Hilang sudah rasa hormatnya selama ini. Orang yang dianggapnya sudah seperti ayah kandung sendiri, ternyata musuh yang menikam dari belakang."Tenanglah dulu, Pa.""Jelaskan maksud semuanya, Lin.""Maksud yang mana?""Kenapa kau melakukan konferensi pers?!" Kakek Harimurti berteriak kencang. Giginya bergemeletuk melihat Papa Lin yang tampak tenang-tenang saja."Kenapa tidak?" Papa Lin tersenyum. Matanya menatap dua orang bodyguard berbadan atletis yang berdiri tegap menjaga pintu. Dia yakin sekali, pasti di luar ruangan jumlah mereka lebih banyak lagi."Lin!" Kakek Harimurti menggebrak meja."Apa masalahnya, Pa?" Papa Lin menatap Kakek Harimurti dengan ekspresi pura-pura bingung.Kakek Ha

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status