Share

Bab 41

"Kalian ngapain?"

Suara Kara membuat Kaisar dan Vano langsung salah tingkah. Kotak hitam ditangan Vano langsung ia sembunyikan dibelakang tubuhnya. Kaisar dan Vano tampak seperti maling yang tertangkap basah padahal mereka sedang tidak melakukan tindak kejahatan. Mereka mau masuk ke dalam rumah tapi mereka malah berdebat di depan pintu. Kara yang melihat dari balkon kamarnya langsung turun ke bawah.

"Ah, itu-"

"Gapapa. Nona kenapa belum tidur?" potong Kaisar.

Vano menoleh ke Kaisar lalu memalingkan wajahnya. Dia pintar juga mengalihkan topik.

"Belum ngantuk, kalian juga ngapain ribut-ribut depan pintu? Aku lihat dari atas balkon," ucap Kara.

"Kami mau menemui tu-"

"Tukang kebun," potong Kaisar. Vano memandang sinis lelaki disampingnya yang sedaritadi memotong ucapannya. Namun Kaisar bertingkah biasa saja seolah tak ada rasa bersalah.

Kara kebingungan. "Nyari pak Rinto?"

Kaisar mengangguk. Kara menunjuk gudang yang pintunya terbuka.

"Beliau ada digudang,"

Kaisar salah tingkah, ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status