Disisi Jeslin.Dominic mengulang kembali kebejatan nya semalam, dia marah dan jijik saat laki-laki tersebut melakukan nya lagi. Meskipun dia memberontak dan menolak, nyatanya kekuatannya sama sekali tidak bisa menang dari laki-laki tersebut.Lagi dan lagi, laki-laki tersebut memaksa menikmati setiap lekuk tubuhnya, dibawah guyuran air shower didalam kamar mandi nya.Sejenak Jeslin menegang saat samar-samar dia mendengar suara kakak perempuan nya tersebut."Kak itu kak Nayla," Jeslin memohon, meminta agar Dominic menghentikan gerakan nya memompa dirinya sejak tadi, dia panik karena suara kakak perempuan nya tersebut jelas terdengar sudah berada di dalam kamar nya.Dia mencoba mendorong dada Dominic, nyatanya laki-laki tersebut tidak mau berhenti, dia menahan kedua tangan Jeslin dan berkata."Shit aku belum keluar sayang," kata sayang terdengar aneh di balik telinga Jeslin, dia takut, benar-benar takut jika kakak nya masuk ke kamar mandi dan memergoki diri nya bersama Dominic.Bayangkan
mendengar kata sarapan pagi bukan persolan rumit, tapi bicara sesuatu yang serius membuat Jeslin sedikit mengerutkan keningnya.Ini soal apa?.Pikiran berkacamuk menjadi satu, tiba-tiba saja Dominic menyambar tubuh nya dari belakang, laki-laki tersebut kemudian berbisik."Mari pergi ke perusahaan bersama setelah ini." Dan laki-laki itu menyeringai, dia belum menggunakan handuk nya, junior Dominic bahkan masih terpampang jelas dan menyentuh bongkahan pantat nya Jeslin yang tertutup handuk.Perempuan tersebut seketika memejamkan bola matanya saat Dominic menciumi bagian lehernya."Pergilah, dan jangan bermimpi aku mau pergi dengan kakak," Jeslin langsung membuka bola matanya, dia jijik melihat laki-laki tersebut, enggan membalikkan tubuhnya dan dia mendorong Dominic dengan cepat menggunakan tangan kanan nya, meminta laki-laki itu segera pergi dari sana.Dominic terlihat terkekeh, dia kemudian meraih rambut Jeslin, tidak lembut tapi juga tidak kasar, lantas laki-laki tersebut berkata."T
Mansion Utama keluarga JeslinRuang makan."Mau teh atau kopi?," Ibu Jeslin bertanya sambil mengembangkan senyuman nya, menatap kearah putri bungsu nya yang baru saja turun dari lantai atas, dia menawarkan 2 hal tersebut, karena terkadang Jeslin sering mengubah menu sarapan paginya terutama pada minumannya.Begitu turun dari lantai atas dan bergerak ke meja makan, Jeslin terlihat tidak berani menatap ibunya, dia lebih memilih menundukkan kepalanya sembari berkata."Teh juga boleh, ma." Setelah berkata seperti itu perempuan itu buru-buru duduk pada salah satu kursi makan dan mencoba untuk menghindari kakak iparnya dengan cepat, nyatanya Dominic Malah dengan agresif duduk di sampingnya, seolah-olah laki-laki tersebut sama sekali tidak takut dengan keadaan. Hal tersebut jelas saja membuat jeslin gelisah dan takut."Semalam papa dengar kamu pergi ke perusahaan?," Tiba-tiba suara tuan Adam, papa Jeslin terdengar memecah keadaan."He em, ada urusan mendadak yang harus aku kerjakan, soal pr
Nayla yang mendengar ucapan Dominic langsung berkata."Itu bagus, tentu saja itu ide yang baik. Ketimbang memasukkan sekretaris perempuan, membiarkan Jeslin masuk menjadi sekretaris Dominic jelas pilih yang bijak." Ucap Nayla dengan cepat."Bukan ide buruk." Mama nya mengangguk-angguk kan kepala nya."Aku ti-," Jeslin jelas saja menolak, mana mau menjadi sekretaris Dominic tapi dengan cepat kakak ipar nya menyela."Itu bagus, kamu bisa mengawasi ku untuk Nayla bukan? Ketika aku mendapatkan lembur atau pergi keluar kota bersama kamu itu juga tidak akan membuat semua orang khawatir?."ucap Dominic sambil menaikkan ujung bibirnya, ada seringai licik yang berkembang di balik wajah tampan nya."Kakak mu mungkin khawatir jika aku pergi dengan perempuan lain." Tambah laki-laki itu sambil menyesap kopi milik nya yang ada di atas mejanya."What? lembur? luar kota?". Seketika Jeslin merinding mendengar nya.Ingatan soal peristiwa semalam dan pagi ini membuat dia takut jika hal semalam akan terja
Sejujurnya Jeslin masih tidak paham dengan isi otak Dominic saat ini, Apalagi laki-laki tersebut memaksa nya tiba-tiba agar dia bekerja dengan Dominic.Belum lagi kegilaan Laki-laki tersebut memperkosa nya, meninggalkan kakak nya di malam pertama dan memilih tidur dengan nya dan melewati malam pertama bersama, dia pikir Dominic pasti sudah gila.Dia ingin bertanya sebenarnya apa mau laki-laki itu bahkan kini kenapa tiba-tiba menyeretnya menuju ke perusahaan tanpa alasan yang jelas tapi saat jeslin menatap wajah Dominic entahlah kenapa dia jadi malas dan muak, membuat dia lebih memilih diam dan tidak memberikan pertanyaannya.Jeslin memilih menyadarkan diri nya ke pintu mobil, dia memejamkan bola matanya untuk beberapa waktu, kepalanya terasa berdenyut-denyut saat ini. Ada berbagai macam ketakutan yang terjadi setelah pergumulan mereka Semalam dan pagi ini, pertama Jeslin pikir itu artinya dia telah kehilangan keperawanannya di tangan kakak iparnya sendiri, kedua bagaimana dengan masa
Jeslin sejenak mematung, dia seolah-olah kehilangan kesadaran nya sejenak atas ucapan dan ajakan dari kakak iparnya tersebut. Perempuan itu membeku dan cukup kehilangan kata-kata untuk beberapa waktu, mencoba mencerna dengan seksama ucapan Dominic soal ajakan menikah."Apa aku tidak salah dengar?," Intonasi nada suara Jeslin masih rendah, dia belum mengembalikan kesadaran nya.Bola mata nya menatap Dominic dalam jutaan tanda tanya, seolah-olah tulisan dan bentuk tanda tanya terus menari-nari di atas kepala nya dan mengelilingi kepalanya saat ini."Tidak ada yang salah dengan pendengaranmu," kembali Dominic bicara, sangat menyakinkan Jeslin atas ucapannya.tiba-tiba saja Jeslin mencoba menarik kesadaran nya yang sempat menghilang sejenak, dia mengedip kan bola matanya berkali-kali dan menyadarkan diri.tiba-tiba Perempuan tersebut tertawa terkekeh."Kau pasti sudah gila" Jeslin bicara sambil mendengus, menatap kearah Dominic dengan tatapan tidak percaya.Mengurus pernikahan mereka?!. Y
Ciuman panas terjadi dalam mobil tersebut di mana laki-laki itu memarkirkan mobilnya di pinggiran tepat di bawah pohon besar di jalanan. Jeslin selesai jadilah gampang dan penuh dengan ketakutan, dia pikir bayangkan bagaimana jadi nya jika seseorang melihat mobil tersebut bergoyang dan mendapati mereka bercinta di dalam sana.Meskipun dia menolak dengan sekuat teman laki-laki tersebut selalu saja mampu memaksanya dan membuat dia pasrah untuk bercinta di bawah kungkungan Dominic.Dia berulang kali mencoba untuk memukul dada Dominic yang mencium bibir nya dengan paksa, laki-laki tersebut selalu mendominasi dan memaksakan keinginan nya tanpa peduli apakah lawan nya menyukai nya atau tidak.Laki-laki tersebut terus melumat bibir nya dan bahkan tangan nya tidak enggan berusaha masuk kedalam pakaian nya, mencoba membuat rangsangan disana.Jeslin terus berusaha melepaskan diri dengan sekuat tenaga nya, dia pikir dia tidak mau sekali lagi melakukan nya, dia benar-benar tidak mau."Lepaskan ak
Jeslin pada akhirnya tidak mengeluarkan sedikit pun lagi suara nya ketika mereka tiba di perusahaan Dominic, dia memilih diam sembari berpikir dengan keras atas apa yang diucapkan oleh laki-laki tersebut di dalam mobil tadi. Apa maksud Dominic dengan apa yang dilakukan oleh kakak perempuannya?!.Dia pikir kesalahan apa yang dilakukan oleh karena kak Nayla nya hingga membuat Dominik meninggalkan kakaknya pada malam pertama mereka dan membuat laki-laki tersebut memilih dirinya untuk dijadikan pelampiasan pada malam pertama laki-laki tersebut. ada rahasia besar apa yang disimpan oleh kakak perempuannya tersebut yang tidak diketahui oleh dirinya bahkan kedua orang tuanya.Ucapan Dominic dan hal tersebut membuat Jeslin menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi pada pernikahan mereka berdua hingga harus berjalan seperti ini, dia pikir apa mungkin hal buruk juga terjadi karena saat pagi di meja makan bisa dia lihat kakaknya dan Dominic seolah-olah menyimpan rahasia besar dalam hati mereka ma