Mansion Utama keluarga JeslinRuang makan."Mau teh atau kopi?," Ibu Jeslin bertanya sambil mengembangkan senyuman nya, menatap kearah putri bungsu nya yang baru saja turun dari lantai atas, dia menawarkan 2 hal tersebut, karena terkadang Jeslin sering mengubah menu sarapan paginya terutama pada minumannya.Begitu turun dari lantai atas dan bergerak ke meja makan, Jeslin terlihat tidak berani menatap ibunya, dia lebih memilih menundukkan kepalanya sembari berkata."Teh juga boleh, ma." Setelah berkata seperti itu perempuan itu buru-buru duduk pada salah satu kursi makan dan mencoba untuk menghindari kakak iparnya dengan cepat, nyatanya Dominic Malah dengan agresif duduk di sampingnya, seolah-olah laki-laki tersebut sama sekali tidak takut dengan keadaan. Hal tersebut jelas saja membuat jeslin gelisah dan takut."Semalam papa dengar kamu pergi ke perusahaan?," Tiba-tiba suara tuan Adam, papa Jeslin terdengar memecah keadaan."He em, ada urusan mendadak yang harus aku kerjakan, soal pr
Nayla yang mendengar ucapan Dominic langsung berkata."Itu bagus, tentu saja itu ide yang baik. Ketimbang memasukkan sekretaris perempuan, membiarkan Jeslin masuk menjadi sekretaris Dominic jelas pilih yang bijak." Ucap Nayla dengan cepat."Bukan ide buruk." Mama nya mengangguk-angguk kan kepala nya."Aku ti-," Jeslin jelas saja menolak, mana mau menjadi sekretaris Dominic tapi dengan cepat kakak ipar nya menyela."Itu bagus, kamu bisa mengawasi ku untuk Nayla bukan? Ketika aku mendapatkan lembur atau pergi keluar kota bersama kamu itu juga tidak akan membuat semua orang khawatir?."ucap Dominic sambil menaikkan ujung bibirnya, ada seringai licik yang berkembang di balik wajah tampan nya."Kakak mu mungkin khawatir jika aku pergi dengan perempuan lain." Tambah laki-laki itu sambil menyesap kopi milik nya yang ada di atas mejanya."What? lembur? luar kota?". Seketika Jeslin merinding mendengar nya.Ingatan soal peristiwa semalam dan pagi ini membuat dia takut jika hal semalam akan terja
Sejujurnya Jeslin masih tidak paham dengan isi otak Dominic saat ini, Apalagi laki-laki tersebut memaksa nya tiba-tiba agar dia bekerja dengan Dominic.Belum lagi kegilaan Laki-laki tersebut memperkosa nya, meninggalkan kakak nya di malam pertama dan memilih tidur dengan nya dan melewati malam pertama bersama, dia pikir Dominic pasti sudah gila.Dia ingin bertanya sebenarnya apa mau laki-laki itu bahkan kini kenapa tiba-tiba menyeretnya menuju ke perusahaan tanpa alasan yang jelas tapi saat jeslin menatap wajah Dominic entahlah kenapa dia jadi malas dan muak, membuat dia lebih memilih diam dan tidak memberikan pertanyaannya.Jeslin memilih menyadarkan diri nya ke pintu mobil, dia memejamkan bola matanya untuk beberapa waktu, kepalanya terasa berdenyut-denyut saat ini. Ada berbagai macam ketakutan yang terjadi setelah pergumulan mereka Semalam dan pagi ini, pertama Jeslin pikir itu artinya dia telah kehilangan keperawanannya di tangan kakak iparnya sendiri, kedua bagaimana dengan masa
Jeslin sejenak mematung, dia seolah-olah kehilangan kesadaran nya sejenak atas ucapan dan ajakan dari kakak iparnya tersebut. Perempuan itu membeku dan cukup kehilangan kata-kata untuk beberapa waktu, mencoba mencerna dengan seksama ucapan Dominic soal ajakan menikah."Apa aku tidak salah dengar?," Intonasi nada suara Jeslin masih rendah, dia belum mengembalikan kesadaran nya.Bola mata nya menatap Dominic dalam jutaan tanda tanya, seolah-olah tulisan dan bentuk tanda tanya terus menari-nari di atas kepala nya dan mengelilingi kepalanya saat ini."Tidak ada yang salah dengan pendengaranmu," kembali Dominic bicara, sangat menyakinkan Jeslin atas ucapannya.tiba-tiba saja Jeslin mencoba menarik kesadaran nya yang sempat menghilang sejenak, dia mengedip kan bola matanya berkali-kali dan menyadarkan diri.tiba-tiba Perempuan tersebut tertawa terkekeh."Kau pasti sudah gila" Jeslin bicara sambil mendengus, menatap kearah Dominic dengan tatapan tidak percaya.Mengurus pernikahan mereka?!. Y
Ciuman panas terjadi dalam mobil tersebut di mana laki-laki itu memarkirkan mobilnya di pinggiran tepat di bawah pohon besar di jalanan. Jeslin selesai jadilah gampang dan penuh dengan ketakutan, dia pikir bayangkan bagaimana jadi nya jika seseorang melihat mobil tersebut bergoyang dan mendapati mereka bercinta di dalam sana.Meskipun dia menolak dengan sekuat teman laki-laki tersebut selalu saja mampu memaksanya dan membuat dia pasrah untuk bercinta di bawah kungkungan Dominic.Dia berulang kali mencoba untuk memukul dada Dominic yang mencium bibir nya dengan paksa, laki-laki tersebut selalu mendominasi dan memaksakan keinginan nya tanpa peduli apakah lawan nya menyukai nya atau tidak.Laki-laki tersebut terus melumat bibir nya dan bahkan tangan nya tidak enggan berusaha masuk kedalam pakaian nya, mencoba membuat rangsangan disana.Jeslin terus berusaha melepaskan diri dengan sekuat tenaga nya, dia pikir dia tidak mau sekali lagi melakukan nya, dia benar-benar tidak mau."Lepaskan ak
Jeslin pada akhirnya tidak mengeluarkan sedikit pun lagi suara nya ketika mereka tiba di perusahaan Dominic, dia memilih diam sembari berpikir dengan keras atas apa yang diucapkan oleh laki-laki tersebut di dalam mobil tadi. Apa maksud Dominic dengan apa yang dilakukan oleh kakak perempuannya?!.Dia pikir kesalahan apa yang dilakukan oleh karena kak Nayla nya hingga membuat Dominik meninggalkan kakaknya pada malam pertama mereka dan membuat laki-laki tersebut memilih dirinya untuk dijadikan pelampiasan pada malam pertama laki-laki tersebut. ada rahasia besar apa yang disimpan oleh kakak perempuannya tersebut yang tidak diketahui oleh dirinya bahkan kedua orang tuanya.Ucapan Dominic dan hal tersebut membuat Jeslin menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi pada pernikahan mereka berdua hingga harus berjalan seperti ini, dia pikir apa mungkin hal buruk juga terjadi karena saat pagi di meja makan bisa dia lihat kakaknya dan Dominic seolah-olah menyimpan rahasia besar dalam hati mereka ma
"Ini sedikit kesalahpahaman,kak aku..." Jeslin pada akhirnya berusaha untuk menjelaskan dia tidak ingin dan cukup takut kesalahpahaman yang terjadi akan berlarut-larut dan sangat diketahui hubungan mereka orang-orang akan mencaci dan menghinanya serta berpikiran negatif tentang dirinya."Anda boleh pergi dan biarkan aku sendiri yang mengajarkan Jes" Dan Dominic buru-buru memotong ucapan dari Jeslin dan meminta wanita itu agar segera pergi dari hadapannya mengingat mereka telah masuk ke dalam elevator.Mendengar perintah dan laki-laki tersebut sang wanita menganggukkan kepalanya dan bergegas bergerak dari sana, mengabaikan Jeslin yang terlihat gelisah juga panik karena keadaan."Apa yang kakak lakukan kenapa kakak berkata jika kita memiliki hubungan sebagai suami istri dan bukan kakak ipar juga adik ipar?" begitu pintar elevator tertutup Jeslin jelas saya jelaskan protes parah dia langsung marah kepada laki-laki tersebut atas apa yang barusan terjadi tadi.Alih-alih peduli, laki-laki i
Jeslin pada akhirnya patuh kepada kakak iparnya tersebut, memilih mengikuti langkah kaki laki-laki itu bergerak keluar dari pintu elevator menuju ke arah ruangan di bagian sisi sebelah kanan secara perlahan."ini mungkin sedikit berat aku akan minta seseorang untuk mengajarkan jika kamu tidak bisa mengerjakan pekerjaan untuk seorang sekretaris pada hari pertama masuk " Dominic bicara pada adik iparnya dengan cepat tanpa menoleh ke arah jeslin, dia terus melangkah menuju ke arah depan bergerak mendekati ruangan kerja miliknya yang ada di ujung bagian sisi kanan di mana mereka berjalan.perempuan itu memutuskan untuk tidak lagi membantah ucapan laki-laki yang ada di sampingnya tersebut yang bergerak menggenggam orang telapak tangannya begitu mendominasi seolah-olah menguasai dirinya dan berkata kepada dunia tidak akan pernah melepaskannya.Jeslin membiarkan laki-laki tersebut berbuat sesuka hatinya di mana saat ini dia sedang berusaha untuk merencanakan sesuatu agar bisa lepas dari ceng