Share

Bagian 43

"Tak perlu buru-buru, aku akan memberimu waktu, tiga hari!"

Rima masih tak bisa berkata-kata.

"Aku tahu, kamu pasti tidak akan memutuskan semuanya sendiri, ada Allah dan orang tua yang akan kamu libatkan!"

Rima tersenyum. "Terimakasih sudah mengerti."

"Aku rasa saat ini kita semakin cocok," timpal Galih.

"Kenapa?" Rima mengernyitkan dahi.

"Aku duda, kamu janda!"

Keduanya tertawa, kemudian makanan mereka datang.

"Sudah lama aku tidak makan ini!" ucap Galih sambil menyendokkan makanan tersebut dengan lahap.

"Makanlah yang banyak, aku akan mentraktirmu," jawab Rima.

"Tidak! Aku yang akan mentraktirmu sepuasnya, syukuran aku kembali berdinas di rumah sakit!"

"Baiklah kalau kamu memaksa!" balas Rima.

"Tidak memaksa juga, sih! Setelah ku pikir gajian bulan ini terpotong banyak karena dipakai setoran rumah."

"Dih ... laki-laki itu yang dipegang ucapannya," jawab Rima.

Galih tertawa. "Aku bercanda, makanlah sepuasnya! Aku yang traktir."

"Siap! Kamu tahu aku sangat suka makan, apalagi akhir-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Andi Andriani
turut berbahagia Galiiih akhirnya penantian sekian belas thn tak sia2 :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status