Share

Bagian 45

Setelah membantu Rima berdiri, Galih langsung mendekat ke arah seseorang yang menampar calon istrinya. Dia adalah Hasan, entah apa yang membuatnya tiba-tiba melayangkan sebuah tamparan pada Rima.

"Bangsat!" Ini kemarahan pertama Galih yang ia lampiaskan, satu pukulan langsung mendarat di pipi Hasan. Diikuti pukulan berikutnya, membuat suasana semakin kacau. Rima segera mendekat dan mencoba melerai, begitu juga semua yang menyaksikan di sini. Setetes darah terlihat keluar dari sudut bibir Hasan.

"Sudah Galih, sudah!" Rima memegang tangan Galih. Napasnya terengah-engah dengan tatapan tajam menatap ke arah Hasan.

"Jangan biarkan dia pergi! Saya akan membuat perhitungan di kantor polisi!" ucap Galih.

Hasan menatapnya benci, ia bahkan meludah. Sementara Gayatri terlihat di belakangnya tanpa banyak bicara, ia lebih banyak menunduk dan memainkan jari jemari seperti seseorang yang sedang ketakutan.

Entah apa yang membuat Hasan sampai bersikap seperti ini, bahkan di tempat umum.

"Tenang, Gali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status