Dua orang pria lain pergi mengecek ke lorong.Sementara si bocah,masih saja mematung dengan wajah pucatnya.
....
"Kamu jangan bohong loh"
"Iya dek,ga baik bohong sama orang dewasa"sambung seorang yang lain.
Bocah ini masih gemetar ketakutan.Degup jantungnya belum juga berhenti berpacu.
Wajahnya pucat,bibirnya pun masih bergetar.Airmata sudah tidak bisa terbendung lagi.ketakutan bercampur aduk dengan suara gemetarnya serta airmata yamg terus saja mengalir.
Seorang pemuda dari dalam membawakan segelas airputih.Diberikannya pada si pria kacamata.
"Minum dulu dek,biar tenang."kata si cowo berkacamata ini pada bocah itu.
Awalnya anak kecil ini masih ragu.Masih hanyut dalam ketakutannya.
"Minum dulu aja dek,biar kamu enak ceritanya."
Dengan tangan gemetar Ia meraih pegangan gelas kemudian meneguk air itu hingga kandas.
Satu helaan napas yang panjang diambilnya.kemudian,berangsur-angsur wajah bocah ini tidak sepucat awal lagi.Terlihat sang bocah sudah bisa mengatur deru naik turun nafasnya.
Si cowo berkacamata melingkarkan tangan dipundak bocah itu.
"Sini duduk dulu dek"
Si bocah pun duduk menenangkan diri.
"Nama kamu siapa dek?"
"Nama aku adit kak"
"Kamu jangan takut lagi ya,sekarang tarik nafas.setelah itu coba tenang"
Anak kecil ini merefleksikan dirinya.Mencoba membuat dirinya sesantai mungkin.
Walaupun tidak akan pernah dapat ia melupakan apa yang telah ia liat dilorong gelap tadi.
"Gimana dek?udah mendingan?udah bisa cerita sekarang?"
Kemudian,bocah ini mulai bercerita.
"Jadi gini kak,..."
Belum sempat bocah ini meneruskan kalimatnya, seseorang berteriak dari belakang bocah ini.
"Ron!seriusan panggil polisi sekarang!"
pria yang brteriak itu memanggil Roni si pria berkacamata dengan teriakan yang kencang.
Pemilik nama itu kemudian bangun dan berlari ke pria itu.
Digiringnya pria itu kembali ketempat bocah itu.
"Kenapa Lo suruh gue telpon polisi Ky?"Tanya Roni tanpa basa basi.
Rizky menarik nafasnya.mengatur pernafasannya dengan baik.
Dengan suara gemetar,Rizky berkata
"Bocah ini beneran Ron!Ada mayat disana!Kondisinya parah banget!Makanya gue nyuruh lo buat nelfon polisi sekarang!"
"Terus si Roky mana?tadi kan lu sama dia"alih-alih menelfon polisi,Roni malah masih menanyakan Keberadaan Roky.
"Dia gue suruh ke rumah pak RT.udah cepetan telfon polisi"
Roni mengambil telepon genggam miliknya.
Memencet beberapa angka kemudian telepon pun tersambung
"Halo,selama malam.apa ada keadaan darurat?"
"Halo pak,Malam pak.didaerah kami,kami menemukan mayat pak."
"Bisa beritau alamatnya dimana?"
"Dijalan Bumi 3,RT 05 RW 07,jakarta selatan pak"
"Baik dek,terimakasih sudah menghubungi kami,kami segera kesana"
"Baik pak"
.....
Sambungan telepon terputus.
"Eh Kenapa muka lu pucet ky?"
Menyadari wajah aneh temannya itu,Roni merasa ada yang tidak beres.
"Lu ga liat mayatnya Ron,gue aja sampe mau pingsan tadi."
"Emang kondisi mayatnya gimana?"tanya Roni penasaran.
"Tadi gue sempat foto.Lu mau liat?"
"Tapi lo jangan kaget ya"sambung Rizky kembali
"Iya iya Aman"jawab Roni dengan ekspresi santainya.
Rizky memberikan telepon genggamnya pada Roni.
Roni mengambil telepon genggam milik Roni kemudian,dibetulkannya kacamata bulat tebal miliknya itu.
Setelah sudah didalam genggamannya,Ibu jarinya menekan menu kemudian masuk ke galeri.
Seketika wajahnya menjadi aneh.
Roni membetulkan posisi kacamatanya.
Kemudian,dengan muka yang tegang terlihatlah potret paling menjijikan sekaligus menyeramkan.
Terpampang dengan jelas Potret seonggok tubuh yang sudah hancur.
Tulang-tulangnya terlihat menonjol keluar.
Bola mata mayat ini terkeluar seperti dicongkel paksa ,tubuhnya sudah bermandikan darah yamg bukan lagi berwarna merah namun sudah mengering menghitam.
Tangan dan kaki mayat ini sudah tersobek-sobek bahkan beberapa bagian terlihat sudah terkuliti terpisah dari daging.menampilkan isi daging memerah beserta urat-urat.
Bagian paling parah dari tubuh mayat ini adalah,bagian tenggorokannya.
Beberapa urat leher terlihat terkepang begitu rapi seperti ada yang memainkannya.
Layaknya rambut boneka barbie,urat-urat tenggorokan mayat ini terkepang rapi.
Seakan sipembunuh ini sedang bermain Potong-potongan daging.
Beberapa daging-daging dari tubuh ini terlihat berserakan disekitar mayat ini.
Setelah dilihat,mayat ini memakai rok.Hal ini disimpulkan Roni bahwa mayat ini adalah mayat seorang perempuan.
Roni mendadak merasa mual.Rasa pusing menjalar masuk kekepalanya.
Kemudian,dengan cepat ia mematikan telepon genggam milik Temannya itu.
Dirinya bergeser sedikit kearah rerumputun.Isi perut Roni dia muntahkan disitu.
Kemudian masuklah Roni kedalam untuk mengambil 2 gelas airputih.
Segelas langsung diteguknya dan segelas lagi diberikannnya pada Roky.
"Ga nyangka gue ky"ucap Roni masih dengan tatapan anehnya.serya wajah yang lemas.
"Kenapa Ron?lo masih takut ya?"
"Gue bukan takut ky,gue hanya ngerasa pengen muntah aja lagi.siapa yang bisa dengan tega membunuh sekejam itu?"
Kemudian,Roky pun menjawab dengan raut muka yang sama
"Iya gue juga kasian ngeliat mayatnya.Ga pernah gue liat mayat sehancur itu.Bahkan mukanya aja udah hancur.lo bayangin aja yang bunuh sebenci apa sampe nusuk mukanya segitu banyaknya"
Tak lama kemudian,pak RT datang.
"Dimana mayatnya?"tanya pak RT.
"Dilorong pak,masih belum ditutup"
"Kenapa ga ditutup pakai kain atau daun pisang?"kata pak RT
"Kami udah telepon polisi pak,biar polisi yang tangani saja.Takutnya ada barang bukti yang ada di TKP."jawab Roni.
"Baiklah,siapa yang menemukan mayat itu?siapa yang melihatnya pertama kali?"tanya pak RT
"Saya pak"jawab bocah kecil itu masih tertunduk.
"Kita tunggu saja polisi datang,biar polisi yang menanganinya."sambung pak RT.
Tak lama kemudian,bunyi ambulans dan mobil polisi terdengar beriringan dari arah belakang.
Semakin lama bunyi itu semakin dekat.Hingga berhentilah mereka tepat diujung lorong.
Salah satu petugas turun dari mobil polisi.sementara,petugas medis kurang lebih 4 orang turun juga dari ambulans berwarna putih.
Empat orang petugas itu menurunkan sebuah kantong oranye besar.
Beberapa polisi ikut turun,ada yang langsung masuk ke TKP dan memasang tanda garis polisi sementara beberapa lainnya ada yang melihat-lihat tempat sekitar tubuh korban.
Mereka mengambil beberapa gigi yang patah dan terlihat berserakan diaspal hitam itu,rambut yang rontok dan beberapa detail-detail kecil lainnya.
Kemudian memasukannya kedalam sebuah plastik kecil.
Salah seorang petugas polisi,berjalan kearah Roni serta yang lainnya berdiri.
"Selamat malam pak"kata pak polisi pada pak RT.
"Malam pak,"
"Saya opsir Nathan,dari bagian Kriminal.Bisa ceritakan kronologisnya?"ucap petugas polisi ini sembari menunjukan Tanda pengenalnya.
Adit,beserta yang lainnya mulai menceritakan awal melihat mayat itu.
Pembicaraan lumayan panjang.
Opsir Nathan mengangguk-anggukan kepalanya.Sembari melihat-lihat sekeliling area tempat dia berdiri saat itu.
Suasana ditempat itu memang lumayan sepi,ditambah lampu jalan yang hanya ada 5 yang tergantung sangat berjarak.
Lampu-lampu jalan tersebut juga terlihat sudah tua dan mulai meredup.
"Baiklah,pak saya permisi"ucap opsir Nathan akhirnya.
Mayat tersebut kemudian dimasukan kedalam kantong oranye besar.
Kemudiandibantu 3 oranglainnya seorang petugas medis itu mengangkatnya kedalam ambulans.
Setelah berpamitan,mobil ambulans beserta mobil polisi itu semakin menjauh hingga tidak lagi terdengar suara keduanya.
Pak RT,dan yang lainnya juga pulang.
Adit diantar pulang kerumahnya.Tak ia ingat lagi sepeda yang ia tinggalkan dilorong itu.
Setelah semuanya pulang,tersisalah Malam yang sunyi diterangi lampu-lampu meredup serta bau amis darah yang sungguh pekat.
Ditemani sebuah sepeda hitam,seorang gadis berambut panjang berdiri mematung diujung lorong.
Mata cokelatnya menatap ke arah darah yang sudah mengering itu kemudian kembali menampilkan senyum dinginnya.
"Apa!""Kamu sungguh menakutiku!"Jangan mengikutiku!""Kak, aku haus""Aku bukan penjagamu!""Kak, aku belum makan dari kemarin."Bukan urusan saya!"Wanita itu berjalan pergi meninggalkan seorang anak kecil berbaju lusuh itu.Anak itu memeluk lututnya.Hidup sendirian dikota besar mumgkin membuat anak kecil itu, menjadi kelaparan dan terlantar.Dari belakang, seorang pengemudi ojek online membunyikan bel motornya berulang-ulang kali.Anak ini masih memeluk lututnya erat.Belum menyadari bunyi bel motor yang berulang-ulang ini.Hingga dengan tanpa mempedulikan anak ini, sipengendara dengan nekat menabrak anak ini. Tanpa memmikirkan keselamatan anak ini, simpengemudi ojek online itu menjalankan motornya kencang."Awas!" Teriak gadis kecil dari ujung jalan.
"Apa keinginanmu?"Ucap Andre tiba-tiba ketika matahari mulai menurun kala itu.Adara masih diam. Menatap Garis pantai. Serta sinar cahaya matahari dari ujung pantai mengarah ke matahari."Hei"Andre mencubit pipi Adara.Adara meringis pelan. Seakan merasa risih dengan kelakuan nakal tangan Lelaki disebelahnya ini."Apa keinginanmu?""Aku hanya ingin bahagia"Ucap Adara masih menatap sinar itu. Matanya teduh."Apa sekarang kamu sedang tidak bahagia?"Tanya Andre sekali lagi"Tidak, tapi kurasa bahagia enggan bersamaku""Mengapa seperti itu?""Ahh sudahlah!""Lagipula, mengapa kamu ingin tau?"Adara berbalik menatap Andre. Mereka bertatapan. Kedua matanya saling brtabrakan."Awww""Ada apa denganmu?"Tanya Adara dengan wajah datar."Sakit""Oh""
Adara masih duduk manis menatap sepasang korbannya ini.Selepas tadi ia pergi membeli tiga gels kopi jauh diujung jalan. Dirinya sudah kembali kembali kesini. Ketempat menyeramkan ini. Tempat terbuang bagi orang-orang yang pantas dibuang dan diasingkan.Pria disebelah kiri terlihat lunglai lemas tak berdaya. Sementara wanita disebelahnya sudah tersandar lemah dikursi besi itu.Adara membuka plastik kopi itu.Berjalan kearah lemari tua dibelakang kedua orang ini, dan kembali duduk dihadapan mereka berdua.Tampak wajah teduh dan senyum manis dari wajah Adara.Adara menuangkan kopi plastik itu ke dalam gelas.Cairan pekat itu, memenuhi gelas.Mengisi kekosongan gelas itu.Adara menaruh dua gelas kopi itu dihadapan Intan dan juga pria Asing itu.AhhAdara menyeruput kopi panas itu sedikit. Masih menatap kedua orang ini dengan wajah yang biasa-biasa s
Adara tengah duduk dibangku sebuah meja bar yang panjang.Seorang bartender tengah melayani pelanggan lainnya.Ketika tanpa sengaja, tangan dingin milik Adara bersentuhan dengan tangan berurat milik seorang pria tampan."Hai"Sapa pria itu berlaku seakan mereka dua orang yang akrab.Adara memasang wajah senyum licik miliknya."Oh hai"Jawab Adara dengan lembut."Apa yang ingin kamu pesan?""Satu vodka dengan es batu""Dan apa yang sedang kamu minum, cantik?""Russo baltique vodka""Seperti mu. Liar dan memabukan!"Ucap pria ini mencubit dagu Adara.Bartender itu menuangkan vodka dari botolnya kemudian menaruhnya di mug aluminium dan mengocoknya bersamaan dengan es batu.Satu gelas vodka biru plus es batu tersaji manis digelas mini dihadapan Kedua orang itu."Mau?"
Andre memarkirkan mobil silvernya kehalaman sebuah rumah bertingkat dua. Diperhatikannya rumah itu begitu sepi. Sesepi hatinya beberapa tahun belakangan ini.Andre pernah dengan sangat begitu mencintai seseorang didalam hidupnya. Bahkan melebihi cintanya pada ibu. Begitu dalam terjatuh dalam rayuan manis. Lelaki ini tidak pernah sadar bahwa, sedalam-dalamnya kita mencintai seseorang. Pada saatnya, ada keadaan dimana orang yang begitu kita sayangi dan percaya tidak menutup kemungkinan akan menyakiti kita.Dan hal itu sudah menjadi hal yang tabu bagi Andre. Andre menaruh segala harapnya pada perempuan itu. Perempuan yang dengan sungguh lelaki ini percaya nyatanya hanya singgah dan meninggalkan luka yang begitu sakit.Hingga, lelaki ini harus menghabiskan malam-malam sepinya dengan meneguk berbotol-botol alkohol. Pergi bermain dengan banyak wanita. Lelaki ini memandang wanita sebagai barang yang bisa dibeli dan bisa dibuang kapan saja ketik
Andre zacky race begitulah nama yang diberikan kedua orangtua Andre.Andre tinggal seorang diri. Namun selalu berkecukupan. Baik itu makanan, pakian, maupun kasih sayang.Sejak kecil Adara hidup tanpa kasih sayang. Mengharapkan kasih sayang orangtuanya itu bukan berbentuk uang namun,murni kasih sayang orangtua pada anaknya. Karena hal itulah Adara melampiaskannya dengan masuk sebagai anggota di salah satu Club motor. Mencari uang sendiri. Dan mulai hidup layaknya orang mati. Tidak peduli lagi dan tidak merasakan bagaimana rasa Cinta itu sendiri.Kekayaan keduanya sama-sama tidak bisa dihitung. Sama-sama orang kaya namun, berbeda nasib.Andre hidup dengan banyaknya cinta yang diberikan seorang wanita yang dia panggil dengan sebutan 'Bunda'Ayah andre adalah seorang pemgusaha disalah satu pertambangan minyak terbesar diindonesia.Beberapa tahun yang lalu..."Pa kamu jangan egois gini? Lihat Andre!dia masih kecil tidak bisa dia tumbuh
Adara membuka undangan warna merah muda itu. Tidak lagi dia pedulikan apapun yang dilakukan Intan pada dirinya.Adara kecil yang penuh akan harapan,membaca isi undangan itu begitu bersemangat. Didalam pikirannya dia begitu bahagia semua orang sudah dapat menerima keberadaannya.Dan sudah menyukai dirinya.Tanpa Adara sadari, dia salah besar.Adara tersadar dari lamunannya. Melihat Intan sudah sadar. Airmata berjatuhan dari pelupuk mata sipitnya.Adara menatapa dingin ke arah Gadis itu.Menatapnya seolah Adara ingin sekali memainkan pisau ditubuh gadis itu.Adara menatap Intan dingin tanpa ekspresi.Intan masih menangis. Menangis dan sesekali memelototkan matanya.Sumpalan dimulut Intan membuat gadis itu tidak bisa dengan jelas berbicara.Namun,dari ekspresi dan gerakan mulut dapat dilihat bahwa gadis ini emosi dan ketakutan.Sekeliling kedua gadis ini dipenuhi berbagai banyak macam pisau.SeeeettSeeeeeetttAdara m
Pernah ada yang menulis seperti ini,JIKA SAJA MAMPU MENGAMPUNI ORANG YANG BERDOSA PADANYAMENGAPA ORANG ITU SENDIRI TIDAK MAMPU MENGAMPUNI KESALAHAN TEMANNYA?Dalam kitab orang percaya,Alkitab.Kita diajarkan untuk saling mengasihi dan saling memaafkan.Sebab Tuhan pernah berkata,jika ada yang menampar pipi kananmu,berikanlah juga pipi kirimu.Disini berarti bahwa,apapun kesalahan yang dibuat orang lain pada kita,seburuk apapun dampaknya pada hidup kita, kita harus tetap belajar ikhlas dan berusaha untuk memaafkannya.Adara pun seharusnya harus seperti itu.Harus melupakan semua kejadian,kejadian itu.Namun, adara tidak akan segampang itu melupakannya.Ditambah film-film psikopat yang ditontonnya, dirinya semakin menjadi-jadi.Hingga,tentu saja Adara menyiapkan betul-betul dengan detail aksinya ini.Disamping dia adalah seorang psikopat,Dia juga adalah seorang gadis dingin pendiam yang sangat mist
Rumah.Bagi semua orang,rumah adalah tempat terhangat didunia.Tempat pulang dari tualang panjang yang melelahkan.Rasa sedih akan terasa jika Salah seorang hilang atau bahkan berubah.Rumah, bagi Adara kecil adalah sebuah tempat yang dingin.Gadis kecil Adara selalu menunjukan Sifat dinginnya dirumah.Perkara hati,adara sangat menyayangi keluarganya. Namun,ada hal yang membuat adara berprinsip bahwa Kelyarga bahkan adalah orang yang paling dibencinya.Adara yang kala itu masij sekolah Dasar,selalu dimanjakan oleh orangtuanya.Semua barang-barang yang diinginkannya pasti akan didapatkannya.Namun,itu semua hanyalah bentuk rasa cinta dari orantuanya.Sedari kecil, Alnanta dan Lindisa begitu sibuk.Sebelum insiden penusukan wajah Lindisa, Rumah berlantai 2 itu begitu sunyi.Sepi dan hening.Kemanapun adara pergi adalah kebebasan yang tidak pernah dipertanyakan kedua orangtuanya.Adara yang saat itu dibuli habis-habisan dis