Share

SOON WILL BE EDITED, DON'T PURCHASE

Suara berisik tiba-tiba membangunkan Venus. Gadis itu bersusah-payah membuka matanya dan berkedip-kedip memandang jam dinding. Pukul delapan malam.

Venus mengeluh dan merutuk dalam hati sambil memeluk kembali bantal gulingnya. Sedetik kemudian ia duduk terkaget saat pintu kamarnya digedor dari luar.

“VENUS!”

Venus mengeluh lagi. Itu suara ayahnya. Dalam dan besar.

Gadis itu tersaruk-saruk menuju pintu untuk membukanya.

“Apa-apaan kau ini?!” bentak sang ayah begitu melihat Venus.

Venus mengucek mata sambil mencoba merapikan rambutnya menggunakan tangan. Gadis itu merengut sebal pada sosok tegap nan galak di depannya.

“Yang apa-apaan itu Ayah,” gerutu Venus. “Kenapa, sih, membangunkan aku malam-malam begini?”

“Rapikan dirimu, ganti baju dan sandalmu, lalu pergi ke kamar Ayah.”

Ekspresi datar sang ayah mengganggu Venus. Apa ia akan dihukum karena sudah membentak Sella? Namun, kenapa penampilan harus begitu rapi?

“Kena—”

“Sekarang!”

Laki-laki itu kemudian meninggalkan Venus ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status