Share

36. Awal Pengabdian

Kami dikumpulkan terlebih dahulu bersama di tengah lapangan, kemudian mendapatkan instruksi untuk masuk dalam sebuah gedung berwarna putih, aku lupa apa nama gedung itu ... biar aku coba ingat kembali ... balai Pertanian atau sejenisnya. Gedung yang bisa terbilang besar untuk berada di daerah kabupaten. Kami lalu diminta untuk mengisi kursi-kursi yang telah disediakan. 

Satu jam kemudian, datanglah para petinggi wilayah. Aku rasa akan ada penyambutan atau sejenisnya. Para supervisor kami juga sudah terlihat sangat rapi berbanding terbalik dengan para mahasiwa yang nampak kumuh dan dekil. 

"Sumpah, baru kali ini aku menghadiri rapat atau apalah itu dalam keadaan seperti ini. Benar-benar ya ... jangankan mandi, sikat gigi saja tidak." Muti terlihat sangat kasihan dengan kondisi ini. "Ini, makan ... setidaknya dengan mengunyah permen karet ini napas kita tidak bau naga." 

"Hahaha." Ocehan Muti membuatku tertawa dengan tidak tahu diri. 

"H

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status