Share

38. Rasa Benci

"Papa."

Semua orang menoleh pada sosok anak laki-laki yang memanggilnya Papa, mereka membuka jalan agar anak itu bisa lebih dekat dengan Papanya. Matanya berkaca-kaca menatap polos sosok Papanya yang hilang arah ingin mengakhiri hidup. Hatinya ikut hancur mengapa Papa yang dia banggakan berakhir seperti ini. Kerumunan orang-orang sekitar menatap sendu ikut merasakan kesedihan yang anak itu alami. Namun bayang-bayang perlakuan papanya tiba-tiba terlintas membuat anak itu mengurungkan niat, perlahan-lahan dia mulai melangkah mundur meninggalkan tempat itu.

“Damar…Kamu Nak.”

Papanya menoleh lalu turun dari jembatan untuk mendekati sang putra yang menangis tersedu-sedu. Rasanya ingin sekali memeluk erat sang putra namun dengan cepat di tangkis, Damar belum bisa sepenuhnya menerima Papanya lagi. Setelah apa yang di lakukannya pada waktu itu, memberi luka batin yang teramat menyakitkan. Papanya terkejut tangannya gemetar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status