Mereka terkejut dan segera bangkit kemudian melihat api yang begitu besar, mereka panik hingga melupakan Elmira yang masih tengkurap di tanah. Orang yang dipanggil bos tadi menjadi gusar iya takut bos besarnya akan marah besar kepadanya, dengan tangan gemetar ia mengambil hp-nya yang berada di saku celana kemudian ia mulai menelpon bosnya.
"Lapor Dan pabrik terbakar, saat ini tidak ada yang bisa diselamatkan lagi, kami juga tidak tahu hal ini akan terjadi," ucapnya gemetar.Sepertinya orang yang dipanggil Dan, sedang marah di seberang sana karena lelaki itu menjauhkan hp-nya dari telinganya."Maaf Dan, kami akan menyelidiki dan memeriksanya nanti setelah api padam,"Telepon mati ia berbalik dan menatap tajam Elmira kemudian ia menunjuk Elmira dengan marah ia berkata, "Kamu penyusup kan, mana rekanmu cepat panggil sebelum peluru ini menembus kepalamu." ucapnya lantang.PlakTiba-tiba lelaki itu menampar Elmira, tentu saja El tidak"Kurang ajar siapa yang menghancurkan bisnisku dia mencari mati denganku Nikmah seluruh pasukan dalam kerusuhan yang terjadi di pabrik kimia kita," ucapnya marah.Begitu mendapat kabar dari orang kepercayaannya yang ada di pulau itu, jika pabriknya terbakar Dan langsung mengirim beberapa pasukannya dengan helikopter ke sana untuk mencari penyusup yang telah merugikannya hingga triliunan rupiah, ruang kerjanya hancur seketika, ia menghempaskan segala yang ada di atas meja, kini ruang kerja itu hancur karena ulah Dan. Nick dan mark hanya diam menyaksikan kekesalan tuannya agar terlampiaskan."Kalian berdua segera pergi kesana dan cari mereka sampai dapat Jangan biarkan lolos,""Baik Tuan kami permisi." ucap keduanya menunduk dan keluar dari ruang kerja Dan.Saat tiba di pulau terlihat kobaran api dan asap tebal sedang membumbung di udara, saling bertatapan siapa yang berani mengganggu tuannya. "Ayo kita cari sampai dapat." Mereka mulai me
Arya diam saja saat Elmira mengungkapkan segala isi hatinya sebenarnya ia hanya berpura-pura tidur.El semakin mendekati wajah Arya, "Boleh tidak sih kalau aku mencuri ciumanmu sedikit saja," bisiknya. Saat hidung mereka sudah saling menyentuh, tiba-tiba mata Arya terbuka, Elmira mendelik sempurna, iya persis pencuri yang sedang kepergok.Tatapan keduanya terkunci beberapa saat, sampai suara Arya membuyarkan tatapan Elmira."Mau apa kamu?" tanya Arya.Ia menjadi gugup, dan segera menarik diri mencari alasan yang tepat."Aku akan memukul nyamuk yang hinggap di wajahmu," kilahnya."Benarkah, bukan maksud untuk menciumku?" tanya Arya menaikkan sebelah alisnya."Eh," Elmira menatap malu, ia tau jika aku akan menciumnya, apa dia pura-pura tidur, jadi dia mendengar semuanya. Wajahnya merona malu, sudah seperti kepiting rebus saja."Ti-tidak," matanya bergesar ke kanan ke kiri, iya malu harus menjawab apa, El mendadak menjadi gugup.Kini El duduk be
Arya akan tetap tinggal bersama Jason selama beberapa hari, iya masih memantau dan mengingat-ngingat lelaki yang wajahnya sudah ada di layar setelah mengingatnya area pernah melakukan meeting dengan orang tersebut bersama pimpinan YG Company.Ya aku tidak salah lagi dia adalah asisten pribadi pimpinan itu, berarti benar jika pimpinan YG Company adalah pemilik pabrik kimia itu. "Yordan, ya seingatku Elmira menyebut nama kakaknya adalah Yordan dan akhirnya aku menemukanmu.Arya menancapkan ballpoint yang dipegangnya pada meja, kini ia tahu siapa dalang pembunuhan adiknya iya harus mengumpulkan banyak bukti untuk menjerat lelaki itu, lelaki yang kebal hukum karena perlindungan aparat di balik layar.Kini tugas Arya semakin berat ia juga harus mencari siapa pelindung Yordan."Apa yang kau lakukan," tanya Jassen yang baru muncul dari arah toilet. "Kau merusak meja aku, kau ini ini jika marah jangan melampiaskannya pada meja aku,""Aku akan menggantinya lagi pula
Aku harus membalas apa ini, pikirnya. Dibalas lah sesuai apa yang ia pikirkan ia menjawab sekenanya saja, "Iya ini aku."Elmira melompat-lompat di atas tempat tidur, Iya berteriak heboh mengetahui Arya juga menyukainya, pipinya memerah rasanya panas sekali ia mengibas-ngibaskan tangannya untuk meredakan rasa panas di wajahnya."Ya ampun apakah ini nyata," Iya memukul pipinya sendiri masih tak percaya jika itu kenyataannya Iya tidak bermimpi."Apa kita akan berkencan?" balas Elmira.Sudah sepuluh menit tapi Arya belum membalasnya, pesan itu sudah centang biru."Kenapa lama sekali, Dia mau nulis apa sih? Dari tadi ngetik mulu." Omel Elmira menatap layar hapenya pada aplikasi hijau."Tapi kalau kencan bagaimana aku keluarnya," gumamnya.Semua Jendela dan pintu balkon kini terkunci, itu Yordan lakukan ketika Elmira pulang. Flasback Elmira mengendap-endap masuk ke dalam mansion melalui pintu belakang, sebelumny
Selesai salat subuh Arya duduk membaca Alquran, ia menyelesaikan bacaannya hingga matahari telah terbit di ufuk barat, menemui Jassen, dan berpamitan kepadanya. Pagi ini Iya akan pulang."Jas, gue pamit pulang ya, udah janji sama mama balik hari ini,""Hati-hati bro, sala sama Tante Sandra ya, juga si kecil Ai,""Nanti pasti di sampe'in." Arya masuk ke dalam mobil Mili, mobil itu akan mengantar Arya sampai di rumah.Di perjalanan, Arya melihat asisten pribadi Yordan yang sedang berdiri di pinggir jalan dengan beberapa orang lainnya, ia meminta Mili berhenti sejenak Arya memperhatikan apa yang akan di lakukan para orang-orang Yordan itu."Mili ikuti mobil yang baru bergerak di ujung sana, kita pantau mereka dari jauh."Mili mengikuti perintah Arya, dengan jarak yang tidak terlalu dekat mereka memantau dua mobil yang bergerak yang tak lain adalah mobil Mark.Mobil itu melaju keluar dari kota Jakarta, "Apa kita tetap mengik
Aduh bagaimana menjelaskannya jika begini, jika papa tau aku ingin mendekati adiknya untuk mengambil keuntungan, pasti ia takkan setuju, pikirnya."Pa, Elmira tidak tahu apa-apa aku sudah menyelidikinya bahwa gadis itu itu sama sekali tidak mengerti bisnis ilegal yang dilakukan kakaknya serta kegiatannya sebagai mafia," jelas Arya."Mengapa kamu membelanya! Apa kamu mulai mencintainya? Hentikan perasaan itu karena Papa tidak akan menyetujuinya."Arya mengusap kasar wajahnya, Iya bingung harus menjelaskan seperti apa pada papanya."Pa, percaya padaku apapun yang aku lakukan untuk membalaskan apa yang telah terjadi kepada Aryo dan Lily,""Tapi tidak dengan bermain perasaan Arya," sentak Adi."Oke, bila itu yang Papa mau, Aku tidak akan bermain perasaan Pa tolong percaya padaku,""Ingat dengan ucapanmu ini Arya." tekan Adi.Arya keluar dari ruang kerja papanya setelah menurutnya tidak ada lagi yang perlu dibahas, Adi menghempaskan tubuhnya pada kurs
Dari gerbang El melihat Arya yang sedang bermain dengan Ai.Ia melambaikan tangannya begitu Arya mendongak ke pagar."Ai, main sama mbak Ina lagi ya, papi ada perlu sebentar."Bocah kecil itu mengangguk dan kembali pada Ina pengasuhnya, Arya melihat ke luar gerbang dimana gadis itu masih menunggu di sana.Ia memeriksa sekitar memastikan papanya tak ada disana, lalu ia menghampiri El. "Hai," El melambai kembali begitu Arya sudah mendekat. Ia seperti menyelipkan anak rambut padahal itu ekspresi ia menutupi malunya."Baru datang?" tanya Arya."Hm,""Kita bicara di luar saja, tunggu disini aku akan ambil motor," ujar Arya."Baik," sahutnya. Ia menunggu Arya yang hendak mengambil motornya. Begitu Arya tiba ia memberi El helm, Arya memakaikan helm itu pada El, membuat El salah tingkah.Wajahnya panas, jantungnya berdetak tak beraturan lagi, 'Oh Tuhan, tolong kondisikan hatiku.' bisik hati El.'Uh so sweet banget sih, meleleh aku, ah tolong
Arya dan Elmira menikmati waktu berdua hingga sore hari, mereka berbincang bermain pasir dan bermain air di danau keseruan yang belum pernah Elmira rasakan sebelumnya.Karena waktu sudah menunjukkan sore hari Arya memutuskan untuk pulang, "Ayo kita pulang sudah sore dan sebaiknya aku mengantarmu,""Ya sudah ayo kita pulang." Keduanya berjalan beriringan menuju ke parkiran motor mereka. Sejak tadi Elmira tersenyum malu-malu mencuri pandang pada Arya.Di atas motor Elmira memeluk erat pinggang Arya kemudian dia membisikkan ucapan terima kasih untuk hari ini."Makasih ya, uda temenin aku hari ini, aku seneng... banget, sumpah ini adalah hari yang terindah untukku." Arya menanggapinya dengan senyuman."Kamu tau nggak senyum kamu itu, mengalihkan duniaku, aku serasa terus terbayang-bayang." Celotehnya.Arya tak menanggapi ucapan Elmira dia hanya tersenyum mendengarnya terus berceloteh riang."Eh, antar aku ke kontrakan, aku n