Share

Bab 15 - Penghulu Jadi Tanda Tanya

Croissant sisa satu menjadi saksi di antara mereka berdua. Rasa almond dan keju membuat Bara masih melirik croissant itu.

“Yakin kamu gak mau?” tanya Bara melirik ke arah Angel dan croissant.

“Hehe, kamu mau? Ambil aja. Atau saya belikan lagi,” kata Angel mulai tidak kaku saat bicara dengan Bara.

“Ya udah, buat saya saja,” ucap Bara mengambil croissantnya lagi lalu mengunyahnya.

Angel mesem-mesem melihat sikap Bara sambil menunjuk ke sudut bibir CEO sombong itu. Bara lantas memegang sudut bibirnya dengan tangannya.

“Bukan, bukan yang itu, tapi yang kiri,” tutur Angel menunjuk ke arah sudut bibir Bara.

Bara lantas mengambil tisu dan membersihkan dagu dan sudut bibirnya dari remah-remah roti. Dari arah berlawanan, Angel hanya bisa tersipu melihat tingkah Bara. Hingga akhirnya obrolan itu terpecahkan oleh suara ponsel.

“Maaf ibu, HPnya Pak Nick saya yang pegang selama 2-3 hari ini. Karena memang di sini agak susah sinyal, dan Pak Nick bilang, gak bisa sering-sering balas chat atau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status