Home / Romansa / Dendam Dan Cinta / Bertemu Anjani

Share

Bertemu Anjani

Author: RahayuCha02
last update Last Updated: 2021-09-26 10:56:40

Karena semua kejadian itu, membuat Ridwan jatuh sakit dan harus dilarikan kerumah sakit. Anjani yang mengetahui akan hal itu merasa bersalah karena menganggap dialah penyebab ayahnya jatuh sakit. Dia bahkan tidak pernah pergi mengunjungi sang ayah karena merasa tidak sanggup untuk bertemu.

Dikamarnya, dia memandangi foto keluarganya di mana di foto itu dia masih belasan tahun, ia terseyum sendu sambil mengamati ekspresinya yang kala itu terlihat begitu ceria. 

"Aku merindukan masa kecilku, aku rindu dimana aku bisa bermain dan bercanda gurau tanpa harus memikirkan masalah yang aku alami, aku rindu kehidupanku yang dulu, hiks." Ia memeluk foto itu sambil menangis.

______

Di sisi lain, Bryan mengetahui jika Ridwan masuk rumah sakit. Ia pun langsung pergi untuk menjenguknya, namun setibanya disana dia justru mendapat cacian  dari Anita. 

"Apa yang lakukan di sini, apakah sekarang kau sudah puas melihat keluarga ku hancur, hah, kau sudah puas!" Anita berteriak pada Bryan dengan emosi sambil meneteskan air mata.

"Mama, tolong jangan katakan itu, aku kesini untuk melihat keadaan papa." Bryan mencoba memberi pengertian pada Anita. 

"Stop, Jangan panggil aku mama, kau bukan anakku, kau adalah orang asing yang menjadi penyebab kehancuran keluargaku!" Anita lagi-lagi membatah ucapa Bryan. 

Bryan pun terdiam mendengar semua apa yang dikatakan Anita. Dia tidak menduga akan berada dalam kondisi ini, dia disalahkan atas apa yang tidak ia dilakukan.  Oleh karena itu, ia terpaksa meninggalkan rumah sakit dengan perasaan sedih. Namun, seketika ia sadar jika didalam ia tidak melihat Anjani. Ia berasumsi bahwa Anjani saat ini ada dirumah dan merasa jika ini adalah kesamaptaannya untuk bisa bertemu Anjani. 

Tanpa menunda waktu, ia langsung bergegas menujuh rumah Anjani dengan kecepatan tinggi. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kekasihnya dan ingin mencari tahu siapa dalang dibalik semuanya. Singkat waktu, akhirnya Bryan sampai di rumah Anjani. Bi Imah menyambutnya lalu Bryan langsung bertanya perihal Anjani. 

"Bi, Anjani ada di rumah kan?" 

"Iya den, non Anjani ada di kamarnya." 

Setelah mendapat jawaban dari bi Imah, Bryan langsung bergegas kekamar Anjani dengan tergesa-gesa, dan kebetulan pintu kamarnya tidak dikunci hingga memudahkan Bryan untuk masuk kedalam. Akan tetapi pada saat masuk dia tidak melihat Anjani yang ternyata ada di balkon kamarnya, untunglah Bryan langsung ngeh dan perlahan-lahan berjalan menuju balkon. 

"Anjani!" Ujarnya yang langsung menyebut nama.

Mendengar ada yang memanggilnya, sontak Anjani melirik ke arah Bryan dan terkejut saat melihatnya. Empat mata saling bertemu dan memandang satu sama lain untuk beberapa saat.  Mata Anjani berkaca-kaca hingga air matanya menetes yang langsung terkuai lemas di hadapan Bryan. Spontan Bryan langsung duduk dan memeluknya. 

"Anjani!" Ujarnya sekali lagi. 

"Maafkan aku hiks, maaf!" Anjani terus mengucap kata maaf. 

"Tidak, ini bukan kesalahanmu, ini kesalahanku." Bryan justru menyalah dirinya. 

Ia kemudian melepaskan pelukannya dari Anjani, dan langsung menyeka air matanya lalu menghiburnya.

"Sudah jangan menangis, kata padaku siapa dia aku tidak akan mengampuninya?" Tanya Bryan. Anjani yang terseduh berusaha untuk mengatakannya, tapi entah kenapa mulutnya terasah berat untuk menyambut nama Rahtore. 

Bryan tahu akan kondisi pacarnya, ia pun tidak memaksa Anjani untuk mengatakannya. Ia kemudian menuntun Anjani untuk duduk di kursi dan kembali mencoba membuatnya tenang. Dengan sabar ia menunggu Anjani tenang, melihat wajah sendu sang kekasih hampir membuatnya menetaskan air mata juga, akan tetapi dia berusaha untuk tegar di hadapan Anjani.

Hampir 1 jam ia menunggu dan akhirnya Anjani pun berhenti menangis. Ia lalu menatap wajah Bryan dengan tatapan seperti orang yang minta tolong dan sekali lagi ia menjatuhkan dirinya kedalam pelukan Bryan.

"Kenapa semua ini terjadi padaku." Ujar Anjani.

Bryan hanya terdiam karena tidak tahu apa yang akan Ia katakan. Dia hanya mengelus kepala Anjani. 

"Aku berjanji akan memberi pelajaran ke orang yang sudah melakukan ini padamu, aku berjanji." Dengan perasaan marah Bryan mengatakan itu. 

"Aku takut Bryan,aku takut,  kehidupan ku kini telah hancur." Ujar Anjani.

"Jangan katakan itu, Aku akan selalu ada untukmu, melindungimu, kau jangan pernah berpikir tidak ada orang yang peduli denganmu aku ada di sini." Bryan menghibur Anjani. 

"Semua orang menganggap ku wanita murahan, aku sudah tidak tahan lagi, Bry!" Ujar Anjani.

"Apa yang kau katakan,  biarkan mereka mengatakan hal buruk tentang mu, tapi aku akan selalu ada di pihak mu, katakan sayang siapa orangnya, aku benar-benar tidak akan mengampuninya." Ujar Bryan dengan tegas. 

"Jangan Bry, dia bukan orang biasa, bajingan itu bukan orang biasa."  Ujar Anjani. 

"Maksudnya, kau katakan saja, meskipun dia presiden sekalipun, aku tidak akan mengampuninya." Bryan terus memaksa Anjani. 

"Hiks, dia adalah Rahtore sing, hiks!" Anjani kembali menangis kala menyebut nama itu. 

Bryan melotot saat mengatahui orang yang telah melecehkan kekasihnya adalah gengster terkuat di kota ini bukan karena takut dia justru semakin marah.

"Rathore Sing!!!" Gumamnya dengan api dendam yang seketika menyala.

Hingga tiba-tiba, Anita memergoki Bryan ada bersama Anjani dan terlihat dia begitu sangat marah. 

"Kau, lancang kau datang kesini di saat kami tidak ada di rumah, plak!" Anita langsung menarik Bryan dan menamparnya. 

"Mama!" Anjani terkejut hingga ia menutup mulutnya. Sedangkan Bryan hanya diam menerima tamparan itu.

"Berani-beraninya kau datang menemui putriku setelah kau menghancurkan hidupnya!" Bentak Anita. 

"Mama, Bryan__." Ucapan Anjani langsung di hentikan oleh Anita.

"Diam, kau masih membelanya, padahal jelas-jelas dialah orang yang membuatmu  seperti ini. Tidak, kau harus  keluar dari sini." Anita langsung menarik tangan Bryan dan mengusirnya pergi. Tapi Bryan tetap diam menerima semua itu, Anjani mencoba menghentikan ibunya namun sia sia.

Setelah Bryan sudah berada di luar rumah, Anita langsung menutup pintu dengan kasar. Dan terpaksa Bryan pergi dari sana. 

____

"Mama, kenapa mama seperti itu pada Bryan, dia tidak bersalah." Anjani mencoba membela Bryan. 

"Anjani, apa kau sudah tidak waras, dia penyebab kau seperti ini, keluarga kita hancur, reputasi kita hancur dan sekarang papa terkapar di rumah sakit, itu semua karena Bryan, apakah kau tidak peduli pada kami lagi, semua terjadi juga karena dirimu!" Anita berkata dengan emosi, hingga tanpa sadar dia menyakiti hati putrinya. 

Anjani dengan perasaan sedih berlari kemarnya, dan itu membuat Anita menyesal dengan ucapannya. 

"Sayang maafkan mama, mama tidak bermaksud mengatakan itu." Anita mengejar putrinya untuk meminta maaf, akan tetapi Anjani sudah lebih dulu menutup pintu kamar dan menguncinya. 

Anita merasa bersalah dan terus membujuk putrinya namun Anjani tidak menghiraukannya, dia terlanjur sakit hati dengan ucapan ibunya.  Lalu bagaimana caranya Anita tahu kalau Bryan ada di rumahnya?.

Setelah Bryan pergi ke kamar Anjani, bi Imah langsung menghubungi Anita untuk memberitahukannya. Dan saat mengatahui itu, Anita langsung memutuskan pulang. 

_____

Bryan akhirnya mengetahui dalang dibalik semua kejadian ini, dia begitu sangat marah dan langsung mendatangi markas Rahtore. Saat tiba di sana, ia terkejut melihat semua anak buah Rahtore memegang senjata api di tangannya. Benar yang dikatakan Anjani, tidak mudah untuk bisa mengalahkan gengster ini.

"Brengsek, pengecut itu bersembunyi dengan memgagalkan anak buahnya, aku harus menyusun rencana untuk bisa bertemu langsung dengannya. Tunggu pembalasanku Rahtore, kau telah mengahancurkan hidup orang yang aku cintai, aku juga akan mengahancurkan hidupmu." Kecam Bryan, setelah itu dia pergi dari tempat tersebut. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dendam Dan Cinta   Identitas Leo

    “Setelah sekian lama aku kembali berniat menemuai adikku, tapi karena dirimu aku tidak akan pernah bertemu denganya lagi.” Dengan perasaan sedih Leo memandangi foto dua anak kecil yang mana itu adalah fotonya bersama Anjani waktu masih kecil.Leo danuantara, dia adalah kakak tiri dari mendiang Anjani. Yang merupakan anak dari dari pernikahan pertama Ridwan yaitu ayah Anjani sebelum Anita. Dulunya dia memang tinggal bersama dengan ayah beserta ibu tirinya tapi karena melakuakn suatu kesalahan membuat Ridwan begitu marah padanya hingga memutuskan yntuk mengirimmnya keluar negri. Pada saat itu usianya 10 tahun sedangkan anjani masih berumur 5 tahun.Di London, dia tinggal bersama saudara ibunya yang mana dia begitu sangat menyayangi Leo bahklan dia memasukkanya kesekolah bergengsi pada saat itu. Kini karena jasa pamanya itu Leo sudah menjadi salah satu pengusaha yang cukup sukses dan terkenal di London. Karena dirinya pula perusha

  • Dendam Dan Cinta   Rencana Lain Rhatore Untuk Keluarga Anjani

    Di dalam kamarnya, Shelia yang baru tiba langusng menjatuhkan diri di tempat tidur sambil menghela nafas lega karena dia berhasil membohongi Rhatore. Sebenarnya dia tidak bermaksud melakukan itu tapi dia tahu betul sifat ayahnya jika sampai dia tahu mungking itu adalah terahir kalinya Shelia di izinkan keluar seorang diri dan dia tidak menginginkan itu.“Maafkan Lia, karena sudah berbohong pada mu ayah.” Ucapnya sambil melihat foto Rhatore yang terpajang di meja kamarnya.Setelah istirahat sebentar ia kemudian bangkit lalu berjalan kedepan meja rias untuk melihat memar yang ada disikunya.“Aww!” seketika ia meringis kesakitan saat menyentuhnya. Setelah itu dia mengambil kotak p3K untuk mengobati lukaknya. Pada saat dia melakukan itu tib- tiba ia teringat pada Bryan“Bryan, namanya sangat bagus dan dia juga lumayan tampan tapi sifatnya terlalu sombong, uhh.” Ucapnya.“Jika aku bertemu dia lagi akan ku buat d

  • Dendam Dan Cinta   kembali teringat

    usai mencritakan kisah pilu sang mantan kekasih, leo heran mengapa bryan terlihat melamun dengan mata serta wajah yang memerah seolah menahan sesuatu. dia kemudian memberanikan diri menyentuh pundak bryan. "ada apa, kau terlihat tidak sehat apa kau baik baik saja?" tanya leo prihatin. bryan tidak menjawab bahkan dia sendiri tidak mendengar suara leo sama sekali, dalam penglihatan serta pendengarnya hanya ada gambaran anjani yang terlihat frustasi dan meminta tolong semua terasa bengitu nyata semua kesedihan dan trauma yang anjani alami selama dia masih hidup saat itu sangat nyata dalam pandangan mata bryan. "bro, kau kenapa?" leo panik karena bryan hanya diam seperti patung dan keringat bercucran dari wajahnya. karena tidak punya cara lain lagi, leo terpaksa menamparnya agar dia bisa sedar kembali. alhasil tamparan leo membuat bryan tersungkur dan berhasil kembali dari lamunannya tadi.

  • Dendam Dan Cinta   Teringat Anjani

    Usai menceritakan kisah tragis sang kekasih, Leo bingung menatap Bryan yang hanya diam seperti tengan melamun dengan mata serta wajah yang memerah seperti sedang menahan sesuatu. Leo sedikit panik melihatmya seperti itu hingga kemudian dia menyentuh bahu Bryan untuk menyadarkannya.“Kau kenapa sepertinya kau kurang sehat apa semua baik baik saja?” Tanya Leo.Akan tetapi tidak ada jawaban dari Bryan, bukan hanya itu bahkan bryan tidak mendengar bahkan merasakan sentuhan Leo. Saat ini dia seolah berada didalam dunia yang berbeda dimana dia menyaksikan setiap peristiwa yang Anjani alami malam itu sampai akhinya dia bunuh diri.“Ini semua salahmu, andai malam itu kau tidak membiarkan aku pergi semua ini tidak akan terjadi.” Terdengar suara rintihan Anjani yang menyalahkan Bryan atas peristiwa yang dia alami.Bryan menutup telinganya karena kalimat itu terus berulang ulang hingga membuatnya frustasi. Di sisi lain Leo m

  • Dendam Dan Cinta   pertemuan yang pertama kali

    Bryan hari mencoba pergi keluar sekalian mencari ide tentang bagiamana dia akan masuk ke tempat Rahtore nantinnya. begitu[un dengan Shelia yang sekarang ini tengah bersenag senang belanja di sebuah mall seorang diri."Wah ini sangat menyengkan setelah sekian lama akhniya aku bisa bebas untuk bersenag senag seorang diri." ucapnya begitu girang.Usai belanja ia pun akhirnya keluar dari mall dengan begitu banyak bag belanjaan di tangannya hingga dia sendiri merasa kesulitan membawanya."Loh mobilku mana kok nggak ada?" seketika ia terkejut saat tiba di parkiran dan dia tidak melihat mobilnya. Shelia kemudian buru buru menekan tombol penanda pada kunci mobilnya dan baru tersadar jika tadi dia memarkir mobil di sebrang di parkiran cafe tempat ia sebelumnya."Ohh ya ampun, shelia kenapa kau begitu pikun." ucapnya pada diri sendiri.Ia pun berjalan ketepi jalan untuk menyebrang akan tetapi karena barang belanjaannya membuatnyan tidak sad

  • Dendam Dan Cinta   Kecurigaan Rahtore

    Pagi menjelang terjadi kepanikan di kediaman Alvin , setelah Siska menemukan surat yang di tinggal Bryan. Dia pun berlari mencari suami untuk memperlihatkan isi surat tersebut."Papa... Bryan pergi pa!" Dengan wajah begitu panik dia menghampiri suami dan putrinya yang tengah sarapan."Apa yang mama katakan, kemana dia pergi?' Alvin pun merasa terkejut mendengar ucapan istrinya."Mama juga tidak tahu pa, tapi mama menemukan surat ini di kamarnya." Siske kemudian memberikan suara itu pada suaminya.Setelah membaca surat Alvin terlihat cemas, dia tahu bawah kepergian putranya adalah demi ingin membalas sakit hati atas meninggalnya Anjani. Alvin tanpa mengatakan apapun seketika pergi meninggalkan meja makan menuju keluar rumah. Mustika dan Siska kebingungan dan hanya memilihnya berlalu pergi."Ohh tuhan, Kemana anak itu pergi,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status