Share

66. Seperti Bunglon

Aldan menyeret kaki Lukman dalam posisi terlentang ke dalam lapangan futsal.

Rasa takut yang berlebihan menghiasi wajah Lukman, apalagi dia baru menyadari bahwa semua anak buahnya sudah pergi dari sana.

“Eeuuhhmmm ....” Lukman memohon pada Aldan untuk melepaskan dirinya. Suaranya mirip dengan tikus yang berdecit karena tertahan oleh sebuah kain yang menympal mulutnya.

“Apa? Permainan kita belum selesai.” Aldan merobek baju Lukman dengan kasar. “Tapi tenang, saya gak akan membunuh Bapak.”

Aldan merobek baju itu menjadi dua. Lalu dia mengikat tangan Lukman, “Bapak pasti menyukai permainan ini.”

Di detik selanjutnya, tanpa diduga tangan Aldan bergerak melucuti celana jeans dan celana dalam milik Lukman.

.Hhhueummm ....” Lukman meronta-ronta, tetapi tenaganya kalah kuat. Kini tubuhnya telanjang bulat, dan tentu saja rasa takut semakin menghiasi wajahnya. Dia mempunyai firasat bahwa Aldan akan menyiksanya dengan sadis sampai meninggal.

Aldan mengikat kaki Lukman dengan sisa robeka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status