Share

102. Julio Osal

"Kalau sudah selesai bicaranya, aku akan menekan tombol on pada mikrofon. Aku tidak mau berdiri lama-lama di sini, apalagi dekat-dekat dengan sosok yang arogan seperti mu, Paman."

Angga mengepalkan tangannya, berusaha keras mengendalikan diri. Karena mikrofon yang berada dalam genggaman Bintang telah mode on.

"Maaf, kalau permintaan ku untuk mengumpulkan para pemegang saham secara mendadak, membuat keluarga besar Lee salah paham. Terutama pamanku, Angga. Pemilihan CEO? Aku rasa itu sesuatu yang menarik. Jadi tak ada salahnya memenuhi permintaan pamanku. Aku tahu betul, tujuan pamanku hanya ingin memajukan Lee Group. Apakah paman yakin mau mengadakan pemilihan CEO?" tanya Bintang untuk memastikan.

Bintang kembali menekan tombol off pada mikrofon.

"Nasehatku sebaiknya jangan, Paman. Aku tak ingin paman kehilangan jabatan itu," kata Bintang.

"Apa kau pikir aku takut? Tidak, Brengsek!" jawab Angga marah, tapi tetap dengan senyuman.

"Kalau itu keputusan paman, aku tak bisa berbuat apa-apa,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status