Share

Bab 48. Pertemuan Cecep Dengan Darna.

“Hari ini Neng gelis.. eh Neng Janeta nggak datang ke sini. Aduuh... Hatiku kok rasa gimanaaa gitu ya Allah... Dunia rasanya sepi tanpa penghuni..” Cecep mendesah resah. Berkali-kali ia memperbaiki posisi duduknya namun tak beranjak dari pelataran rumahnya itu.

Dipandanginya langit yang berhiaskan bintang dan rembulan yang bersinar terang. Rindu dendam makin menyiksa hati.

Bu Wati berkali-kali mengintip putranya dari ambang pintu yang terbuka. Beberapa kali pula ia menghela nafasnya.

“Anakku benar-benar sedang jatuh cinta.” bisik hati Bu Wati tersenyum. Sudah lama ia tidak melihat Cecep seperti itu sejak kekasihnya pergi begitu saja meninggalkan dirinya. Hati Cecep seperti terkunci dan kunci agaknya sudah berkarat dan mustahil untuk dibuka.

Tapi akhir-akhir ini Cecep berubah seratus delapan puluh derajat. Ia jadi sering melamun dan terkadang senyum-senyum sendiri.

Tak lama kemudian terdengar suara sepeda motor mendekat. Suara itu sema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status