Share

Bab 49. Barang Bukti Terbuang.

Sementara itu Fitri di rumah kontrakannya yang baru.

Fitri terlihat melamun di atas kasur busa tipis yang terbentang di kamarnya. Kamar yang tidak begitu luas itu adalah satu-satunya tempat untuk fitri dan ibunya serta Hasan adiknya beristirahat.

Sedangkan Lina terlihat sibuk di dapur. Ia mempersiapkan kue-kue dan makanan yang akan dijajakan Fitri dan Hasan besok di terminal bus antar kota yang tidak begitu jauh dari rumah kontrakannya itu.

“Fitrii...! Sini bantuin Ibu. Dari tadi kok melamun terus.” Lina berteriak dari dapur. Suaranya cukup keras sampai ke kamar tempat Fitri duduk sambil menopang dagu dengan wajah kusut.

“Ya Bu!” sahut Fitri bermalasan menuju dapur.

Lina mengangkat wajahnya memandang putrinya itu. Ia harus menengadah karena ia duduk di atas bangku kecil yang rendah sedangkan Fitri berdiri. Tangan Lina sibuk meramu adonan kue di dalam sebuah baskom plastik.

“Ada Fit? Ibu perhatiin sejak pagi tadi kamu murung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status