แชร์

Chapter 09. Happy

ผู้เขียน: Cindy rahma dewi
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2021-09-03 21:20:25

Hari ini, hari Minggu keluarga Lauder mengdakan acara untuk liburan keluarga semua keluarga Lauder pergi ke luar negeri untuk menyenangkan hati keluarganya. 

Lauder mengajak seluruh orang orang yang berada di mansionnya, untuk pergi berlibur mereka semua sangat senang dan bahagia ketika di ajak berlibur. Karena menurut Lauder kebahagiaan itu bukan dia berhura hura sendirian tetapi mengajak semua anggotanya untuk berhura hura bersama.

Rencananya dia pergi menggunakan pesawat pribadinya yang bermuat untuk 500 orang, dia juga bahkan mempunyai pilot pribadi dan Pramugari pribadi. Sungguh kekayaan Lauder sangat melimpah sekali.

Tidak hanya kaya dan cerdas dia juga sangat pandai berbagi dengan orang orang di sekeliling nya maupun luar lingkupnya, tidak heran juga jika banyak sekali orang yang mendoakan nya.

Di sana dia mengadakan rapat keluarga, 

Lauder memulai membuka suaranya, "Hari ini kita akan pergi berlibur ke luar negeri, karena kita belum pernah pergi bersama sama semua orang yang ingin ikut mari kita pergi dan saya tidak memaksa jika ada penolakan dari kalian, ada yang ingin bertanya?" Jelas Lauder sekaligus memberikan pertanyaan.

Lalu Bella Thessaly memberikan pertanyaan, "Sejak kapan kamu rencanain ini semua? Kenapa kamu gak ngebahas ini dulu sama aku?" Jawabnya dengan kesal.

"Ya aku mendadak saja,"

"Oke karena kamu mendadak aku juga akan memberikan jawaban yang mendadak, aku gak akan ikut! Byee," ucapnya sambil pergi.

Dengan begitu Lauder langsung berlalri mengejar istrinya lalu meminta maaf nya, dengan begitu Devano yang melihat sikap Lauder dia marah dan berkata, "Daddy tidak bagus jangan begitu! Daddy salah, seharusnya daddy meminta dulu persetujuan dari mommy! Daddy sudah membuat mommy badmood! Aku juga tidak mau ikut daddy," 

"Maafin daddy nak, daddy salah baik lah daddy tidak akan mengulang kesalahan ini lagi daddy janji, kamu mau maafin daddy?"

"Mau," kata Devano

Dengan wajah yang senang Lauder berkata, "Horee! Akhirnya," 

Dengan begitu Devano berkata, "Mau maafin daddy asal jika mommy memaafkan nya juga," 

Mendengar perkataan Devano Lauder kembali bersedih, dan dia juga mengejar Bella untuk meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi nya, kesalahan yang sama.

Saat Lauder menemui Bella, Bella tidak ingin berbicara kepada Lauder, melihat sikap nya yang marah dia tidak berani membuka suaranya Lauder hanya ketakutan saja melihat Bella yang diam tidak berkata.

Dengan mengumpulkan nyali dan keberanian Lauder pun memulai pembicaraannya.

"Maaf kan aku istriku, aku mengakui kesalan ku aku memang salah terserah mu mau membuat hukuman apa untuk ku asal kamu memaafkan ku. Jika kamu marah Devano juga ikut ikutan marah kepadaku," 

"Bagus! Dia anak yang peduli kepada hatiku," 

Mendengar ucapan itu Lauder semakin merasa bersalah, "Iya kan aku minta maaf," kata Lauder.

"Ok," jawab Bella.

"Gak ikhlas ya?"

"Yes"

"Lebih baik aku menyapu seluruh ruangan yang ada di mansion ini, daripada mendengar perkataan singkat mu," 

"Yaudah sana,"

"Jika aku menyapu seluruh ruangan apakah kamu mau memaafkan ku?"

"Gak!"

"Terus mau kamu apa?? Aku harus apa?"

"Ayolah kamu ini, ingat tanggal apa salah nya sih sebel,"

"Ohhh maafkan aku yaa, selamat hari pernikahan ke 5 tahun, maafin aku wajar sih kamu marah aku yang salah,"

"Yaudah gapapa, yang penting kamu inget aja. Aku marah karena aku kira kamu berkumpul mau bahas soal hari pernikahan ke 5 tahun nyatanya kamu bahas liburan aku sebel,"

"Hehe ya maafin aku, kamu mau pesta seperti apa? Mau di mansion ini atau di luar negeri biar aku menyewa gedung di sana,"

"Aku hanya mau di mansion ini saja, dan setelah kita ngerayain hari pernikahan  aku harap kita berlibur dengan tenang tanpa ada masalah," 

"AMINN." Kata Lauder.

Lalu Lauder kembali lagi untuk membahas soal liburan, dan dia berkata.

"Hari ini kita tidak jadi berlibur karena hari ini hari pernikahan saya dan istri saya ke 5 tahun, jadi kita akan ada acara berpesta party. Saya harap kalian semua bisa mempersiap kan dan membereskannya lagi dengan baik dan benar. Oh iya satu lagi, setelah kita berpesta kita akan jadi untuk berlibur ke luar negeri. Untuk soal liburan nanti kita bahas lagi, bagaimana kalian paham apa maksud saya tadi?"

Dengan cepat dan serempak semua nya berkata, "Baik di mengerti, siap melaksanakan tugas,"

"Bagus." Kata Lauder.

Semuanya mulai mempersiapkan untuk acara nanti malam ada yang membagikan undangan, memasak, menyiapkan tempat yang akan di hias.

Mereka semua terlihat begitu kompak dan sangat serasi, mulai dari Poppy dan Maxs yang menyiapkan kartu undangan karena di sana mereka tinggal mencetak nya sendiri jadi sangat mudah untuk melakukan apapun.

Lalu Mayang yang begitu asik membuat balon bersama Devano. Alexs dan Aurora mereka meyiapkan meja dengan wajah yang kecut. Jika dilihat lihat mereka seperti orang yang akan tawuran.

Dengan begitu Aurora memulai pembicarannya, "Kamu kalo kerja yang ikhkas  dong, masa sebelah sini masih belum rapih," lalu Alexs menjawabnya, "Maaf ya nona karena saya tidak berbakat soal seperti ini," lalu Aurora menjawabnya lagi, "Kalo gak bisa tanya dong bagaimana caranya kalo gini terus jadi cape 2 kali kan aku harus merapikannya lagi, jadi setiap meja kamu pakai perekat di setiap pojok nya supaya tidak goyah," dengan begitu Alexs menjawab nya, "Okeh," singkat sekali.

Lauder di sana memantau semua persiapanya ternyata menurunya pekerjaan anak buah nya itu bagu bagus, mereka mampu bekerja sama dalam tim

Dia berkata, "Untuk kalian semua saya acungkan jempol untu kalian! Kerja kalian bagus kalian saya anggap seperti keluarga saya sendiri jadi jika di antara kalian berkhianat saya tidak sangat kecewa!"

Semua nya berkata, "Terimakasih tuan, tuan juga baik sekali kepada kami. Kami banyak sekali di bantu oleh tuan, dan kami tidak akan samapi berkhianat jika saya berkhianat lebih baik saya mati saja," ungkap dari salah satu anak buhanya.

Lalu Lauder berkata, "Terimakasih sebelumnya,"

"Sama sama"

Mereka semua kembali mengerjakan tugas nya yang hampir selesai, mereka terlihat lelah namun masih terus bersemangat dan undangan sudah semua nya terbagi dengan pas. Tinggal menunggu waktunya saja, acara akan di mulai pada pukul 20.00.

Hari sudah sore persiapan sudah 80% sudah siap tinggal semua anggota mansion mempersiapkan diri untuk mengganti baju seragam keluarga Lauder agar tidak sulit membedakan nantinya. Saat itu mereka semua sedang berdandan dengan cantik begitu elegant dan mewah sekali.

Dan waktu yang di tunggu tunggu sudah tiba, tepat pukul 20.00 malam semua tamu hampir sudah datang dan memberikan ucapa selamat kepada Lauder dan Bella Thessaly. Mereka berdua nampak serasi sekali, dan ditengah tengah mereka ada Devano yang menghiasi. Devano nampak tampan sekali meski usia dia masih balita.

Dengan begitu semua orang memberikan kado kepada mereka berdua dan saling memberikan ucapan dan doa semoga mereka tetap langgeng sampai maut mereka yang  memisahkan.

Acara di sana sangat banyak orang, dan tidak sedikit dari mereka adalah orang orang besar para pembisnis, Ceo, dan para pejabat. Mereka semua membawa pasangannya masing masing dan saling kompak serasi.

Acara di sana sedang berlangsung mereka yang membawa pasangan saling berdansa dan ada yang bernyanyi.

Tidak terasa ternyata hari sudah menunjukan pukul tengah malam namun acara masih berlangsung dan menyenangkan, Devano yang sudah menyerah tidak sanggup untuk membuka mata dia tertidur di kusri yang tadi tempat oranf tua nya duduk. Alexs yang melihat Devano sedang terlelap tidur dia angkat dan di pindahkan ke kamar nya. Di sana Alexs nampak menemani Devano yang sedang tidur.

Karena Alexs juga tak tahan menahan matanya akhirnya Alexs pun ikut tertidur dia tidur saling membelakangi pundaknya. Lauder yang mengetahui bahwa Alexs yang sudah memindahkan Devano dia langsung ke kamar nya Devano untuk mengecek keberadaanya.

Namun setelah dia tiba, ternyata Devano dan Alexs sedang tidur saling membelakangi Lauder yang melihat itu dia tertawa kecil karen takut mengganggu mereka.

2 hari kemudian sesudah acara pernikahan Lauder dan Bella berlangsung. Lauder langsung mengadakan acara yang tertunda yaitu liburan bersama orang orang yang ada di mansion dan orang tua nya Bella Thessaly juga dia ikut.

Di sana orang orang sangat senang dan bahagia, akhirnya Alexs mengajak Jack yang sedang sendirian di sana.

"Kamu mau ikut liburan bersama kami?"

"Wow liburan,"

"Iya kamu mau ikut?"

"Nampak nya asik ya,"

"Ya ya ya ya ya, jadi mau atau tidak?"

"Tidak."

"What? Why??"

"Tidak kenapa kenapa, aku hanya ingin sendirian saja,"

"Ha ha ha ha ha ha, aku tertawa panjang sekali ya, okeh jika kamu tidak mau ikut aku tidak memaksa,"

"Em em emm Alexs makasih ya,"

"Ha ha ha, okeh santai aja,"

Dengan begitu Alexs menemui Lauder dan semua orang yang di sana mereka sedang menyiapkan barang barang untuk di bawa ke pesawatnya. Lalu Akexs berkata.

"Kata Jack dia tidak mau ikut, dia hanya ingin di sini sendirian,"

"Ya udah biarkan saja, yang penting kita semua sudah mengajak dia untuk pergi."

Di perjalanan mereka melihat awan yang begitu indah mereka merasakannya dengan  senang dan bagaia hanya hari bahagia yang mereka dapatkan mereka berharap tidak ada  yang merusak kebahagiannya ini. Mereka semua sangat berterimakasih kepada Lauder, karena berkat dia mereka bisa menaiki kapal yang bagus dan liburan yang gratis dan mewah.

Setelah itu mereka sudah sampai di negara yang mereka tuju yaitu korea, di sana mereka banyak sekali bertemu dengan orang orang yang tampan dan cantik. Karena wajah mereka sudah menjadi ciri khas nya.

Para maid dan bodyguard nya mereka berselfie dan bersenang senang. Mereka makan makan di resoran yang mewah semua biaya di tanggung oleh bos nya yaitu Lauder.

Dalam masalah uang Lauder tidak pelit dan dalam pekerjaan jika membahas soal keuntungan dia sangat jeli dan teliti. Penghasilan dari bisnisnya sangat melejit, orang orang sangat banyak sekali yang ingin bergabung dengannya.

Namun semua itu di tolak oleh Lauder, jadi perusahaan yang dia miliki tidak ada campur tangan dengan orang lain. Murni hasil kerja kerasnya kecuali ada sedikit tambahan dari orang tuanya dulu.

Lauder berencana untuk berlibur di sana selama 3 hari mereka semua tidak menyia nyiakan waktu itu dengan percuma. Mereka memanfaatkan sebaik baiknya seperti mereka berselfie dengan aktor yang mereka impikan. Semua nya merengek meminta bantuan Lauder demi mereka yang ingin berfoto. Lauder yang baik dia pun menuruti ke inginannya, sontak mereka semua terkejut Popy perwakilan dari mereka berkata.

"Tuan terimakasih banyak,"

"Sama sama, tapi saya sedikit kecewa kepada kalian,"

"Kenapa tuan?"

"Kalian jauh jauh pergi ke korea memanfaat kan ingin berfoto dengan aktor favorit kalian, sedangkan dengan saya kalian belum pernah ada yang mau berfoto,"

"Ha ha ha ha ha ha ha," kewata dari Bella 

"Pantas dia semua tidak mau berfoto dengan mu, karena lihat lah dirimu dulu kamu tidak seakrab ini," sambung lagi Bella Thessaly.

"Kamu menertawai diriku, ha ha"

"Benar aku tertawa, Ha ha ha ha,"

"Maaf tuan jika boleh kami semua juga ingin berfoto dengan anda, itupun jika tuan mengizinkan," jelas Mayang.

Mereka semua sudah berfoto dan masing masing orang mendaoatkan 1 foto kebahagiaan mereka sangat di senangi oleh Lauder.

Akhirnya 3 hari sudah berlalu, mereka semua pulang kembali ke negaranya. Dan pulang ke Mansion milik Lauder, setibanya di sana Lauder dengan cepat pergi ke ruang bawah tanah untuk memastikan jika Jack tidak apa apa. 

Ternyata benar Jack masih hidup dia tidak apa apa, tidak lupa Lauder membawakan oleh oleh untuk Jack yaitu makanan dan pakaian di antara itu yang paling di sukai Jack adalah Syal nya.

Syal itu akan dia kenakan ketika dia tidur, dia tidak sadar bahwa dia memeluk Lauder dia berterimakasih sekali, bahkan dia tidak menyesal ketika dia sudah mencelakai Lauder. 

Dia pikir jika dia tidak mencelakai Lauder, pasti saat ini dia masih berbuat kejahatan nya. Setelah itu dia melepaskan pelukan nya dari Lauder, Lauder hanya tersenyum dan dia hanya berkata, "Tidak apa apa aku senang jika kamu juga senang," jelasnya Bella Thessayl bersyukur dia sudah selamat dan sampai di mansionnya lagi tanpa adanya kekurangan.

Tiba tiba saja Lauder di beri kejutan oleh semua anak buahnya, mereka memberikan sebuah jam tangan yang mewah harganya juga sangat mahal namun dengan berpatungan jam itu bisa terbeli dengan cash.

Lauder tidak menyangka bahwa dia akan mendapatkan hadiah dari orang orang yang berada di sekelilingnya, dengan ungkapan yang bahagia Lauder berterimakasih banyak.

Lalu anak buah Lauder juga tidak kalah senang, mereka sangat senang karena jam itu di pakai langsung oleh Lauder.

Tidak lama dari itu Devano datang dan dia berkata, "Daddy jam tangan nya baru? Bagus sekali," lalu Lauder menjawabnya "Iya daddy sangat suka ini pemberian dari mereka semua," lalu Devano membalasnya, "Kalian semua baik sekali terimakasih," dengan bergitu mereka berkata, "Sama sama tuan tampan,"

"Panggil aja aku Adik Devan, aku suka nama Devan karena itu panggilan khusus dari uncle Alexs aku sangat suka nama Devan,"

"Baik lah tuan Devan tampan,"

"Ha ha ha ha ha, aku lebih suka di panggil itu," kata Devano.

"Kamu ini ada ada aja," kata Lauder.

Setelah itu mereka semua pergi mengerjakan tugas nya lagi masing masing. Lalu Lauder pergi dengan Alexs untuk bekerja memantau perusahaan soal keuangannya. Kantor Lauder sangat besar dan mewah harta dia sangat banyak, ini semua berkat kerja kerasnya dia selama ini.

Aurora yang sedang sendirian dia hanya menatap kosong sebuah foto, foto itu adalah foto dia bersama seseorang yaitu mantan dia dulu. Dia berniat untuk membakar foto nya itu tersebut akhirnya foto itu sudah menjadi abu.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Devano Lauder   Chapter 86. End

    2 minggu kemudian badan Devano sudah sehat, namun dia masih tidak ingin pergi. 1 minggu yang lalu Caramel sudah sadar dan Caramel sekarang sudah di pindahkan ke ruang pemulihan, Caramel mengkhawatirkan Devano meski Dokter sudah menyampaikan amanatnya jangan khawatir. Dan saat ini Anton baru saja sembuh dari komanya, Anton berniatan untuk kembali ke Britania Raya karena merindukan Caramel. Saat di kantor Anton mendapatkan kabar jika mansion Devano hancur di bom oleh Dareen kabar itu di berikan oleh William. "Apakah Caramel masih di rumah sakit?" "Mengapa kamu tahu jika Caramel di rawat?" "Saat aku koma aku bertemu dengannya namun aku tidak tahu penyebabnya dia koma, namun yang pasti iktan batin aku dan dia kuat." Anton langsung saja menjenguk Caramel, saat Caramel melihat Anton wajah Caramel begitu berseri di sana mereka saling berpelukan. 2 hari kemudian Devano datang menemui Caramel dan mengajaknya pulang ke rumah pamannya Alexs. Devano menyuruh Alexs serta keluarga untuk datan

  • Devano Lauder   Chapter 85

    Devano membawa Jordan dan Dareen ke hutan yang sepi di sana Devano menyimpannya di sebuah rumah yang baru saja selesai di bangun, rumah tersebut ialah milik ayahnya Devano yaitu Lauder tujuannya untuk tempat tinggal sementara jika ada musuh yang menyerang. Namun Devano jadikan rumah itu untuk tempat tinggal Dareen dan Jordan. Di tengah-tengah perjalanan Devano memberikan kabar kepada seseorang lewat hp Jordan, Devano memberikan pesan setelah urusannya sudah selesai Devano langsung saja melanjutkan perjalannya. Di tengah-tengah hutan yang sepi dan angker Devano terus fokus saja mengendarai mobilnya, karena Devano harus cepat-cepat sampai ditakutkan Dareen dan Jordan sadar sehingga mau tidak mau jika itu terjadi Devano harus menguras tenaganya lagi. Setelah sekian lama di perjalanan Devano sudah sampai di rumah kecil namun nyaman, di sana langsung saja kedua orang tersebut Devano bawa dan Devano baringkan di kasur yang sudah di sediakan kedua kakinya Jordan dan Dareen dia ikat mengguna

  • Devano Lauder   Chapter 84

    "Aku akan mengizinkanmu untuk melihatnya saja, namun tidak untuk berkomunikasi ataupun bertatapan." "Baik aku paham, biar aku saja yang menahan rasa rindu ini. Bagaimana tidak sejak usia aku menginjak 4 tahun ibuku pergi entah kemana, sekarang usiaku hampir 26 tahun tidak terbayang bagaimana aku rindu kepada dia 22 tahun tidak bersamanya." "Lihatlah ibumu sedang berkomunikasi dengan gadis bernama Clare." "Iya seperti ibu mertua dan menantunya bukan?" "Apa?" "Ahh tidak lupakan, melihat dari kejauhan saja aku sudah lega dan aku sangat-sangat bersemangat untuk melawan seseorang." "Aku tahu orang itu adalah Dareen bukan?" "Mengapa kamu tahu?" "Ah tidak usah tahu dari mana, seharusnya kamu itu bersaing dengan anaknya namun tidak karena anaknya saja dia tembak." "Apa? Anton di tembak? Pantas saja dia tidak terlihat di Britania Raya, pasti Anton meminta agar ayahnya berdamai." "Ya memang seperti itu, dan dia sekarang koma." "Apakah itu ikatan cinta? Caramel orang yang dia sayang ju

  • Devano Lauder   Chapter 83

    "Apa?" "Sewaktu tuan Devano memanjat jendela untuk keluar, aku tidak sengaja mendengar obrolan Jesica dengan Dareen. Aku mendengar bahwa sekeliling mansion ini di kelilingi oleh bom, dan ada 2 sabuk untuk menambah durasi waktu sebelum bom itu meledak, mereka kira Devano dan Lauder akan berkorban demi menyelamatkan kalian. Namun aku yakin kedua majikan aku tidak akan menyerah begitu saja, setelah itu aku berlari ke arah pinggir jalan tikus untuk keluar terlebih dahulu. Aku tidak jadi berdiam diri di ruang bawah tanah. Aku turut berduka cita atas kepergiannya nona Nana, semoga tuan Emillio bisa mengikhlaskannya. Meski ikhlas itu bohong yang ada terpaksa lalu terbiasa." ucap maid Poppy, ternyata itu adalah ucapan terakhirnya. Pada saat Emillio mengambil Brayn dari gendongannya Poppy, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu nyaring yang pada akhirnya peluru tersebut mengarah kepada Poppy. Poppy di tembak dengan sengajanya oleh Dareen, karena Dareen membenci orang yang sudah berkhianat.

  • Devano Lauder   Chapter 82

    Charllate, Mayang, dan Onexs sudah di bawa ke mansion Lauder untuk di kuburkan dengan layak. Miya tidak bisa lagi menahan air matanya, dia melihat sekaligus menyaksikan bagaimana 3 orang tersebut meninggal dengan bidikan pistol. Apalagi Charllate yang seluruh tubuhnya berwarna hijau karena racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, dia sangat sedih sudah membunuh kakaknya sendiri. Namun dia tidak menyesal, dia akan menyesal jika kakaknya menembak Devano. Jadi lebih baik Kakaknya saja yang meninggal, Miya tidak ingin Kakaknya menanggung dosa lebih banyak lagi. Akhirnya Miya berpikir lebih baik berbagi dosa, entah apa yang ada dalam pikiran Miya pada saat itu. Aurora datang karena mendapatkan kabar dari Devano, bahwa Mayang dan Onexs meninggal bisa di sebut patnernya Aurora pada saat masih tinggal di mansion Lauder. Aurora sudah mengetahui penyebab kematiannya mereka, Aurora menangis dan memeluk Miya. Dengan begitu Aurora juga menyampaikan berita dukanya. "Setelah kepergian kak Maxs,

  • Devano Lauder   Chapter 81. Gugur

    "Kalian apakah sudah siap dengan apa yang akan kita lakukan, untuk melawan keluarga Lauder?" "Ya aku siap, alasan aku ingin melawan bukan karena Lauder. Tapi karena Emillio! Aku benci kepada Emillio, dia memperlakukanku seperti sampah." ucap Jesica. "Sedangkan aku? Aku hanya mengikuti kalian saja." ucap Charllate. "Bodoh, tidak punya pendirian." umpat Jesica. "Bukan, aku hanya terlanjur saja. Jika aku balik ke keluarga Lauder yang ada aku akan di maki-maki oleh orang sana, terutama dengan adikku sendiri." "Aku jadi merasa bersalah kepadamu, kamu orang yang menolong aku dari siksaan Aurora! Waktu itu aku di suruh Emillio untuk mengawasi keluarga Lauder ternyata ah sudahlah, malah aku yang tertembak dan apesnya di siksa oleh Aurora." "Ya aku tahu, aku bodoh malah menyelamatimu dan berkhianat kepada keluarga Lauder, dan lebih parahnya aku meninggalkan adik semata wayangku." "Sudah tidak guna menyesali, perbaiki saja." tegas Jordan suami dari Jesica. Saat mereka semua sedang berbin

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status