Home / Thriller / Devano Lauder / Chapter 08. Keberuntungan Jack

Share

Chapter 08. Keberuntungan Jack

last update Last Updated: 2021-09-03 17:14:04

Dari pengakuan Jack, pada saat dia di hipnotis ternyata Jack memang sering melakukan kejahatan yang di bayar termasuk juga ketika mencelakai Lauder. Akhirnya dia di kurung di ruang bawah tanah agar dia tidak bisa kabur, menurut Jack dia tidak bermasalah jika dirinya di kurung.

Dia pikir lebih sulit hidup di luar, dia harus bekerja untuk memenuhi hidupnya. Karena dia sudah menjadi pecandu pengangguran jadi dia tidak bisa untuk bekerja bawaannya malasa dan malas.

Akhirnya Jack di kurung, dan dia hanya tinggal sendiri. Setiap pagi siang sore dia di beri makan dan di antarkan oleh maid yang berada di sana, ketika Alexs dan Aurora menjenguk Jack. Jack hanya berkata, "Terimakasih banyak berkat mu aku jadi tidak susah untuk mencari makan dan untuk memenuhi kehidupanku, yang lebih baiknya lagi di luar sana aku tidak mencelakai orang orang lagi," jelas nya dengan perkataan yang jujur.

Lalu Aurora dan Alexs saling beratatapan seketika, yang ada dalam pikiran mereka berdua adalah. "Kenapa orang ini berterimakasih, apakah dia gangguan jiwa," lalu dengan spontan Jack mengeluarkan suaranya, "Aku tidak gangguan jiwa nona cantik," sontak Aurora sangat terkejut sekali dia berkata, "Apakah kamu bisa mendengar kata hatiku?" Dia menjawabnya lagi "Tidak, yaa tidak bohong!" Aurora sdikit percaya namun banyak tidak nya.

Aurora tidak memperdulikannya, dia pergi saja meninggalkan Jack. Di sana Jack, terlihat senang di kurung dengan kegelapan dan kesunyian. Mungkin Jack memang gangguan pada akal sehatnya, karena perlakuannya tidak seperti orang normal pada umumnya.

Lalu Bella Thessaly bertanya kepada Lauder, "Kenapa kamu mengurung dia apa manfaat nya bagimu?" Dia menjawab, "Jelas ada manfaat nya bahkan banyak ketika dia di kurung di sini otomatis dia tidak akan membuat kejahatan lagi di luar sana," jawabnya dengan enteng,  lalu Bella berfikir dan menjawabnya, "Benar juga."

Setelah itu, Lauder pergi untuk mencari siapa yang menyuruh Jack. Dia pergi bersama adiknya Alexs dan di antar oleh Maxs karena Maxs yang menyupir. Lalu di ikuti dari belakang oleh Bella Thessaly, dia membuntutinya dari jauh agar tidak di ketahui oleh Lauder.

Karena jika sampai Lauder tahu maka Bella akan kena semprot dari Lauder. Bella sangat ingin tahu kemana tujuan suami nya pergi, karena Bella rasa Lauder pasti pernah membohongi dirinya.

Tiba tiba Maxs di berhentikan oleh Lauder, ternyata Lauder berhenti di rumah dokter itu dan dia mengetuk pintunya. Dengan begitu dokter itu membukakan pintunya, lalu menyuruh Lauder Maxs dan Alexs untuk masuk ke rumahnya.

Di rumah dokter itu banyak sekali piagam piagam penghargaan, dan piala segala jenis prestasi. Entah itu punya dokter atau punya anak anaknya.

Dokter pun bertanya, "Bagaimana apakah orang yang mencelakai tuan Lauder sudah ketemu?" Tanya nya memastikan, lalu Lauder menjawabnya, "Ya sudah ku temui, dia bernama Jack, dan sekarang sudah saya kurung dia dengan rapat," ucapnya begitu jujur membuat Alexs dan Maxs ingin menertawai nya, bagaimana tidak dia telah membuka kejahatannya sendiri.

Dokter itu sontak terkejut, "Kenapa kamu kurung, apakah dia memang murni bersalah? Apakah dia sudah di intograsi oleh pihak yang berwajib?" Tanya nya.

"Belum, aku hanya menyuruh orang untuk menghipnotisnya dan dia berkata dengan jujur dan sudah mengakui kesalahannya dia berbuat jahat bukan hanya kepada ku saja, tetapi ke semua orang jadi dia penjahat bayaran," jelas Lauder.

Lalu dokter itu mengangguki nya saja. Dan dia sudah mengetahui sikap aslinya Lauder, tanpa basa basi Lauder mengajak dokter itu untuk pergi ke mansionnya. Dia ingin mengajaknya untuk menemui Jack.

Ketika Bella melihat Lauder sudah berhenti di rumah seorang dokter dia langsung saja pergi dan dia hanya melihat rumah itu yang bertulisan 'DOC. SAMUEL' setelah itu dia langsung saja menancap gas untuk pergi.

Dengan begitu dokter itu pun mau di ajak oleh Lauer akhirnya mereka bertiga sampai di rumah nya lalu dengan cepat mereka pergi ke ruang bawah tanah untuk menyusul Lauder. Ditengah tengah perjalanan di belakang mansion tiba tiba saja ada suara tembakan, sontak mereka semua menyorot dan mencari di mana asal bunyi suara nya itu.

Ternyata itu tembakan dari bodyguard nya Lauder dia ingin berlatih ketahanannya agar tidak bisa di kalahkan. Lauder kira itu adalah serangan dari musuh ternyata bukan, hampir saja bodyguard nya itu mati ketika Lauder ingin menembak nya balik.

Dokter itu hampir saja kehilangan nyawa nya karena terkejut sekali, dan jantung dia berdetak tidak karuan karena usianya yang sudah lansia (lanjut usia) kira kira usia dia sudah 60 tahun kurang lebih, maka dengan itu dia seharusnya sudah pensiun namun dia tidak dulu ingin pensiun sebelum ada yang bisa menggantikan posisi dan keamanan kerjanya.

Akhirnya mereka sudah sampai di ruang bawah tanah, di sana ternyata ada Aurora yang sedang berkomunikasi dengan Jack dengan wajah yang penuh dengan kebercandaan nya. 

Dengan begitu, Aurora langsung terdiam ketika melihat kedatangan Lauder dan Maxs kakaknya, dia tidak berkata kata apapun. Dengan begitu Jack hanya diam saja dia merasa dia tidak mempunyai salah kepada mereka semua.

Tiba tiba saja wajah nya, Alexs berubah menjadi badmood. Dengan begitu Aurora hanya kembali ke mansionnya, meninggalkan mereka begitu saja.

Tanpa basa basi dokter itu tiba tiba saja berkata, "Loh bukannya kamu adalah orang yang pernah menolong saya ketika saya akan di begal kejadian itu sudah 15 tahun yang lalu," kata dokter itu

Lalu Jack menjawabnya, "Mungkin anda salah orang karena saya belum pernah menolong orang justru saya adalah orang yang selalu mencelakai orang lain," jelasnya.

Lalu dokter itu berkata, "Kenapa ketika saya kelihat wajah anda seperti ingat seseoorang, saya jadi teringat anak saya yang sekarang usia dia kira kira 40 tahun sangat mirip dengan mu," menunjuk kepada Jack.

Dengan begitu Lauder menjawab, "Jika kalian saling mengenal satu sama lain saya di sini hanya ingin memberi tahu kamu dokter, ini adalah orang yang mengaku jika dia adalah orang yang mencelakai saya," Jelas Lauder.

Dengan begitu tanpa berkata apa apa dokter itu hanya pulang dengan wajah yang berkaca kaca, namun mereka tidak sempat untuk menahannya, hanya saja banyak sekali pertanyaan yang ingin mereka tanyakan kepada dokter itu.

Jack yang melihat dokter itu pergi, dia hanya terdiam saja. Dengan begitu Lauder hanya meninggalkan Jack Alexs sendirian di ruang bawah tanah.

Setelah Alexs melihat kakak nya sudah pergi, dia langsung saja bertanya kepada Jack.

"Tadi kamu sama Aurora udah apa?"

"Mau tau aja atau mau tahu banget?"

"Jangan mengujiku!"

"Jangan kasar padaku!" Kata Jack.

"Ayolah katakan saja!"

"Oke"

"Apa?"

"Nona Aurora kemari hanya menagntarkan makanan kepadaku itu saja,"

"Bohong!"

"Ayolah, percaya padaku"

"Sulit" 

"Yaudah kalo sulit tanyaain aja sendiri kepada Aurora.

"Tidak!" Bentak Alexs.

"Kamu pernah suka dia?" 

"Tidak"

"Lemah!"

"Apa!"

"Kalo kamu suka ungkapin lakik! Bukan lo!"

"Udah, gua di tolak!"

"Haha, jadi penjahat aja kaya gua contohnya,"

"Haha engga makasih,"

Percakapan mereka berakhir Alexs pergi untuk mencari Devano, karena dia sudah lama tidak bermain dengan Devano. Ternyata Devano juga sangat merindukan pamannya.

"Uncle, i miss you!"

"Devan!! My junior uncle,"

Mereka saling berpelukan satu sama lain, Devano sedang bermain sendirian di kamarnya dan hanya di perhatikan oleh maid Mayang dan maid Popy. Setelah Alexs datang kedua maid itu pergi saja ke dapur untuk membuatkan makanan dan minuman untuk Alexs dan Devano.

Mereka berdua bermain di kamar nya Devano, hanya bermain kereta dan mobil mobilan setelah beberapa menit kemudian maid Popy dan maid Mayang datang membawakan makanan untuk mereka setelah Alexs melihat makanan itu dia mengajak Devano untuk makan di luar yaitu di taman favorite mereka.

"Oh iya, Mayang dan Popy tolong bawakan makanan ini ketaman ya aku akan menyuapi Devano dan aku juga akan makan di sana," kata Alexs.

"Baik tuan, kenapa tidak di sini saja di luar sana dingin tuan,"

"Tidak apa apa, di luar udaranya jauh lebih segar di banding di sini. Apakah Devano ingin makan di luar?"

"Aku ikut uncle aja, uncle makan di luar bumi pun aku ikut," 

"Haha kanu ini masih kecil tapi udah bisa berkata seperti itu,"

Akhirnya mereka makan di luar mereka terlihat senang dan bahagia, setelah mereka bermain main datanglah Bella Thessaly dan Lauder mereka berdua jadi ikut bermain bersama sama dengan begitu senyuman dan canda mereka sangat menenangkan hati.

Tidak hanya begitu semua orang yang ada di mansion Lauder ajak untuk bermain bersama, mereka bermain tebak kata dan jika diantara mereka yang menang Lauder akan memberikan sebuah berlian dengan harga yang sangat besar. Namun yang kalah juga pasti mendapat kan hadiah, Lauder sosok orang yang baik namun dia hanya ingin semua orang menuruti perintahnya, ya kekurangan dia hanya egois.

Namun ke egoisan itu akan lenyap jika orang yang di hadapi Lauder adalah Devano. Karena Devano adalah orang yang bisa membuat Lauder takluk. Dengan begitu Devano sesekali suka memanfaat kan Lauder.

Hari mulai gelap dan cuaca semakin dingin, akhirnya mereka semua masuk ke mansion dan menjalankan tugas nya masing masing. Lalu Lauder mengecek keadaan nya Jack, disana Jack baik baik saya dia sedang mencicipi makanan yang sudah di sediakan.

"Halo tuan Lauder,"

"Hallo, Jack bagaimana kabar mu?"

"Seperti yang anda lihat, aku baik baik saja,"

"Bagus," jawabnya singkat.

"Aku hanya berterima kasih kepadamu, kamu adalah orang yang telah membuatku berhenti melakukan kejahatan,"

"Emang kejahatan apa yang sering kamu lakukan?"

"Sangat banyak, aku adalah penjual NAPZA aku telah merugikan banyak orang dan aku juga sudah membuat orang orang di sana mati karena ku, dengan begitu aku berpindah profesi sebagai orang yang mau di suruh untuk mencelakai atau memfitnah orang," jelasnya.

"Lalu jika kamu penjual Napza berarti kamu orang kaya?"

"Ya bisa di bilang begitu, dulu aku mengirimkan obat itu ke itali di sana aku sangat kaya bisnis ku sangat berjalan, namun itu semua aku tinggal kan dan aku tidak mengambil hartaku sedikit pun," 

"Lalu hartamu?"

"Aku berikan kepada semua pegawai ku, dan sisa nya aku berikan ke orang orang di sana yang tidak mampu,"

"Orang tua mu?"

"Nanti jika waktu sudah tepat, kamu akan mengetahui siapa ayah ku,"

"Baik,"

Dengan begitu percakapan demi percakapan sudah berakhir lalu Jack berkata, "Maaf tuan, sebaiknya tuan segera pergi dari sini tempat ini tidak baik untuk tuan. Tuan jangan berlama lama di sini," titah nya. Dengan begitu Lauder pun meninggal kannya.

Jack di sana hanya merenungi soal kelakuan dan perbuatan dia di masa lalu, dia tidak pernah menyesal dengan apa yang dia pernag lakukan selama ini. Justru dia hanya bangga dengan pengalamannya yang sangat gila.

Ke esokan paginya tiba tiba badan Jack sakit dan dia demam dia hanya menggigil kedinginan dia tidak mengeluh sedikit pun, lalu pukul 07.00 pagi Alexs mengantarkan makanan kepada Jack berencana untuk mengajak dia pergi.

Ternyata saat dia lihat, Jack sedang menggigil kedinginan dengan begitu dia langsung saja lari memberi tahukan kepada Lauder.

"Kak, Jack sakit badan dia menggigil dia demam," kata Alexs

Tanpa basa basi Lauder pun menelopon dokter pribadinya, untuk memeriksa keadaan Jack.

1 jam kemudian dokter itu datang dan memeriksa Jack ternyata Jack demam tinggi jika di biarkan saja di akan mengalami DBD dengan pertolongan yang cepat tidak akan terjadi hal yang buruk. 

Lauder berterimakasih kepada dokter itu, dan dokter memberikan resep obat untuk Jack. Lalu Alexs segera pergi untuk membelikan obat setelah itu Alexs datang dan Jack langsung saja meminum obatnya.

Lalu Jack berkata, "Maaf kan aku, aku sudah menyusahkan kalian semua," lalu di jawab oleh Lauder, "Tidak sama sekali menyusahkan," dan Lauder menyuruh jika Jack tidur saja di mansionnya karena di ruang bawah tanah tidak baik untuk kondisinya saat ini. Lauder tidak ingin mengambil risiko yang tinggi.

Sudah 1 minggu Jack tinggal di mansion dirinya sangat beruntung dan bahagia karena mendapatkan orang orang yang sangat baik, dia ingin sekali membalas budi dengan kebaikan mereka yang sudah di berikan kepadanya.

Meski dia tinggal di mansion, dia tidak berani keluar karena di menyadari bahwa dia hanya kurungan di mansion ini.

Setelah itu Alexs menemui Jack, dan dia saling bertukar cerita dan mengobrol.

"Bagaimana kabar mu Jack?"

"Aku baik baik saja," 

"Syukurlah kalo begitu,"

"Ngomong ngomong badan ku sekarang sudah sehat kapan aku kembali ke bawah?"

"Maksudmu bawah, ruang bawah tanah?"

"Tepat sekali, kapan?"

"Gak tahu,"

"Aku sangat merindukan ruangan ku itu, gara gara aku di sini pasti tempat ku banyak debu dan laba laba di sana pasti bersarang,"

"Sudah jangan di pikirakan itu membuat mu pusing,"

"Benar juga."

Setelah itu Lauder datang dan dia berkata, "Jack kamu tinggal saja di sini," lalu dengan cepat Jack menggelengkan kepalanya dia menjawab, "Maaf tuan saya membantah tapi saya tidak mau jika tinggal di sini, saya ingin di sana saja," dengan begitu Lauder hanya menjawab, "Terserah kamu saja," 

Dengan begitu Jack berlari untuk kembali ke ruangan bawah tanahnya di sana dia sangat senang dan bahagia, lalu dia dengan cepat memeluk bantal yang sering dia guanakan.

Alexs yang melihat kelakuan Jack dia hanya terkekeh geli, dia berkata "Nora banget lu," dia menjawab lagi, "Biarkan dong! Kebahagiaan ku sangat sederhana," katanya dengan begitu Alexs berpamitan untuk pulang, "Aku ke mansion lagi ya," lalu di balas oleh Jack, "Iya silahkan tuan, makasih banyak atas kebaikan yang kamu berikan kepada saya," dengan suara yang jauh Alexs menjawabnya, "Santai aja Jack! Sama sama aku senang membantu mu," dengan begitu wajah Jack sangat senang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Devano Lauder   Chapter 86. End

    2 minggu kemudian badan Devano sudah sehat, namun dia masih tidak ingin pergi. 1 minggu yang lalu Caramel sudah sadar dan Caramel sekarang sudah di pindahkan ke ruang pemulihan, Caramel mengkhawatirkan Devano meski Dokter sudah menyampaikan amanatnya jangan khawatir. Dan saat ini Anton baru saja sembuh dari komanya, Anton berniatan untuk kembali ke Britania Raya karena merindukan Caramel. Saat di kantor Anton mendapatkan kabar jika mansion Devano hancur di bom oleh Dareen kabar itu di berikan oleh William. "Apakah Caramel masih di rumah sakit?" "Mengapa kamu tahu jika Caramel di rawat?" "Saat aku koma aku bertemu dengannya namun aku tidak tahu penyebabnya dia koma, namun yang pasti iktan batin aku dan dia kuat." Anton langsung saja menjenguk Caramel, saat Caramel melihat Anton wajah Caramel begitu berseri di sana mereka saling berpelukan. 2 hari kemudian Devano datang menemui Caramel dan mengajaknya pulang ke rumah pamannya Alexs. Devano menyuruh Alexs serta keluarga untuk datan

  • Devano Lauder   Chapter 85

    Devano membawa Jordan dan Dareen ke hutan yang sepi di sana Devano menyimpannya di sebuah rumah yang baru saja selesai di bangun, rumah tersebut ialah milik ayahnya Devano yaitu Lauder tujuannya untuk tempat tinggal sementara jika ada musuh yang menyerang. Namun Devano jadikan rumah itu untuk tempat tinggal Dareen dan Jordan. Di tengah-tengah perjalanan Devano memberikan kabar kepada seseorang lewat hp Jordan, Devano memberikan pesan setelah urusannya sudah selesai Devano langsung saja melanjutkan perjalannya. Di tengah-tengah hutan yang sepi dan angker Devano terus fokus saja mengendarai mobilnya, karena Devano harus cepat-cepat sampai ditakutkan Dareen dan Jordan sadar sehingga mau tidak mau jika itu terjadi Devano harus menguras tenaganya lagi. Setelah sekian lama di perjalanan Devano sudah sampai di rumah kecil namun nyaman, di sana langsung saja kedua orang tersebut Devano bawa dan Devano baringkan di kasur yang sudah di sediakan kedua kakinya Jordan dan Dareen dia ikat mengguna

  • Devano Lauder   Chapter 84

    "Aku akan mengizinkanmu untuk melihatnya saja, namun tidak untuk berkomunikasi ataupun bertatapan." "Baik aku paham, biar aku saja yang menahan rasa rindu ini. Bagaimana tidak sejak usia aku menginjak 4 tahun ibuku pergi entah kemana, sekarang usiaku hampir 26 tahun tidak terbayang bagaimana aku rindu kepada dia 22 tahun tidak bersamanya." "Lihatlah ibumu sedang berkomunikasi dengan gadis bernama Clare." "Iya seperti ibu mertua dan menantunya bukan?" "Apa?" "Ahh tidak lupakan, melihat dari kejauhan saja aku sudah lega dan aku sangat-sangat bersemangat untuk melawan seseorang." "Aku tahu orang itu adalah Dareen bukan?" "Mengapa kamu tahu?" "Ah tidak usah tahu dari mana, seharusnya kamu itu bersaing dengan anaknya namun tidak karena anaknya saja dia tembak." "Apa? Anton di tembak? Pantas saja dia tidak terlihat di Britania Raya, pasti Anton meminta agar ayahnya berdamai." "Ya memang seperti itu, dan dia sekarang koma." "Apakah itu ikatan cinta? Caramel orang yang dia sayang ju

  • Devano Lauder   Chapter 83

    "Apa?" "Sewaktu tuan Devano memanjat jendela untuk keluar, aku tidak sengaja mendengar obrolan Jesica dengan Dareen. Aku mendengar bahwa sekeliling mansion ini di kelilingi oleh bom, dan ada 2 sabuk untuk menambah durasi waktu sebelum bom itu meledak, mereka kira Devano dan Lauder akan berkorban demi menyelamatkan kalian. Namun aku yakin kedua majikan aku tidak akan menyerah begitu saja, setelah itu aku berlari ke arah pinggir jalan tikus untuk keluar terlebih dahulu. Aku tidak jadi berdiam diri di ruang bawah tanah. Aku turut berduka cita atas kepergiannya nona Nana, semoga tuan Emillio bisa mengikhlaskannya. Meski ikhlas itu bohong yang ada terpaksa lalu terbiasa." ucap maid Poppy, ternyata itu adalah ucapan terakhirnya. Pada saat Emillio mengambil Brayn dari gendongannya Poppy, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu nyaring yang pada akhirnya peluru tersebut mengarah kepada Poppy. Poppy di tembak dengan sengajanya oleh Dareen, karena Dareen membenci orang yang sudah berkhianat.

  • Devano Lauder   Chapter 82

    Charllate, Mayang, dan Onexs sudah di bawa ke mansion Lauder untuk di kuburkan dengan layak. Miya tidak bisa lagi menahan air matanya, dia melihat sekaligus menyaksikan bagaimana 3 orang tersebut meninggal dengan bidikan pistol. Apalagi Charllate yang seluruh tubuhnya berwarna hijau karena racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, dia sangat sedih sudah membunuh kakaknya sendiri. Namun dia tidak menyesal, dia akan menyesal jika kakaknya menembak Devano. Jadi lebih baik Kakaknya saja yang meninggal, Miya tidak ingin Kakaknya menanggung dosa lebih banyak lagi. Akhirnya Miya berpikir lebih baik berbagi dosa, entah apa yang ada dalam pikiran Miya pada saat itu. Aurora datang karena mendapatkan kabar dari Devano, bahwa Mayang dan Onexs meninggal bisa di sebut patnernya Aurora pada saat masih tinggal di mansion Lauder. Aurora sudah mengetahui penyebab kematiannya mereka, Aurora menangis dan memeluk Miya. Dengan begitu Aurora juga menyampaikan berita dukanya. "Setelah kepergian kak Maxs,

  • Devano Lauder   Chapter 81. Gugur

    "Kalian apakah sudah siap dengan apa yang akan kita lakukan, untuk melawan keluarga Lauder?" "Ya aku siap, alasan aku ingin melawan bukan karena Lauder. Tapi karena Emillio! Aku benci kepada Emillio, dia memperlakukanku seperti sampah." ucap Jesica. "Sedangkan aku? Aku hanya mengikuti kalian saja." ucap Charllate. "Bodoh, tidak punya pendirian." umpat Jesica. "Bukan, aku hanya terlanjur saja. Jika aku balik ke keluarga Lauder yang ada aku akan di maki-maki oleh orang sana, terutama dengan adikku sendiri." "Aku jadi merasa bersalah kepadamu, kamu orang yang menolong aku dari siksaan Aurora! Waktu itu aku di suruh Emillio untuk mengawasi keluarga Lauder ternyata ah sudahlah, malah aku yang tertembak dan apesnya di siksa oleh Aurora." "Ya aku tahu, aku bodoh malah menyelamatimu dan berkhianat kepada keluarga Lauder, dan lebih parahnya aku meninggalkan adik semata wayangku." "Sudah tidak guna menyesali, perbaiki saja." tegas Jordan suami dari Jesica. Saat mereka semua sedang berbin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status