Share

Bab 18 Perjuangan Maut

Malam semakin larut. Kelelahan dan  kelaparan menghantui mereka semua. Namun sepertinya nafsu makan mereka telah lenyap. Teror mengerikan seharian, benar-benar menghilangkan selera makan mereka.Terlebih Kevin dan Anisa, duduk memisah dari yang lain. Mereka merasa kecewa pada perbuatan Devan dan Samy. Dan Kevin, merasa ada yang aneh pada diri Devan. Biasanya cowok itu senang dengan masalah dan semaunya sendiri.

Hanya Pak Raka dan Pak Pram memilih berjaga-jaga. Mereka sudah kenyang melewati situas sulit. Makanan tidak terpikirkan saat ini. Serangkaian kejadian sudah menghilangkan rasa laparnya. Mereka  sudah paham benar, tentang kejadian-kejadian berlalu. Dalam usianya yang tidak muda lagi, mereka mulai berpikir soal kematian. Dan kadang-kadang mereka menganggap kematian tersebut sebagai jalan yang terbaik.

“Apa kau takut mati?” suara  Pak Pram memecah  pikiran Pak Raka yang tengah memeriksa senapannya. Ia baru kembali dari kamar mandi unt

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status