Delapan remaja yang masih duduk di kelas XI berlibur ke pertanian jagung milik Kakek Johan dan Nenek Sita di desa Sriwilli. Mereka adalah kakek dan nenek, Devan, salah satua nggota gang remaja di sekolahnya yang bertindak soksebagai pemimpin. Selain Devan, remaja itu terdiri, Kevin, Anisa, Jaki, Hera, Tasya, Samy dan Bagas. Dalam hubungan itu, Kevin pacar Anisa dan Tasya mengagumi Samy sejak masuk SMA. Selama transit, Tasya dan Hera dikejutan peringatkan lelaki tua untuk membatalkan niatnya berlibur kepertanian Sriwilli. Membuat mereka, terutama Tasya semakin ketakutan. Sebab, sebelum keberangkatan, Tasya sudah mendapat firasat buruk. Devan merasakan keanehan ketika mendapati rumah Kakek dan neneknya sepi. Kehadiran Paman Begi yang aneh, semakin menambah kecurigaannya. Disisi lain, Samy dan Bagas mendapat sesuatu yang tidak beres ketika memeriksa gudang tua. Disana mereka menemukan buku tua berwarna hitam yang berisi mantra aneh. Setelah itu mereka mengalami kejadian buruk, seperti tersesat di dalam ladang jagung muda, yang menyebabkan pertengkaran Devan dan Hera. Di malam yang larut, Samy dan Hera melihat sosok aneh yang berkeliaran di sekitar gudang tua. kengerian mereka dimulai saat mendapati mayat Kakek Johan sudah menjadi orang-orangan sawah. Setelah kejadian itu, Paman Begi menyuruh anak-anak kembali ke kota. Namun terjadi perselisihan pendapat. Samy, Tasya dan Hera memilih pulang, sementara Kevin, Anisa, Jaki dan Devan tetap tinggal. Alasan Devan memilih tinggal karena berusaha menemukan Kakek dan Neneknya. Namun kelompok Samy kalah suara.Puncak peritiwa terjadi ketika beberapa remaja yang memilih tinggal melakukan tindakan konyol yang berakhir mengerikan dan merenggut nyawa mereka.
Lihat lebih banyakDaun-daun jagung seolah menari-nari dalam keremangan. Matahari senja turun perlahan menyisakan awan hitam diatas permukaan lautan jagung pertanian desa Sriwilli.
Senja benar-benar turun. Wiwa, seorang wanita muda berjalan perlahan diantara barisan jagung kering di pertanian jagung milik ayah mertuanya. Ia sudahdianggap seperti anak kandungnya sendiri. Johan, ayah mertuanya seperti sudah tahu pada keadaan dirinya, yang belum juga dikaruniai seorang anakpun diusia pernikahan yanghampir tujuh tahun.Suaminya, Begi, rumah tangga mereka baik-baik saja.
Wanita berusia lebih dari tiga puluh tahun ituadalah sosok yang mandiri dan selalu membantu pekerjaan suaminya di ladang. Menjelang masa-masa panen, keluarga Johan sangat kewalahan. Pertanian jagung yang berhektar-hektar membutuhkan tenaga banyak.
Masalah datang menjelang masa panen.Burung-burung pengganggu yang datang dari berbagai penjuru. Mereka menyerbu dan merusak tongkol-tongkol jagung sehingga jatuh sebelum waktu panen. Sebagai menantu yang rajin dan tidak suka berdiam diri didalam rumah, seperti biasanya sore itu ia pergi untuk memastikan burung-burung itu tidak merusak ladang. Setidaknya tidak disana bisa meminimalisasi kerusakan yang dialami.
Dengan langkah-langkah kecilnya, Wiwa berjalan menelururi lorong jalan setapak di tengah ladang. Beberapa burung yang dijumpai, berhasil diusir dengan menggunakan galah. Karena terlalu asyik, wanita itu lupa waktu dan kemalaman di tengah ladang. Beruntung sinar bulan menerangi langkahnya. Namun, keanehan terjadi. Ia tersesat dan sulit menemukan jalan pulang.
Wiwa terus berusaha dan sampai di ladang jagung yang masih muda. Daun-daun kehijauan itu tampak suram ditempa sinar bulan. memantulkan bayangan yang menyeramkan. Sejenak ia heran, kenapa diwaktu menjelang panen, masih ada tanaman jagung muda yang belum bertongkol. Rasa penasaran membuatnya masuk lebih dalam. Disana ia menemukan sosok orang-orangan sawah yang terpancang tak bergerak. Lama wanita itu memperhatikan sosok itu dengan bergidik. Semakin lama, orang-orangan sawah semakin menakutkan. Dan baru disadari, kedua tangan orang-orangan sawah bergerak-gerak. Memperlihatkan kuku-kuku tajam.
Wanita itu terkejut dan berlari ketakutan. Namun sial, kakinya tersandung pematang ladang dan jatuh di bawah tanaman jagung. Ia mendapati kakinya terkilir. Belum sempat berdiri, tiba-tiba tangan dan kakinya tidak bisa digerakan. Solor-solor daun jagung menjeratnya kuat-kuat. Tidak ada kesempatan untuk menghindar. Di Saat dirinya hanya bisa berteriak histeris, sehelai daun jagung kering dengan cepat masuk ke dalam mulutnya. Merobek semua isi tubuhnya. Dan mati dalam sekejab.
***
Bab nektEuforia Menuju Farm JohanSebuah mobil jepp warna biru meluncur meninggalkan kota Kranviile. Terdapat enam penumpang dengan wajah penuh keceriaan. Mereka tak lain adalah Linda, Jean dan Farah. Sementara tiga lelaki, Roy dan tua temannya, Jo dan Kim. Mereka nekad berangkat ke Farm Sriwilli tanpa Tasya dan Hera. Sudah berbagai cara membujuk dan memaksa kedua cewek itu tetapi tak berhasil. Awalnya Linda memaksa Tasya dan Hera ikut serta sebagai pemangu perjalanan karena keduanya memiliki pengalaman banyak Farm Sriwilli.Setelah melewati hampir dua jam, mereka berhenti di sebuah kedai makan. Hal itu dikarenakan Jim ingin buang air kecil.Sambil menunggu cowok bertubuh gempal itu, Linda dan yang lain melihat-lihat area sekitar ladang jagung yang masih hijau segar. Mereka tak membeli perbekalan, karena Jean sud
Tak berapa lama seorang polisi lokal yang sedang berpatroli menemukan mobil terbengkalai. Dia memeriksa mobil dengan cup yang masih terbuka. Sesaat dia meneliti di sekitar ladang kering tapi tak menemukan siapa-siapa. Lalu polisi berusia setengah abad itu masuk ke ladang kering berisi semak. Dia berinisiatif mencari sumber mata air, karena sudah dipastikan pemilik mobil mencari air untuk mengisi radiator.Beberapa saat polisi itu melihat sungai kecil. Secara perlahan dan penuh waspada dia menelusuri sungai tersebut. Di sana dia agak kecewa karena tak menemukan siapa-siapa. Namun saat dia hendak berbalik, polisi itu secara tak sengaja terkatuk sesuatu yang menyebabkannya jatuh. Dia memekik tertahan, saat melihat seseorang tergeletak dengan mulut terbuka. Di bagian leher terdapat bekas jeratan atau cekikan kuat. Dia yakin, orang tak bernyawa itu adalah pemilik mobil yang terbengkalai di jalan.Se
Tidak membuang banyak waktu lagi bagi Samy untuk segera sampai di pertanian Sriwilli. Dengan menumpang angkutan yang membawa jerami kering, Samy menuju pertanian milik Johan Farm. Hanya membutuhkan waktu dua jam, dia sampai di rumah tua bekas kediaman keluarga Johan itu. Setelah turun, Samy menebarkan pandangan ke pertanian kering itu. Sekilas memorinya mengenang ladang jagung Johan Farm yang penuh dengan monster kutukan yang meninggalkan ceceran darah dari teman-temannya.Suasana panas, membawa Samy untuk segera masuk ke rumah tua milik Kakek Johan. Perlahan Samy melintasi pelataran luas itu. Kondisi rumah sepertinya sudah jauh berbeda dari tiga tahun yang lalu. Area sekitar rumah juga sudah lapang. Hanya menyisakan bekas batang jagung kering. Jadi pertanian tersebut terlihat tidak seseram dulu. Hanya saja Samy masih terus waspada karena bagaimanapun juga tempat itu masih
Suasana masih sore, ketika Samy berada dalam perjalanan bus menuju Sriwilli. Dia masih cemas ketika turun di perbatasan kota sudah malam. Karena jika malam, kendaraan umum menuju Sriwilli Farm sangat sulit. Jarang ada angkutan yang mau menuju ke desa kecil itu. Terlebih setelah tragedi mengerikan tiga tahun yang lalu.Samy mendengus kesal, ketika kekhawatirannya terjadi. Dia sampai di batas kota ketika malam turun. Itu artinya dia tidak bisa kemana-mana di tempat itu. Akhirnya dia memilih untuk mengingap di motel tersebut dan melanjutkan perjalananan esok harinya.Setelah memesan kamar, Samy langsung memutuskan istirahat. Rasa lelah benar-benar menyergap dirinya. Bukan lelah dari fisik saja, melainkan dari pikiran yang sepanjang perjalanan terus menyelimutinya. Terutama, saat dalam perjalanan tadi. Samy terus mendapat penglihatan Sriwilli Farm banjir darah. Darah dan mayat seperti lautan yang menggenang. Penglihatan itu sangat menger
Meskipun sudah lebih baik dan terbiasa hidup dengan pernglihatan masa depan, Samy masih sering dihantui mimpi-mimpi aneh dalam tidurnya. Dalam mimpi tersebut dia tiba-tiba berada di sebuah ladang jagung yang luas. Tempat asing itu nampak begitu mengerikan dengan ratusan burung gagak berterbangan di langit ladang tersebut. Sehingga ladang itu terlihat gelap seperti malam. Samy semakin terkejut begitu mendapati dirinya sedang terikat di tiang pemancang. Semakin meronta melepaskan diri, semakin kuat lilitan tali itu mengeratnya. Samy hanya bisa menjerit dalam belenggu yang mengerikan. Dan pada detik berikutnnya burung gagak lenyap entah kemana.Seolah ada dorongan kuat dalam hati, Samy kepikiran tempat mengerikan itu. Sehingga dia memutuskan untuk pergi kesana. Samy yang sudah tidak bisa menahan diri lagi, pergi ke Sriwilli keesokan harinya dengan berbekal uang yang diberikan Tasya tanpa sepengetahuan Hera.&
Tak menyangka sama sekali kalau nasib Samy perlahan berubah. Hal itu diawali dengan kekuatan penglihatan yang tiba-tiba muncul dalam dirinya. Kekuatan yang awalnya membuatnya takut, perlahan mulai membawa keberuntungan. Setidaknya, Samy sudah mulai diharagai di kota Kranville. Sesuatu yang tak pernah dapatkan di tempat tinggal paman dan bibinya selama ini.Malam ini tak seperti biasanya, Tasya berkunjung ke tempat kosnya. Kunjungan cewek itu sontak membuat Samy salah tingkah. Terlebih ketika teringat pelukannya saat menolongnya dari kecelakaan itu.“Pastinya kamu belum makan malam?” tanya Tasya sambil menyodorkan kue kering yang sempat di toko seberang jalan.Samy mengangguk malu-malu. Sikapnya tak pernah berubah sejak dulu. Pemalu dan mudah salah tingkah.“Terima kasih,” jawabnya sambil mulai makan.Tasya memperhatikan cara makan Samy yang seperti k
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen