Keesokan harinyaTian Fan tersenyum kecut saat sang ayah membawakannya sebuah gulungan surat, dari lambang yang ada di stempel gulungan surat itu jelas jika itu berasal dari akademi bintang tempatnya menimba ilmu. Tian Yuwen menyodorkan gulungan surat itu pada Tian Fan. “ Bacalah ! “ Ujarnya santai.Tian Fan mengambil gulungan tersebut dari tangan sang ayah,dengan tenang ia membuka dan membaca isi gulungan tersebut. Wajah Tian Fan berubah masam, apa yang terlintas di pikirannya ternyata menjadi kenyataan karena isi gulungan tersebut sama seperti terkaannya. “ Aku dikeluarkan dari akademi. “ Ujar Tian Fan santai sambil menggulung kembali surat tersebut seperti sedia kala.Tian Yuwen mengernyitkan dahinya, ia tak menyangka jika respon putra satu-satunya itu terlihat biasa setelah membaca surat tersebut. “ Apa kau tidak sedih ? Marah ? Kesal ? “ Tanyanya penasaran.“ Tidak ada gunanya berlaku dan bersikap seperti itu, mungkin bukan takdirku menjadi alkemis melalui akademi bintang. “ Jaw
Tubuh Tian Fan ambruk ke lantai, bermandikan keringat dan wajah memucat. Nafasnya tersengal-sengal, terdengar berat sesaat kemudian. Tian Yuwen, yang memperhatikan putranya dalam kondisi itu, hanya tersenyum seringai. Ia merasa senang karena sang putra semata wayangnya melebihi ekspektasinya. "Hmm, tidak buruk!" gumamnya. Ia mendekati Tian Fan yang terkapar di lantai, lalu berjongkok di sampingnya sambil menunjukkan senyum lebarnya. "Kukira kau akan menyerah?" ujarnya dengan nada mengejek. Tian Fan memalingkan wajahnya, menatap sinis pada sang ayah. Ia ingin mengumpat, namun jangankan bicara, untuk bernafas saja ia merasa kesulitan. Maka, ia hanya bisa memancarkan tatapan sinis sebagai bentuk protesnya. Tian Yuwen terbahak, matanya menyipit menatap putranya yang sedang melakukan gestur yang ia kenali. Setelah tertawa puas, ia menghela napas lalu berkata, “Modal utama untuk menjadi seorang kultivator adalah niat dan tekad. Namun, untuk menjadi yang terbaik dari yang terbaik, membutuh
Satu purnama berlaluDalam rentang waktu tersebut Tian Fan fokus pada pelatihan tertutupnya, meski hanya menggunakan pemberat dan berlatih secara monoton metode yang diperintahkan sang ayah namun hal itu tidak menurunkan minatnya dalam berlatih. Bahkan tanpa diketahui semua orang Tian Fan berlatih metode tersebut tiga kali lebih lama dari standar yang diminta oleh Tian Yuwen.Di malam harinya, Tian Fan belajar ilmu pengobatan dari tabib yang berasal dari keluarga ibunya, tabib Sun Ce yang mengajarkan Tian Fan praktek dasar mengenai pengobatan, tanaman obat, akupuntur, meramu obat dan meraciknya. Tak hanya sampai disana, Sun Ce memberikan praktek mengenai anatomi tubuh dan pembedahan.Sun Ce pun senang mengajari Tian Fan karena selain cerdas dan dapat menerima pembelajaran dengan cepat, ia tekun dan tidak cepat berpuas diri dengan apa yang didapatnya.“ Tuan muda, aku tak tahu harus mengajarimu apalagi, semua pengalaman dan pengetahuan yang kudapatkan selama puluhan tahun telah seluru
Bab 10. Dunia Ziran.Purnama keduaTian Fan dipertemukan dengan Guan Yu, Guan Fei dan Zhang Yi oleh Tian Yuwen, dari sana mereka bertiga kemudian membawa Tian Fan menuju gunung api yang ada di sebelah selatan kerajaan Huo untuk melatih Tian Fan secara nyata. Ketiga tangan kanan Tian Yuwen itu mengambil keputusan tersebut karena melihat hasil pelatihan mandiri Tian Fan yang benar benar tak terduga. Keputusan yang mereka ambil menimbang berbagai faktor dan alasan, dengan berlatih di alam liar diharap dapat membuat Tian Fan lebih peka dan dapat mengasah instingnya agar lebih tajam. Bak harimau yang dilatih dalam kandang tentunya akan berbeda hasilnya dengan harimau yang berada di alam liar.Kini mereka berempat tiba di tengah hutan yang ada di kaki gunung api, dari sana mereka menuju sebuah gua kosong yang telah ditinggalkan.“ Tuan muda, selama beberapa bulan kedepan tuan muda akan tinggal disini dan setiap hari kita akan berlatih di area gunung api ini. “ Ujar Guan Yu datar. “ Nanti
Bab 11. Membuka dantianChapter - Hasil latihanTrang….Trang….Trang…Duagh….Dugh…Bugh….Tian Fan menyeringai pada Guan Yu, Guan Fei dan Zhang Yi, begitupun ketiganya yang membalas seringai Tian Fan dengan senyum kecutnya. Bagaimana tidak! Tuan mudanya itu berhasil melewati ambang batas waktu yang mereka tentukan sebelumnya dimana dalam rentang waktu enam bulan saja ia berhasil menyelesaikan pelatihan dari mereka.Wajah Guan Yu terlihat senang saat Tian Fan berhasil membalikkan serangan senjata goloknya dan membuatnya terdorong mundur dari posisinya. “ Tuan muda, selamat kau telah menyelesaikan latihan yang kami berikan.” Ucap Zhang Yi sambil menyarungkan pedangnya kembali. Disaat bersamaan, Tian Fan melakukan hal yang serupa, tampak dirinya pun kembali memasang pemberat yang diberi mantra di daerah kaki, tangan dan perutnya.Melihat itu, Guan Yu, Guan Fei dan Zhang Yi saling melirik dalam diam, dalam pikiran mereka terlintas sebuah pemikiran jika tuan mudanya itu adalah seorang monst
Bab 12. Membuka dantian (2)Chapter - Api jiwa.Tian Fan mengerang kesakitan tatkala ia menekan titik mula di tubuhnya dengan sekuat tenaga. Pada saat itu ia merasakan seperti adanya api yang membawa persis di bawah perutnya. Hal itu membuat nafasnya berantakan, aliran darahnya melaju cepat dimana ia merasakan dirinya seakan tersambar petir besar yang menusuk seluruh sel yang ada di tubuhnya.Jika aliran darah dan jalur energi tubuhnya menjadi cepat,berbeda hal dengan sistem lain yang ada di tubuhnya, organ dalam, sistem saraf, sistem gerak dan sistem lainnya seperti terhenti pada saat tersebut. Hal itu membuat keringat dingin mengucur deras di tubuhnya, ia seperti merasakan dekat dengan ajalnya sama seperti ketika ia jatuh kedalam jurang.Tian Fan tersungkur di dasar gua, ia benar benar tidak bisa menggerakan tubuhnya selama rentang waktu tersebut, yang terjadi hanyalah keringat dingin mengalir deras dari seluruh pori porinya dimana seiring berjalannya waktu keringat yang keluar beru
Bab 13. Cara.Chapter - Cara.Tian Fan menunjukan wajah suka citanya, ia kemudian melihat ke arah kedua tangan dan berlanjut menatap ke arah sekujur tubuhnya. Kembali tubuhnya basah oleh keringat dan cairan pekat yang mengotori pakaian serta tubuhnya itu.Tian Fan mengingat kembali proses yang baru saja dilaluinya, dimana ia menggunakan persepsi jiwanya untuk melihat kedalam dirinya. Tampak tiga buah api jiwa kini bersemayam di tiga dantiannya. Ia benar benar merasa beruntung bertemu dengan Dian Ning, tanpa dirinya ia tidak akan mengetahui perihal tiga dantian yang ada di dalam jiwa seseorang. “ Sekarang ranahku berada di ranah petarung tingkat awal, aku merasakan tubuhku benar benar ringan dan berbeda dari sebelumnya! “ Gumamnya sumringah.Namun beberapa saat kemudian wajahnya berubah kecut kembali, ia sadar jika dirinya baru menyelesaikan satu tahapan awal pembukaan dantian, meski jalur dantian tengah dan dantian atas yang berada di dekat jantung dan di area kepalanya telah terbu
Bab 14. Ranah dan tingkatanChapter - Ranah dan tingkatanTiga bulan berlaluTian Fan menghabiskan waktu yang ada untuk melatih tubuh dan kemampuannya sebagai cultivator ranah petarung awal. Ia menggunakan waktu yang ada untuk mempertajam teknik bertarungnya dan juga kemampuannya dalam pengobatan, kedokteran dan alkimia. Tentu saja sebagai pasiennya adalah para beast yang dilawan dan ditemuinya.Tanpa diketahui olehnya, baik sang ayah maupun tiga tangan kanan Tian Yuwen bergantian memperhatikan apa yang dilakukannya. “ Tuan muda benar benar tekun dalam berlatih dan juga pelatihannya benar benar diluar pemikiran!” Ujar Zhang Yi sambil tertawa canggung.“ Dengan beberapa bulan lagi menginjak umur enam belas tahun maka tuan muda sudah bisa membangkitkan jiwa pendampingnya.” Ujar Guan Fei menimpali.“ Guan Yu menganggukan kepalanya tanda membenarkan sambil terus menatap Tian Fan yang ada di kejauhan, ia kemudian menoleh ke arah Tian Yuwen yang tampak serius menatap Tian Fan.” Tuan, enta