Share

Bab 21

Author: Zayba Almira
last update Last Updated: 2025-02-06 17:53:41
Hari-hari berlalu dengan kecepatan yang tak terduga. Clara merasakan bahwa dunia di sekelilingnya semakin penuh tekanan.

Setiap kali dia berjalan ke kantor, ada beban yang berat di pundaknya, seperti ada ribuan pasang mata yang mengawasi setiap langkahnya.

Begitu banyak hal yang harus dijalani dan dipertanggungjawabkan, tetapi satu hal yang tidak bisa ia pungkiri: segala sesuatunya kini lebih rumit daripada sebelumnya.

Keputusan-keputusan penting mengenai restrukturisasi perusahaan terus datang, dan meskipun posisi Kieran sebagai CEO tetap kokoh, banyak pihak yang mulai meragukan kemampuan mereka untuk menjaga stabilitas perusahaan, terutama setelah hubungan pribadi mereka terungkap.

Pada pagi itu, Clara sedang duduk di mejanya, menatap layar komputer dengan pikiran yang kosong.

Seminggu terakhir terasa seperti serangkaian pertemuan yang tak berkesudahan, dengan klien yang semakin khawatir dan rekan kerja yang mulai menunjukkan sikap dingin.

Clara tahu bahwa situasi ini
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 22

    Setelah keputusan besar yang mereka buat di kafe kecil itu, Clara merasa seolah-olah dunia di sekitarnya berhenti sejenak. Namun, kenyataan yang tak terelakkan segera kembali menghampiri. Tugas-tugas yang menumpuk, ketegangan yang melingkupi mereka, dan pertanyaan tentang masa depan perusahaan yang semakin nyata membuat Clara merasa semakin tertekan. Tapi ada satu hal yang tetap memberi Clara semangat. 'Kieran memilih kita,' pikirnya dengan penuh keyakinan. 'Kami akan melewati ini bersama-sama.' Namun, seperti halnya hidup yang tak pernah berjalan mulus, ada banyak rintangan yang harus dihadapi. Clara merasakan hari-hari berikutnya begitu penuh dengan tekanan, baik di tempat kerja maupun dalam hubungan mereka. Meski Kieran berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan situasi di luar sana, hubungan mereka tetap berada di bawah sorotan yang tajam. Pada suatu pagi yang kelabu, Clara berjalan menuju ruang rapat dengan langkah yang terhuyung-huyung. Hari itu adalah rapat pent

    Last Updated : 2025-02-06
  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 23

    Hari-hari berlalu dengan kecepatan yang mengkhawatirkan, seperti arus deras yang tak bisa dihalangi. Clara merasakan tekanan yang semakin berat dari setiap sisi. Keputusan untuk menghadapi dunia luar dengan pernyataan terbuka dari Kieran memang memberikan dampak yang cukup signifikan. Beberapa klien utama mereka mulai menunjukkan tanda-tanda dukungan, namun ada juga yang semakin ragu. Di sisi lain, para karyawan di kantor tampak semakin lelah dan cemas. Semua orang bisa merasakan perubahan, dan mereka semua tahu, hari-hari ke depan tidak akan mudah. Clara berjalan menyusuri koridor kantor yang lengang, memikirkan segala sesuatu yang baru saja terjadi. Pikirannya dipenuhi dengan berbagai pertanyaan, pertanyaan yang tidak hanya berkisar pada pekerjaan, tetapi juga tentang hubungan mereka dengan Kieran. Keputusan besar yang mereka buat bersama, untuk bertahan melawan tekanan dan ketidakpastian, mulai terasa lebih menantang. Meski mereka berdua merasa yakin, dunia di seki

    Last Updated : 2025-02-07
  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 24

    Hari-hari berlalu, dan Clara merasakan kelelahan yang semakin berat. Meskipun mereka telah melakukan segala upaya untuk memperbaiki kondisi perusahaan, dunia di luar sana tidak memberi tanda-tanda akan berubah. Setiap panggilan telepon, setiap rapat, setiap percakapan dengan Kieran dan tim, terasa semakin menambah beban di pundaknya. Namun, ada satu hal yang Clara tahu dengan pasti: apapun yang terjadi, dia harus tetap ada di sisi Kieran. Tak peduli betapa beratnya keadaan, tak peduli seberapa besar rasa takut dan cemas yang dia rasakan, dia tahu mereka harus menghadapi semuanya bersama. Beberapa hari setelah pertemuan dengan klien utama mereka, Kieran mulai menerima kabar buruk dari beberapa klien lainnya. Salah satu investor besar, yang selama ini menjadi penyokong utama perusahaan, mulai mengurangi investasi mereka. Laporan keuangan yang masuk ke meja Kieran menunjukkan angka-angka yang menurun tajam. Keputusan yang sudah diambil ternyata tidak cukup untuk membali

    Last Updated : 2025-02-07
  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 25

    Beberapa minggu setelah keberhasilan proposal mereka, Clara dan Kieran merasakan perubahan yang cukup signifikan dalam alur kerja mereka. Meskipun mereka berhasil mendapatkan kembali kepercayaan dari klien-klien utama, tekanan untuk mempertahankan dan mengembangkan perusahaan semakin berat. Tidak hanya itu, hubungan profesional mereka yang semakin intens juga mulai menunjukkan sisi-sisi yang lebih rumit. Mereka kini berada dalam sebuah persimpangan jalan. Di satu sisi, mereka harus terus berjuang untuk mencapai target-target yang lebih tinggi, di sisi lain, kedekatan yang semakin dalam antara mereka berdua mulai merambah ke ranah pribadi yang sulit dihindari. Kieran mengumpulkan seluruh timnya untuk membahas langkah-langkah ke depan. Ruangan rapat di lantai atas gedung perusahaan dipenuhi oleh para eksekutif dan staf penting yang terlibat langsung dalam rencana ekspansi besar-besaran. Clara duduk di samping Kieran, selalu siap memberikan ide dan masukan yang bisa memb

    Last Updated : 2025-02-08
  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 26

    Suasana di ruang konferensi terasa lebih berat dari biasanya. Clara duduk di meja panjang, matanya fokus pada layar di depannya yang penuh dengan angka-angka dan grafik yang semakin menurun. Hatinya mulai merasa tertekan, dan perasaan cemas mulai merayap di setiap sel tubuhnya. Di sisi lain meja, Kieran duduk tegak, ekspresinya lebih serius dari biasanya. Bibirnya rapat, seolah ada sesuatu yang sangat berat yang sedang dipikirkannya. Di luar jendela, cuaca mendung, menyarankan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Hujan rintik-rintik tampak mengaburkan pandangan kota, menciptakan suasana murung di dalam ruangan. Kieran mengangkat tangan, menyentuh dahi sejenak, lalu menatap Clara dengan tatapan yang penuh beban. "Clara," suara Kieran menggema lembut, namun di dalamnya tersirat ketegangan yang begitu dalam. "Kita di ujung tanduk. Ekspansi internasional iniโ€”aku butuh kamu lebih dari sebelumnya." Clara menatapnya, mencoba membaca ekspresinya. Di balik tatapan tajam

    Last Updated : 2025-02-08
  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 27

    Ruangan kantor Kieran malam itu sunyi, kecuali suara ketukan jari Clara yang terus berlanjut di atas keyboard. Sudah hampir tengah malam, dan meskipun Kieran duduk di seberang meja, matanya terfokus pada layar komputer, jelas tidak banyak berbicara. Masing-masing mereka tenggelam dalam dunia pekerjaan mereka, yang entah bagaimana semakin menghalangi ruang untuk berbicara tentang hubungan mereka.Clara menatap layar dengan penuh konsentrasi, namun pikirannya sering melayang. Setiap kali dia mencoba untuk menyelesaikan satu masalah, masalah lain datang menghalangi. Peningkatan pasar internasional yang mereka harapkan malah lebih rumit dari yang diperkirakan. Penurunan angka penjualan yang tak terduga, ditambah dengan persaingan yang semakin ketat, membuat mereka terjepit. Tangan Clara berhenti sejenak, meremas kertas di samping laptopnya. Jantungnya berdetak kencang. Apa yang salah dengan semuanya?Seja

    Last Updated : 2025-02-09
  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 28

    Malam itu, Clara duduk sendiri di ruang rapat yang kosong, dengan hanya suara deru kipas angin dan cahaya lampu neon yang menerangi meja panjang di depannya. Layar laptop di hadapannya penuh dengan angka-angka yang tampaknya tidak ada habisnya. Proyeksi keuangan, laporan pasar, dan analisis pesaingโ€”semua itu melilit pikirannya. Meski dunia luar sudah mulai gelap, Clara masih terjaga. Hatinya penuh dengan kebingungan dan kecemasan.Clara menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Namun, bayangan Kieran dan ekspresi seriusnya muncul di pikirannya. Mereka sudah melalui begitu banyak, tapi sekarang, dengan krisis yang semakin mendalam, mereka berada di titik yang sangat berbahaya. Ada begitu banyak yang harus dihadapi, dan Clara merasa terperangkap di antara keputusan-keputusan besar yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Semua orang di perusahaan tampaknya mengandalkan Kieran, dan Kieran, tentu saja, mengandalkan

    Last Updated : 2025-02-09
  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 29

    Clara duduk di sofa kantor, menatap layar ponselnya yang tergeletak di meja. Setiap kali ia menerima pesan atau telepon dari Kieran, pikirannya menjadi berputar-putar. Semalam mereka sempat berbicara tentang perusahaan, tentang keputusan besar yang harus diambil. Tetapi setiap kali mereka menyentuh topik itu, rasa cemas kembali menguasai mereka. Kini, Clara merasa waktu semakin sempit. Persaingan bisnis semakin ketat, dan peluang untuk melakukan perubahan drastis sudah semakin terbatas. Semua perencanaan yang mereka buat, seluruh harapan yang mereka bangun untuk perusahaan ini, mulai terasa seperti tumpukan kertas yang siap diterbangkan oleh angin. Clara menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri. Pikirannya melayang kepada Kieran, sosok yang selalu berada di sisinyaโ€”tetapi di saat yang sama, mereka semakin jauh satu sama lain. Apa yang mereka perjuangkan bersama sekarang terasa seperti mimpi yang semakin memudar.

    Last Updated : 2025-02-10

Latest chapter

  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 204

    Pagi itu, langit bersih tak berawan. Clara berdiri di depan cermin, merapikan rambutnya dengan jepit bunga kecil yang pernah diberikan Luna. Gaun putih polos yang ia kenakan melambai pelan tertiup angin dari jendela yang terbuka. Di luar, terdengar suara tawa anak-anak dan gesekan sapu dari halaman.Kieran muncul di ambang pintu, mengenakan kemeja linen abu-abu dan celana panjang krem. Wajahnya teduh, matanya tak lepas dari sosok istrinya.โ€œKau masih secantik hari pertama kita bertemu,โ€ ucapnya.Clara berbalik dan tersenyum. โ€œDan kau masih pandai membuatku lupa bagaimana caranya merasa takut.โ€Hari itu bukan hari biasa.Hari itu, mereka akan meninggalkan sesuatu yang lebih besar dari rumah pesisir mereka: sebuah nama, sebuah harapan, sebuah warisan.1. Simposium PerdamaianTenda besar didirikan di lapangan terbuka, tak jauh dari rumah mereka. Bangku-bangku kayu disusun rapi, dihiasi bunga kering dan anyaman daun.Orang-orang dari berbagai komunitas netral datang: dari barat yang pern

  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 203

    Fajar menyelinap di sela tirai linen, menorehkan cahaya emas ke dinding rumah kayu mereka. Clara sudah terjaga, duduk di meja kecil menghadap jendela, menggambar dengan pensil arang di buku sketsanya. Di halamannya, tergambar wajah Luna yang sedang tertawa sambil memeluk tanaman rosemary.โ€œSudah pagi?โ€ suara Kieran serak dari belakang.โ€œSudah,โ€ jawab Clara tanpa menoleh. โ€œDan aku tak ingin melewatkan satu pun pagi bersamamu.โ€Ia menutup buku sketsa pelan. โ€œKita pernah hidup dalam hari-hari yang penuh bahaya. Tapi sekarang, setiap pagi seperti surat cinta dari semesta.โ€Kieran menarik kursi dan duduk di sampingnya. Ia mengambil tangan Clara dan mengecupnya dengan tenang.โ€œDan surat itu,โ€ bisiknya, โ€œkutulis ulang setiap hari... dalam detak jantungku.โ€1. Panggilan dari KotaDi tengah kesederhanaan itu, Aretha muncul dalam bentuk hologram kecil di ruang tamu.โ€œAda komunikasi dari Pusat Penyelaras Sipil. Mereka ingin mengundang Tuan dan Nyonya untuk berbicara dalam simposium tentang rek

  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 202

    Langit di atas rumah pesisir itu bersih tak berawan, hanya sapuan tipis putih awan yang mengambang seperti mimpi yang tak ingin pergi. Clara berdiri di tepi tebing kecil yang menghadap langsung ke laut lepas, mengenakan gaun linen putih yang berkibar lembut ditiup angin. Di tangannya sebuah surat tua yang mulai menguning, ditulis tangan oleh Aylaโ€”teman mereka yang telah pergi, namun meninggalkan warisan kenangan yang tak ternilai.โ€œDia menulisnya dua hari sebelum pengkhianatan terakhir di pusat markas,โ€ ucap Kieran, yang berdiri beberapa langkah di belakangnya, membawa dua cangkir teh jahe hangat.Clara menoleh, menerima cangkirnya, dan tersenyum tipis. โ€œIsi surat ini bukan sekadar perpisahan. Ini... seperti mandat untuk kita melanjutkan sesuatu.โ€Mereka duduk di bangku kayu yang menghadap laut, tempat favorit mereka setiap pagi. Angin membawa aroma garam, suara debur ombak, dan kicau burung camarโ€”simfoni kehidupan baru yang jauh dari suara ledakan dan sandi-sandi perang.1. Rencan

  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 201

    Mentari pagi menyembul perlahan dari balik bukit, membasuh langit dengan semburat keemasan. Clara membuka jendela besar di rumah pesisir yang mereka bangun bersamaโ€”sebuah rumah kecil bercat putih dengan atap biru laut, menghadap langsung ke samudra yang berkilauan.Angin membawa harum garam dan bunyi debur ombak ke dalam ruangan, membelai rambutnya yang tergerai. Kieran muncul dari belakang, mengenakan sweater tipis, lalu melingkarkan kedua lengannya ke pinggang Clara.โ€œTempat ini seperti mimpi,โ€ bisik Clara.โ€œBukan mimpi lagi,โ€ sahut Kieran pelan. โ€œIni kenyataan yang kita bangun sendiri.โ€1. Hari Tanpa TugasUntuk pertama kalinya sejak sekian lama, mereka tidak diburu jadwal, tidak ada sistem yang harus diperbaiki, tidak ada kode berbahaya yang perlu dibongkar. Hanya mereka berdua, dan waktu yang terasa melambat.Kieran membuatkan sarapan: roti panggang, telur mata sapi, dan teh herbal yang dulu biasa mereka minum di tengah operasi markas. Clara tertawa kecil saat Kieran berjuang

  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 200

    Keterang hijau dawn lampu kota memudar perlahan ketika Clara dan Kieran menutup pintu ruang komando untuk malam terakhir mereka. Dua raga yang lelah, dua hati yang penuh lukaโ€”namun juga dua jiwa yang tumbuh lebih kuat oleh cinta dan persatuan.Mereka berjalan bergandengan menuju balkon atap, tempat bintang dan langit pagi menyambut. Aroma kopi hangat dan uap hujan semalam masih terasa, menambah kesyahduan momen."Kita berhasil," ucap Clara pelan, menatap wajah Kieran yang terpantul oleh kilau lampu jalan."Ya," jawab Kieran sambil membelai rambut Clara. "Ini hari terakhir konflik besar yang kita hadapi bersama. Sekarang kita punya kehidupan baru."1. Lambang Cincin Batu LautClara mengeluarkan kotak kecil berisi sepasang cincin sederhana: cincin Kieran terukir peta pulau tempat mereka berbulan madu, cincin Clara berhiaskan kelopak bunga liar yang mereka kumpulkan di dermaga malam itu."Ini lambang kisah kita," Clara berkata sambil menyematkan cincin pada jari Kieran. "Petualangan, ba

  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 199

    Senja malam merayap cepat di cakrawala ketika Kieran, Clara, dan Samantha kembali ke ruang komando. Peta tiga dimensi Veritas terpancar di layar hologramโ€”jalur pelayaran, lokasi gudang distribusi, dan rute pengiriman vektor biologis. Aretha mengatur status pra-serangan."Data Samantha sangat akurat," ucap Clara sambil menunjuk titik koordinat pelabuhan gelap. "Jika kita potong jalur itu, kita hentikan penyebaran sebelum dimulai."Kieran memekikkan jempol. "Kita butuh tim laut dan tim darat bekerja serentak. Clara, kamu dan Samantha tangani tanah: infiltrasi gudang distribusi. Aku pimpin tim laut ke kapal yang akan dipakai Veritas."Samantha menarik napas dalam. "Aku akan bawa logistik. Aku tahu rutenyaโ€”dari gudang mereka ke kapal selam kecil yang tersembunyi di Teluk Barat."1. Persiapan Dua FronDua tim bergerak:Tim Darat (Clara & Samantha): Menyusup ke gudang tersembunyi di pelabuhan tua, mengambil sample vektor, dan menanam perangkat remote dieback.Tim Laut (Kieran): Mengikuti

  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 198

    Bayang malam masih menempel di kaca jendela, tetapi di hati Clara dan Kieran, ada kilatan cahaya baru yang menuntun mereka melewati lorong gelap. Setelah ujian kepercayaan dengan Arion, dua insan ini memerlukan waktu untuk sekadar berduaโ€”melepaskan beban dan mengingat kembali janji yang pernah mereka ukir.1. Senandung Hening di BalkonMereka kembali ke balkon markas, memandangi kota yang gemerlap oleh lampu. Angin malam menyapu pelanโ€”seperti menggoda daun-daun malu untuk menari.Clara menggenggam secangkir cokelat hangat, nafasnya mengepul di udara dingin. Kieran duduk di sampingnya, merangkul bahu Clara dengan lembut. โ€œAku tahu malam ini berat,โ€ bisiknya. โ€œTapi aku senang kau di sini bersamaku.โ€Clara menoleh, tersenyum kecil di balik kerlip lampu kota. โ€œAku juga. Rasanya, untuk pertama kalinya sejak lama, aku merasa kita tidak sendirian dalam pertarungan ini.โ€2. Jejak Pelukan di Tengah KekalutanKieran meraih tangan Claraโ€”sentuhan yang sederhana, namun penuh makna. โ€œClara,โ€ ka

  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 197

    Setelah ledakan bawah laut menghancurkan terowongan Genesis dan paket data palsu mengguncang Nexus, Kieran dan Clara kembali ke markas. Namun suasana di ruang komando terasa berbedaโ€”tegang, penuh tatapan curiga. Clara menatap layar besar di dinding yang menampilkan alur operasi. Lampu-lampu hijau yang sebelumnya menandai keberhasilan, kini beberapa berkedip merah. Aretha tiba-tiba bersuara: > โ€œTerdeteksi manipulasi data internal. Jejak akses terakhir oleh user Arion. Hasil autentikasi: user terverifikasi sebagai bagian tim inti Anda.โ€ Kieran menahan napas. Arionโ€”nama itu milik letnan lapangan yang selama ini paling setia. Ia menoleh ke Clara, mata mereka bertemu penuh kecemasan. โ€œArion?โ€ gumam Clara. โ€œDia tidak mungkinโ€ฆโ€ Mereka segera menyusuri jejak digital. Aretha memproyeksikan peta pola jaringan: Arion mengirim sinyal enkripsi kuat ke server Veritas tepat setelah mereka menutup tambang Genesis. Lebih mengejutkan, ia mencabut modul komunikasi tim, memotong akses drone peny

  • Di Balik Kantor CEO: Cinta yang Tak Terucapkanย ย ย Bab 196

    Fajar menyingsing perlahan ketika Kieran dan Clara tiba di markas rahasia mereka, membawa Sierra yang masih terguncang. Di lorong berpendar lampu putih, mereka berjalan serempak menuju ruang interogasi kecilโ€”meja logam, tiga kursi, dan satu kursi roda.Clara membuka borgol Sierra dengan hati-hati. Sierra menatap kelelahan, matanya merah, bibirnya retak. Kieran dan Clara duduk berhadap-hadapan, menunggu Sierra bicara."Aku... tak bermaksud menghancurkan semuanya," suara Sierra gemetar. "Aku butuh uang untuk melarikan diri. Mereka menjanjikan kebebasan."Clara mencondongkan badan. "Siapa yang menjanjikan? Nexus Corp? Atau tangan bayangan lain?"Sierra menunduk. "Bukan hanya Nexus. Ada inisiator baruโ€”organisasi yang membeli data Nexa untuk kemudian memanipulasi sisa-sisa penelitian. Mereka menyebut diri mereka Veritas.""Mereka kebal hukum, beroperasi di balik korporasi sah."Kieran meremas pegangan kursi. "Veritas... nama yang menipu. Mereka klaim menegakkan kebenaran, tapi ini cuma ke

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status