Stefano duduk di ruang tamu dengan wajah serius dan ekspresinya menjadi sangat buruk saat melihat 5 jenazah di depannya.Kelima jenazah ini semuanya adalah anggota Keluarga Sabir yang terdiri dari 2 bibi, 1 paman, dan 2 sepupunya Stefano.Keadaan kelima jenazah itu sangat mengerikan.Boom ....Saat itu, terdengar suara ledakan yang keras.Stefano terkejut dan buru-buru melompat ke belakang sofa untuk melindungi dirinya sendiri.Krak ....Terdengar suara retakan yang keras dari dinding-dinding di dalam ruangan.Pada saat itu, Stefano baru menyadari ada truk besar yang telah menabrak masuk ke ruang tamu kediamannya. Tidak ada orang di dalam truk, hanya bagian depan truk yang hancur dan tersangkut di dalam ruang tamu.Stefano melihat truk yang tidak ada pengemudinya ini dan amarahnya meledak. "Nicholas, dasar bajingan! Keluar kalau berani!"Boom ....Pada saat itu, terdengar suara ledakan yang keras lagi. Dinding ruang tamu Keluarga Sabir langsung runtuh dan ada truk lainnya yang menerobo
"Kak Yashila!" Stefano berteriak sambil memeluk orang yang ada di pangkuannya.Gelombang api melanda sekitar puluhan meter dari Vila Keluarga Sabir. Bak obor yang menyala, kobaran tersebut terlihat sangat menakutkan."Kak Yashila!" Stefano berteriak histeris.Kepala Yashila bersimbah darah, wajahnya sudah terluka parah akibat terbakar. Rambutnya yang indah juga terbakar, kondisinya terlihat sangat lemah. Pada saat ini, ekspresi ketakutan melintas di mata Yashila.Dia tidak mungkin bisa menghadapi ledakan dahsyat seperti ini.Stefano memeluk Yashila dengan mata berkaca-kaca. Lidah api berkobar di sekitarnya dengan dahsyat. Bagaimanapun, dia tidak bisa membayangkan bahwa truk-truk yang masuk ke Vila Keluarga Sabir ini berisi bom dan bahan bakar."Cepat pergi!" kata Yashila dengan gigi terkatup.Stefano buru-buru menggendong Yashila dan masuk ke mobil terdekat, lalu segera pergi menjauh dari sana.Brum ....Puluhan mobil muncul dari segala arah dan mengejar Stefano.Stefano menggertakkan
Kini, hanya tersisa Larry dan Louis di Keluarga Chaw, serta Jesslyn yang sedang terikat di lantai.Louis seakan-akan hampir gila. Sambil setengah berlutut di lantai, dia menangis dengan sedih, "Tamat sudah Keluarga Chaw ...."Dengan tatapan nanar, Larry menggenggam erat tinjunya dan tetap diam.Tubuh Jesslyn gemetaran. Dia merasakan ketakutan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Dia sama sekali tidak tahu siapa yang akan mati selanjutnya. Sebab, saat ini hanya tersisa tiga orang di Keluarga Chaw.Tak ada seorang pun yang tahu kapan pisau akan menghunjam dada mereka selanjutnya.Drap drap drap!Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki yang jelas dari luar pintu.Jesslyn membelalakkan matanya, seolah-olah merasakan bahwa malaikat maut akan datang menghampirinya. Tubuhnya mulai bergetar ketika berkata, "Jangan ... jangan ...."Krak ....Gerbang kediaman Keluarga Chaw terbuka, muncul seorang pemuda berpakaian jas berdiri di pintu masuk."Tidak!" Jesslyn memejamkan matanya dengan ketaku
"Benar!" Bella mengangguk pelan. "Keluarga Chaw dan Keluarga Sabir sedang menghadapi krisis saat ini. Kalau Direktur Zara bisa menjalankan misi dengan baik malam ini, Megawan Group bisa mendapatkan banyak keuntungan!""Kenapa Tuan Muda tidak melakukannya sendiri?" tanya Zara."Karena tidak punya energi!" Bella menjawab, "Aku tidak tahu niat Nicholas yang sebenarnya, tetapi dia tidak menunjukkan keinginan untuk mengambil alih kedua perusahaan ini!""Baik, aku mengerti!" Zara mengangguk, lalu kembali ke meja kerjanya. Selanjutnya, dia mengambil telepon dan menekan sebuah nomor. "Semua orang bekerja lembur malam ini. Selain itu, minta orang untuk mencari pemegang saham Keluarga Chaw dan Keluarga Sabir ...."Terdengar suara yang lembut dari seberang telepon, "Baik!"Zara menutup telepon dan pandangannya beralih ke Bella, "Apa instruksi Tuan Muda kepadaku?""Nicholas tidak mengatakannya kepadaku, tetapi aku pikir, dia tidak akan menyulitkan Anda!" Bella tersenyum membalas ucapannya.Zara me
Ken kembali tersenyum. "Tentu saja tidak akan kulupakan! Aku tahu tentang penderitaan yang dialami oleh Keluarga Chaw dan aku pasti akan membela Anda! Bahkan kalau masalah ini sampai diketahui oleh kakekku, aku tetap akan membela kalian!""Bagus! Bagus!" Larry sangat terharu, dia menengadah sambil menggertakkan giginya, "Aku mungkin sudah tua dan lemah, tetapi menjadi bagian dari Keluarga Winata adalah suatu kehormatan besar bagiku! Mulai hari ini, aku adalah orang dari Tuan Muda, hidup maupun mati!""Waktu itu, aku membantu Tuan Tua merebut Keluarga Winata, sekarang aku bisa membantu Tuan Muda merebut kembali kekuasaan .... Siapa memangnya Nicholas itu? Dibandingkan dengan statusmu sebagai keturunan langsung Tuan Muda, dia bahkan tidak layak diungkit! Meskipun si anak haram itu cukup hebat, aku pasti bisa membuatnya tidak bisa pergi dari Kota Modu hidup-hidup! Pengorbanan Keluarga Chaw tidak akan sia-sia!""Bagus!" Ken tertawa terbahak-bahak.Di sisi lain, Louis mendengarkan semua itu
Ken menarik rambut Jesslyn, tidak memberinya ruang untuk melawan. Kemudian, dia mendorong Jesslyn ke atas meja teh dengan keras.Jesslyn menahan meja dengan kedua tangannya, tubuhnya agak kaku. Ken sudah melepas ikat pinggangnya dan senyumnya menjadi semakin jahat.Jesslyn sama sekali tidak mengira Ken memiliki kecenderungan seperti ini. Jika Ken hanya ingin melecehkannya, Jesslyn merasa masih bisa menerima hal tersebut. Di dalam hatinya, dia merendahkan semua pria. Namun, Ken adalah anggota Keluarga Winata. Dari segala sisi, pria itu masih termasuk orang yang hebat.Hanya saja, mengingat akan melakukan hal ini di depan Stefano, hati Jesslyn bergidik.Bagaimanapun, Stefano adalah tunangannya. Ditambah lagi dengan hubungannya dengan Stefano sebelumnya, mana mungkin Jesslyn bisa menerima bahwa kini dia sedang dilecehkan oleh pria lain? Egonya yang tinggi sedari kecil, kini hancur semuanya dalam sekejap.Begitu pintu ruang tamu terbuka, terlihat Stefano yang masuk dengan kepala terbalut p
Setelah membuka pintu ruang tamu, Jesslyn berjalan keluar dengan terhuyung-huyung. Tidak ada seorang pun yang mengetahui betapa lelahnya dia saat ini.Pada saat itu, tiba-tiba muncul sebuah tangan yang menariknya. Stefano memegang leher Jesslyn dengan satu tangan dan menabrakkannya ke dinding.Jesslyn kesakitan, dia menatap Stefano dengan marah. "Apa yang kamu lakukan?""Berani-beraninya kamu mengkhianatiku dan berselingkuh dengan orang lain di belakangku?" marah Stefano.Mendengar perkataan ini, Jesslyn malah tersenyum sinis. Dia mendorong Stefano dan membuka jubah mandinya. "Berselingkuh di belakangmu? Bukannya aku melakukannya di hadapanmu?""Kamu ...." Stefano marah besar.Jesslyn tersenyum sinis. "Kamu nggak lihat sekarang ini aku bersama siapa?""Jesslyn!""Berani nggak? Kalau nggak berani, pergi sana!" Jesslyn mendorong Stefano dan berbalik pergi.Stefano menggenggam erat tinjunya sambil memandang punggung Jesslyn. Kekesalan tak berujung meluap di dalam benaknya, membuat napasny
Zain mulai merenungkan perkataan Jansen. Setelah itu, Jansen kembali melanjutkan, "Bagaimanapun, kita harus membina hubungan baik dengan Megawan Group. Mungkin saja kita bisa terlebih dulu mendapat keuntungan dari Megawan Group!""Ya!" Zain mengangguk. Sebenarnya, dia juga berpikir demikian. Jika bisa mendekati Megawan Group, mungkin saja mereka tidak akan menjadi musuh kelak. Bahkan tidak menutup kemungkinan mereka akan bisa bekerja sama.Saat ini, Clear Group menghadapi masalah di mana pangsa pasar industri mereka telah direbut oleh Felixton Group dan mereka tidak sanggup untuk melakukan transformasi. Perusahaan mereka hanya bisa mengalami kemunduran selangkah demi selangkah."Aku akan mempertimbangkan masalah ini dulu. Hanya saja, meski Nicholas tidak berguna lagi, kita tetap tidak boleh sembarangan menyinggungnya! Dalam dunia bisnis, punya banyak teman jauh lebih baik daripada punya banyak musuh!" ujar Zain seraya melambaikan tangannya."Baiklah!" Jansen mengangguk, lalu meninggalk