Bab 17 Secarik KertasDi sebuah taman di sekitar rumah sakit itu lah dimana terjadinya perdebatan antara seorang kakak dan adiknya. "Kenapa Kakak pergi gitu aja? Apa kakak mau nyerah buat dapetin Mbak Hanna?!" cetus Nara yang merasa kesal pada Yoongi.Yoongi terdiam. Ia merasa kalau adiknya tak begitu paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. Sampailah beberapa detik kemudian tiba-tiba seseorang datang menghampiri kakak beradik itu. Dan karena kedatangan seseorang itu lah yang membuat Yoongi sedikit terkejut karena ia merasa dirinya akan dicemooh lantaran kejadian ini.Hafiz. Ya, seseorang yang barusan datang adalah Hafiz. Tentu kehadiran laki-laki yang pernah disukai Hanna itu membuat Yoongi semakin merasa terpojok. "Mau menyerah mendapatkan Hanna?" tanya Hafiz yang mana membuat Yoongi agak bingung. Ia tak menyangka laki-laki yang pernah mengisi hati gadis pujaannya itu menanyakan hal tersebut.Yoongi berjalan mendekati Hafiz dan berkata, "menyerah?" Yoongi menghela napasnya sejena
Bab 18 Kehadiran Nara di Rumah Hanna "Keluar dari rumah ini artinya kamu juga harus keluar dari keluarga ini!" Yoongi tercengang mendengar perkataan mama nya barusan. Ia betul-betul tak menyangka jika keputusannya akan membuatnya berada di posisi sesulit ini, mengingat ia begitu menyayangi orang tua satu-satunya itu walaupun banyak perbuatan yang membuatnya mengelus dada. Namun, rupanya rasa sayangnya terhadap wanita yang melahirkannya dua puluh delapan tahun yang lalu itu tak membuatnya lantas mengurungkan niatnya. Yoongi lebih memilih melanjutkan langkahnya seraya menyampaikan permintaan maafnya pada sang mama. "Maaf, Ma." Mendapati ancamannya tak merubah keputusan sang anak lantas membuat Yunita tersulut emosi. Wanita paruh baya itu bahkan mengeluarkan sumpah serapah pada anak laki-laki satu-satunya itu. Meski begitu Yoongi tetap pada keputusannya. *** "Mbak Hanna!!" "Mbaaak? Mbak Hanna?!" Nara terus saja mengetuk-ngetuk pintu kontrakan milik Hanna seraya memanggil nama dar
Bab 19 Ta'aruf Gadis remaja dengan rambut yang terkuncir itu pun hanya membalas pertanyaan dari Hanna dengan tersenyum. Kemudian baru lah ia mengatakan jika kakaknya telah mengirimkan sebuah pesan yang berisikan, "tolong jaga mama dan sampaikan pada Hanna jika aku pergi untuk memperbaiki niatku, tunggu aku jika memang kamu mencintaiku dan jika kamu bukan jodohku, aku akan mengikhlaskanmu."Mendengar apa yang disampaikan Nara barusan tentu membuat Hanna tercengang seketika. Ia menyadari dari pesan tersebut Yoongi sangatlah bersungguh-sungguh untuk menikahinya. Dan karena ini lah secara perlahan hati Hanna mulai semakin terbuka untuk Yoongi. Namun, jika harus menunggunya apalagi dalam jangka waktu yang entah sampai kapan, tentu membuatnya dilema. ***"Astagfirullah!"Di suatu sore Hanna yang saat itu tengah bersantai di taman sekolah tempat ia mengajar tiba-tiba dikejutkan dengan kemunculan Mala dari belakang bangku yang ia duduki. Di saat itu Hanna yakin pasti kedatangan sahabatnya i
Bab 20 Kehadiran Seseorang Hanna pun tersenyum lebar dan ingin mencubit sahabatnya itu. Sayangnya cubitan yang belum sempat mendarat itu pun dengan cepat ditangkis oleh Mala.Sampai akhirnya kedua sahabat itu terlibat dalam candaan yang menyenangkan. Namun, hal itu tak berlangsung lama sebab tanpa sengaja pandangan Mala teralihkan ketika ia melihat ke arah seseorang yang berdiri tak jauh darinya. Seseorang itu menatap ke arah Hanna dan Mala yang masih terduduk di bangku taman. Menyadari sahabatnya tiba-tiba terdiam, Hanna pun ikut menoleh ke arah dimana pandangan Mala tertuju. Di situ lah Hanna berdiri seketika karena saking terkejutnya dengan kehadiran seseorang di depannya itu."Tante ...," lirih Hanna seraya menatap tak percaya ke arah wanita paruh baya yang berdiri tak jauh darinya. Ya, wanita tersebut adalah Yunita. Ibu kandung dari Yoongi itu berdiri dengan terus menatap ke depan. Ke arah Hanna dan Mala berada. Bukan tanpa alasan, wanita yang pada awalnya tidak menyukai sosok
Bab 21 Dua Tahun Berlalu***Waktu pun terus berlalu. Hari demi hari Hanna jalani dengan penuh suka duka. Tawaran ta'aruf dari sahabatnya pun juga masih sering ia terima dua tahun terakhir ini. Namun, seolah hati ingin tetap setia menunggu pada seseorang yang entah masih hidup atau tidak, Hanna terus saja menolak penawaran tersebut. Alhasil ia masih tetap menyandang status single dikala sahabatnya yang belum lama ini telah menjadi seorang ibu.Hingga suatu hari di saat Hanna tengah bersantai di rumah kontrakannya, ia dibuat terkejut dengan kedatangan seseorang yang teramat ia sayangi. Benar, orang tersebut adalah Mas Hamzah. Saudara kandung satu-satunya dari gadis bernama Hanna tersebut."Dek?" panggil Mas Hamzah pada adiknya yang masih mematung usai membuka pintu."Dek Hanna!" Seketika Hanna tersadar mendengar panggilan dari kakaknya yang cukup keras barusan. Setelah itu tanpa berpikir panjang gadis cantik itu pun menghampiri kakaknya dan memeluknya guna melepas rasa rindunya. Makl
Bab 22 Hari Dimana Hanna akan DilamarHari itu pun tiba. Hari dimana Hanna betul-betul merasa jika takdirnya memang bukanlah bersama Yoongi. Melainkan bersama seseorang yang mungkin terbaik versi kakaknya serta versi Sang Pemilik Hatinya.Dengan ditemani sahabatnya yang juga ikut mendampinginya, Hanna yang diselimuti dengan rasa kalut sangatlah tegang di suasana pagi itu. Berbanding terbalik dengan Mala yang justru merasa senang karena akhirnya sahabatnya akan menemukan jodohnya. Walaupun Mala sendiri juga tidak tahu pasti akankah Hanna menerima lamaran dari laki-laki kenalan kakaknya tersebut. Tapi setidaknya bagi Mala, sahabatnya itu sedikit lebih maju untuk membuka ruang hatinya dalam proses menemukan calon imamnya setelah sekian tahun Hanna terus saja menolak untuk ta'aruf.Mala berpindah tempat duduk di dekat sahabatnya itu sembari mencoba menenangkannya. "Tenangkan dirimu, Han ...." Hanna menoleh sebentar ke arah Mala seraya mengulas senyum. Gadis berparas ayu itu pun menarik n
Bab 23 Dibalik Dua TahunAkhirnya beberapa saat kemudian kakaknya serta Hafiz dan juga Azrul kembali masuk ke dalam rumah. Saat itu mereka hanya masuk bertiga. Sedangkan orang yang disangka Hanna akan melamarnya itu belum menampakkan dirinya. Alhasil Hanna pun semakin dibuat penasaran."Masuklah!" pinta Mas Hamzah pada seseorang yang berada di luar rumah.Daaaaan ... Ketika seseorang itu baru melewati pintu rumah, Hanna sungguh-sungguh dibuat terkejut, tercengang, tak percaya dengan apa yang ia lihat. Sebab seseorang itu adalah ....Kim Yoongi.Benar. Laki-laki yang akan melamar Hanna adalah seseorang yang memang selama ini ia tunggu-tunggu kehadirannya.Ketika Hanna melihat Yoongi kembali dihadapannya, seketika itu pelupuk matanya pun penuh. Hanna betul-betul tak menyangka dan tak percaya dengan apa yang sekarang ini terjadi padanya. Apa yang ia pikir menunggu Yoongi kembali adalah sebuah kesia-siaan, namun rupanya Allah telah menyiapkan rencana yang memang jauh lebih indah dari baya
Bab 24 Pulang"Lalu ... Gimana dengan mama mu mengetahui kamu yang sekarang?" tanya Hanna pada Yoongi.Mendengar pertanyaan dari Hanna barusan membuat Yoongi terdiam sejenak. Alhasil sikap tersebut membuat Hanna semakin penasaran dengan jawaban apa yang akan diberikan Yoongi terhadapnya.***Saat itu, di hari yang sama ketika Yoongi melamar Hanna, sore harinya laki-laki berwajah tampan itu akhirnya kembali pulang setelah sekian tahun lamanya menghilang. Di waktu bersamaan Tante Yunita yang kala itu hendak bersantai dibuat keheranan dengan suara ketukan pintu dari arah depan. Dan, ketika wanita paruh baya itu membuka pintu rumahnya ia sungguh dibuat terkejut lantaran melihat kehadiran seseorang yang memang selama ini ia tunggu-tunggu."Anakku ...," lirih wanita dengan rambut yang mulai memutih itu seraya menatap dalam ke arah anak laki-lakinya yang telah lama hilang tanpa kabar."Mama ...." Seketika air mata Yoongi pun tumpah ketika melihat wanita yang telah melahirkannya itu berada di