Waktu berjalan begitu saja, hari pelaksanaan camping pun tiba. Semua peserta yang terbagi menjadi empat kelompok telah berkumpul di kaki gunung Ungaran sebagai pos berkumpul pertama. Selanjutnya mereka akan sedikit mendaki dengan berjalan kaki.
Lokasi tempat mereka camping adalah Curug Lawe, selain kondisinya masih benar-benar alami, masih jarang para pendaki yang berkunjung ke tempat ini.
Jadi tak heran jika sepanjang jalan yang akan mereka lalui masih terjal dan berbahaya, mereka juga harus pandai membuka jalan sendiri.
"Hai...jono, !!! Kenapa kamu pergi camping membawa kompor ?" Seru Carine kepada Joshua.
"Namaku Joshua, Kampret !!!" Balas Joshua.
"Namaku juga Carine, C A R I N E, bukan Kampret" kata Carine mengejakan namanya.
"Lagian kamu yang mulai duluan, memanggil nama orang seenak jidatmu sendiri" kata Joshua bersungut.
Carine malah semakin meledek Joshua.
"kamu itu tidak cocok pakai nama Joshua, sudah bagus aku
"Jono, bawain tas ku dong" kata Carine mencoba merayu Joshua.Joshua hanya memalingkan mukanya."Eh...Joshua maksudnya" ralat Carine sambil tersenyum genit."Ayolah Joshuaku yang imut, bawain tas ku, dong""Kamu tidak kasihan apa melihat perempuan sepertiku harus membawa tas seberat"Joshua tidak bisa untuk tak perduli dengan Carine, dia akhirnya berkata."Kalau minta tolong itu yang sopan ya, bilang 'Tolong' gitu""Oh iya maaf lupa, tolong mas Joshua yang ganteng dan imut, bawain tasku ya" kata Carine yang langsung mengalungkan tasnya ke leher Joshua."Ebuseeeet, Cariiiine !!!""Berat sekali barang bawaanmu" protes Joshua yang menahan berat yang berlebih karna menggendong tasnya sendiri dan menjinjing kompor, apalagi sekarang di tambah dengan tas bawaan Carine.Idha menyikukan lengannya ke tubuh Dani."Kau lihat kelakuan Carine" kata Idha yang masih memperhatikan tingkah Carine."Kadang dia bersikap
Matahari sudah tergelincir ke barat ketika rombongan Dani menemukan tanah datar yang sedikit lapang tak jauh dari lokasi Curug Lawe."Teman-teman, berhubung sudah sore kita akan membuat perkemahan disini"Kata Wawan yang berada di barisan paling depan."Lokasi Curug Lawe sudah tidak jauh dari sini, karena medan yang terjal, mungkin butuh waktu sekitar satu jam lagi, jika kita memaksa untuk melanjutkan perjalanan, aku kuatir sampai disana keburu gelap, dan disana tidak ada tanah datar untuk bisa memderikan perkemahan.""Aku rasa disini satu-satunya tempat yang paling strategis untuk mendirikan perkemahan"Para peserta rombongan setuju dalam diam, mereka sudah kelelahan setelah hampir seharian berjalan mendaki dengan medan yang sangat sulit."Baiklah, sesuai rencana awal kita, masing kelompok berbagi tugas, sebagian mendirikan tenda, sebagian lagi mencari kayu bakar untuk membuat perapian, sisanya menyiapkan makan dan air panas" kata Dani memb
Tanpa menunggu mendapatkan persetujuan, Carine langsung duduk berhadapan dengan Dani."Kamu belum tidur, Nona manis ?" Tanya Idha kemudian.Carine meletakan cangkir kopi di tangannya dan menjawab "hawanya dingin sekali, aku lupa untuk membawa jaket""Aku rasa duduk dekat api unggun dan menyeduh kopi bisa sedikit menghangtkan tubuhku"Carine memang tak terbiasa dengan suasana di luar, dari wajahnya memang terlihat benar-benar kedinginan."Aku ingin membantumu, tapi aku hanya membawa satu jaket" kata Idha."Aku juga sama" sahut Ulfa.Carine melambaikan tangannya, "aku bisa mengatasinya""Bukankah saat briefing kemarin aku sudah mengingatkan, agar membawa baju hangat karna suhu di tempat ini sangatlah extrim" Kata Dani dengan nada lebih dingin, setidaknya itu yang dirasakan Carine dari intonasi nada yang diucapkan Dani.Carine hanya terdiam."Baiklah, sepertinya aku harus segera beristirahat, aku akan masuk ke tenda
Carine tidak mengacuhkan yang diucapkan Dhani seolah tidak ada yang terjadi.Sementara Dhani masih tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran Carine sampai-sampai melakukan hal seperti itu."Aku cuma ingin menunjukan, bahwa aku tidak menaruh sesuatu dalam minuman itu" kata Carine kemudian."Maksudmu ?"Dhani masih belum mengerti."Siapa tau kau punya pikiran aku akan meracunimu"Dhani mulai bisa tersenyum, "aku tak pernah punya pikiran buruk terhadapmu"Melihat Dhani tersenyum, Carine pun ikut tersenyum dan berkata, "baguslah kalau kau seperti itu"Suasana hati keduanya pun mulai mencair."Kadang manusia hanya bisa menerka-nerka, mereka menyimpulkan hanya berdasar apa yang mereka rasakan" ucap Dhani.Mendengar kata-kata Dhani, Carine tidak bisa untuk bertanya."Kalau menurutmu, aku orangnya seperti apa?.""Kamu...?" Dani balik bertanya, dia sama sekali tidak menyangka jika Carine akan bertanya tentang
Acara pendakian di Curug Lawe berjalan dengan sukses, para peserta pulang dengan membawa kesan dan pengalaman masing-masing. Namun kesan terbesar yang seolah menjadi trending topik seantero kampus adalah kedekatan Carine dan Dhani.Sebagian mahasiswa yang mengagumi Carine merasa putus asa, sementara sebagian lainnya merasa iri terhadap Dhani."Cie...yang baru jadian" goda Idha yang tiba-tiba sudah berada di ruang tamu rumah kost Dhani, sementara Dhani yang sedang duduk santai sambil memperhatikan foto-foto saat Camping tak menyadari ke datangan Idha.Dhani menoleh ke arah datangnya suara Idha,"ngomong apaan sih" kata Dhani tak acuh sambil merapika foto-foto di tangannya.Idha berjalan mendekati Dhani yang duduk di sofa dan ikut duduk si sebelahnya."Oh...ini foto-foto camping kemarin ya"?"Coba aku lihat".Dhani memberikan foto-foto di tangannya kepada Idha, sejenak Idha mengamati foto-foto itu satu persatu."Ini foto w
Dhani dan Wawan mendatangi pos penjagaan yang terletak persisis di belakang pintu pagar gedung Polda Kota Semarang.Dua orang penjaga yang sedang piket segera menyapa meraka."Selamat sore, ada yang bisa saya bantu" kata salah seorang petugas dengan pertanyaan formal.Dani menjawab dengan sopan, "selamat sore, pak. Saya mau mengembalikan tenda yang kami pinjam dari sini"Petugas itu mengernyitkan keningnya,"Sebelumnya kalian berurusan dengan siapa ?""Saya kurang paham, hanya saja waktu itu Brigadir Yudha yang mengantarkan sendiri ke kampus kami""Ow...jadi kalian teman kuliah Nona Carine?" kata petugas yang berpangkat Bripda itu.Dhani mengangguk, "iya, pak"Petugas itu mengambil 2 kartu visitor dan memberikan ke pada Dhani."Pergilah ke gedung di sebelah sana" kata petugas itu sambil menunjuk ke arah gedung besar yang berada paling depan."Dibagian informasi katakan saja tujuanmu, jangan lupa pakai kartu
"Kamu tak pelu sungkan, seharusnya kami yang berterima kasih kepadamu telah memberikan pinjaman" kata Wawan. "Baiklah, karna urusan sudah beres,kami tak akan berlama-lama lagi di tempat ini" "Baiklah, hati-hati di jalan, sebentar lagi aku juga akan pulang" Setelah mengucapkan terima kasih kepada petugas informasi, Dhani dan Wawan segera keluar dan kembali ke pos jaga untuk mengambil KTP dan mengembalikan kartu visitor. Setelah itu mereka langsung pulang menuju rumah kost. Hari sudah mulai gelap ketika mereka tiba di rumah kost. Kondisi jalan yang padat membuat waktu mereka tersita selama di perjalanan. Wawan tidak langsung masuk ke dalam kamarnya, dia duduk terlentang di kursi ruang tengah. Sementara Dhani baru saja masuk setelah sebelumnya memakirkan motornya terlebih dahulu dan duduk di sebelah Wawan. Suasana rumah kost masih sepi karena sebagian penghuni pulang ke rumah masing-masing untuk menikmati libur semeter. "Apa yang
Dhani tersedak, dia tidak menyangka Wawan akan bertanya hubungannya dengan Carine."Kenapa tiba-tiba kau bertanya hubunganku dengan Carine?"Wawan bersenandung,"Kau hanya perlu menjawabnya"Dani berfikir sejenak,"Lepas dari masalah keluargamu, menurutmu Carine itu bagaimana?"Wawan memalingkan mukanya, "aku yang bertanya kepadamu terlebih dulu,kenapa harus aku yang menjawab pertanyaanmu?"Dhani tersenyum, "jadi sekarang aku sedang di introgasi nih?""Kira-kira seperti itu"jawab Wawan santai."Baiklah,karna kau sangat ingin tau, dan aku harus menjawabnya,sejujurnya aku dan Carine tidak ada hubungan apa-apa.Kamu sudah puas ?""Belum !!!" Jawab Wawan dengan cepat dan tegas."Aku ingin tau perasaanmu terhadapnya"Dhani kembali berpikir,"Aku boleh tak menjawab?""Tentu saja harus jawab"Dhani mengeluarkan sebatang rokok kemudian membakarnya.Dia mengh