Share

Di Hari Nikah, Aku Pergi
Di Hari Nikah, Aku Pergi
Author: Adora Anindita Keisha

Bab 1

Author: Adora Anindita Keisha
“Nona Liana Tandra, kami telah siapkan mayat yang persis sepertimu sesuai permintaan Anda. Sepuluh hari kemudian, kami akan kirimkan ke pernikahanmu dengan Tuan Hansen Gunadi.”

Setelah mendengar jawaban dari staf di telepon, ketegangan Liana selama berhari-hari akhirnya sedikit mereda.

“Baik, terima kasih.”

“Sama-sama, ini memang pekerjaan kami. Anda tidak perlu khawatir, tidak akan ada yang curiga dengan mayat ini.”

Setelah mendapatkan jaminan, Liana menghela napas lega.

Setelah memastikan lagi rincian pengiriman mayat dengan staf, dia menutup telepon dan masuk ke dalam ruang VIP.

Ruang VIP yang awalnya berisik, seketika semua orang terdiam saat melihatnya masuk.

Hansen yang duduk di tengah segera berdiri dan memegang tangannya, tampak kekhawatiran di matanya.

“Liana, kenapa kamu lama di kamar mandi? Kamu tidak enak badan? Aku antarkan pulang untuk istirahat sekarang ya.”

Hansen tampak hendak menariknya pergi.

Melihat tatapan mata Hansen yang sepenuhnya tertuju padanya, Liana menahan kepahitan di hatinya dan menggelengkan kepalanya.

“Aku tidak apa-apa, kalian lanjutkan saja.”

Setelah mendengar konfirmasinya, Hansen menggandeng tangannya dan kembali ke tempat duduk.

Suasana di dalam ruangan menjadi hidup lagi dan tiba-tiba seseorang bertanya.

“Kak Hansen, kamu dan kakak ipar bakal segera nikah. Gimana dengan asistenmu?”

Mendengar ini, kuku Liana menancap di telapak tangannya dan wajahnya menjadi pucat.

Orang di sebelahnya menyenggol orang yang baru saja berbicara dengan sikunya.

“Kakak ipar masih di sini, jaga omonganmu.”

Orang itu mengangkat bahu dan tampak tidak peduli.

“Ngapain takut? Kakak ipar tidak bisa dengar apa yang kita bicarakan. Aku hanya ingin tahu apa rencana Kak Hansen pada simpanannya.”

Seketika tatapan semua orang tertuju pada Hansen.

“Tetap lanjut bersama dia.”

Hansen mengambil seekor udang, mengupasnya dengan teliti dan menaruhnya ke dalam mangkuk Liana sebelum melanjutkan berbicara.

“Dia cuma peliharaan yang kupelihara agar tidak bosan. Aku hanya mencintai Liana.”

“Tapi Liana bakal tinggalkan aku kalau dia tahu tentang ini, jadi aku merahasiakannya dengan sangat baik. Aku tidak akan biarkan dia tahu bahkan setelah kami nikah.”

“Kalian juga harus perhatikan. Kalau ada yang berani beri tahu hal ini pada Liana, jangan salahkan aku bersikap kasar.”

Hansen memberikan tatapan peringatan kepada semua orang yang ada di sana.

Mereka semua sama-sama ada di lingkaran orang kaya, jadi sudah terbiasa dengan situasi di mana seseorang memiliki simpanan di luar. Sebaliknya, mereka malah memuji jawaban Hansen.

“Kasihan sekali Kak Hansen, dia bahkan tidak boleh ketahuan punya simpanan. Istriku saja sudah lama tahu tentang simpananku.”

“Kamu pikir Kak Hansen playboy seperti dirimu? Tindakan Kak Hansen ini disebut cinta sejati, tahu nggak?”

Mata seseorang berbinar dan dia berkata dengan ekspresi penasaran.

“Kak Hansen, kakak ipar kan tidak bisa dengar, jadi apa kamu dan asistenmu di rumah pernah... ”

Kata-katanya belum selesai, menyisakan cukup ruang bagi semua orang untuk berimajinasi.

Hansen terkekeh, memutar cincin tunangan di tangannya dan menjawab dengan acuh tak acuh.

“Tentu saja. Sungguh... Menggairahkan.”

Tepuk tangan meriah bergema di dalam ruangan dan semua orang mengacungkan jempol.

“Keren! Kak Hansen jago banget mainnya!”

“Aku rasa kalian pasti sudah pernah coba di seluruh rumah, ‘kan? Aku benar-benar iri pada Kak Hansen!”

“Sepertinya walau nikah dengan kakak ipar, hubunganmu dengan asistenmu itu juga tidak akan terganggu.”

Semua orang terus memujinya, tetapi tidak seorang pun menyadari bahwa jari tangan Liana yang memegang sumpit telah tampak memutih.

Tidak seorang pun tahu bahwa pendengarannya telah pulih.

Tidak seorang pun tahu bahwa dia telah memutuskan untuk pergi dan tidak akan menikah dengan Hansen.

Pada hari pernikahan, yang tersisa untuk Hansen hanyalah mayat palsu yang tampak persis seperti dirinya.

Hansen sadar dari sudut matanya, Liana sama sekali tidak menyentuh udang di mangkuk, jadi dia segera bertanya dengan bahasa isyarat.

“Liana, kenapa kamu tidak makan?”

Liana menatap pria yang terlihat khawatir dari matanya dan memaksakan diri tersenyum.

“Barusan apa yang kalian bicarakan, tampaknya heboh banget?”

Hansen tersenyum dan dengan lembut mencium punggung tangannya.

“Mereka iri dengan hubungan kita dan memuji kita pasti bakal jadi pasangan yang sangat saling mencintai di dunia ini.”

Setelah mengatakan itu, dia membuat isyarat “aku mencintaimu” dengan gerakan tangannya.

Semua orang di dalam ruangan saling menatap, Liana jelas melihat ejekan di mata mereka.

Hatinya terasa seperti direndam dalam air es, dinginnya menusuk tulang.

Mereka jelas-jelas sedang membicarakan dia dan simpanannya, tetapi faktanya diubah menjadi seakan semua orang iri pada hubungan mereka.

Hansen, Hansen, aku tidak menyangka ternyata kamu pandai berbohong.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Lili KOmariah
Saya menyukai ceria ini, tapi berbicara perselingkuhan didepan calon istri walaupun tidak mendengar rasanya risih. Biar saja Liana pergi
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
laki-laki kok SUNDAL
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Di Hari Nikah, Aku Pergi   Bab 23

    Suara Hansen terdengar sedikit gemetar.“Liana, kamu benaran tidak akan memaafkanku?”Cindy mengangguk tanpa ragu-ragu.“Ya, tidak akan pernah.”Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan masuk tanpa peduli bagaimana reaksi Hansen.Keesokan harinya dia sudah janjian dengan Jonathan untuk pergi menonton konser musik.Sejak telinganya kembali normal, dia jadi sangat suka mendengar suara.Suara alam, suara alat musik, suara orang berbicara...Kebetulan Jonathan adalah penggemar musik klasik. Setiap pergi ke acara musik bersamanya, Cindy akan mendapat pengetahuan baru.Hansen berdiri di luar istana sepanjang malam.Kata-kata yang diucapkan Cindy kemarin terus terngiang di benaknya.Kegembiraan yang dirasakannya setelah pertama kali berhubungan seks dengan Susan berubah menjadi bumerang dan menusuk tubuhnya.Tapi dia masih ingin berjuang sekali lagi. Dia tidak percaya Cindy bisa sepenuhnya melepaskan hubungan lima tahunnya.Setelah menerima pesan dari Jonathan, Cindy turun ke bawah sambil ber

  • Di Hari Nikah, Aku Pergi   Bab 22

    Beberapa kata sederhana membuat Hansen terlihat menyedihkan.Dia tidak mengerti. Mereka jelas-jelas begitu saling mencintai dan begitu bahagia selama lima tahun terakhir. Gimana mungkin dia menyesal?Apa arti kata “pernah” itu? Apa dia sudah tidak mencintainya lagi?Tapi begitu dia memikirkan kemungkinan ini, Hansen merasakan sakit di hatinya.Tidak! Mustahil!Ini baru sebulan, gimana mungkin Cindy tidak mencintainya lagi?Dia pasti masih marah dan belum memaafkannya.Hansen melangkah maju dan ingin memegang tangannya sambil menjelaskan, tetapi sebelum dia mendekat, Cindy segera mundur dan menjauhkan diri darinya.Dia tampak sedikit terluka saat melihat gerakannya, tapi dia buru-buru menjelaskan.“Cindy, aku tidak bermaksud apa-apa. Aku hanya ingin jelaskan padamu.”“Percayalah, aku hanya mencintai kamu dan aku tidak pernah tulus pada Susan.”“Bisakah kamu maafkan aku dan kembali bersamaku? Jangan khawatir, tidak akan ada lagi wanita lain di masa depan. Aku bersumpah hanya akan mencint

  • Di Hari Nikah, Aku Pergi   Bab 21

    Setelah Hansen melihat sosok yang dikenalnya di berita, dia gunakan semua koneksinya untuk cari tahu siapa orang itu.Karena keluarga Amanto berada di luar negeri dan Hansen berada di dalam negeri, dia butuh waktu setengah bulan untuk menemukan Cindy.Ketika dia melihat Cindy di berita acara penyambutannya, dia langsung mengenalinya sebagai Liana.Sekalipun dia ganti namanya, dia tetap yakin bahwa inilah orang yang dia cari.Jadi dia cari tahu alamat Keluarga Amanto dari semua orang, setelah memastikan, dia segera naik penerbangan tercepat ke Inggris.Dalam perjalanan, dia terus membayangkan situasi bertemu dengan Liana.Dia pikir kemungkinan yang paling besar adalah Liana masih marah dan tidak mau memedulikannya.Tapi itu tidak masalah, selama dia bisa bertemu dengannya.Setelah mengalami “kematian”, dia makin sadar bahwa dia tidak bisa hidup tanpa Liana.Dia akan dengan tulus mengakui kesalahannya dan tidak akan pernah tergoda oleh wanita lain lagi.Setelah Liana memaafkannya, dia ak

  • Di Hari Nikah, Aku Pergi   Bab 20

    Cindy tampak tidak berdaya saat ini.Ibunya masih memegang tangannya dan membujuknya.“Cindy, ibu berani menjamin, dia pasti orang baik. Kamu pergi dan temui dia dulu. Jika kamu tidak suka, ibu bisa cari waktu untuk batalkan, oke?”Cindy tidak menyangka bahwa masalah pertama yang akan dia hadapi setelah kembali ke rumah adalah perjodohan sejak kecil.Ibu Tamara dan teman baiknya hamil pada waktu yang disepakati dan mereka sepakat bahwa jika mereka melahirkan bayi laki-laki dan perempuan, mereka akan dijodohkan dan jika mereka berjenis kelamin sama, mereka akan tumbuh bersama layaknya saudara kandung.Ketika Ibu Tamara dan temannya mengetahui bahwa mereka melahirkan seorang anak laki-laki dan perempuan, mereka sangat bersemangat, berpikir bahwa mereka dari teman baik akan menjadi besan.Tak disangka, Cindy diculik tidak lama kemudian dan perjanjian ini secara alami terhenti.Beberapa hari yang lalu, setelah memastikan Cindy masih lajang, Ibu Tamara dan temannya secara tidak sengaja memb

  • Di Hari Nikah, Aku Pergi   Bab 19

    Ibu Henny memandangi Hansen yang loyo dengan tatapan sakit hati di matanya.“Hansen, ayo bangun dan makan, ya?”Hansen seperti tidak mendengar suara apapun dan mengurung dirinya dalam dunianya sendiri.Ibunya sejak awal memang tidak suka dengan Liana, karena masalah pendengarannya. Tapi karena putranya menyukainya, jadi dia tidak punya pilihan selain setuju.Namun, dia tidak ingin ditertawakan oleh teman-temannya karena mendapatkan menantu perempuan tuli, sehingga dia dan suaminya tidak mau menghadiri pernikahan tersebut dengan alasan perjalanan bisnis.Tak disangka, baru pergi selama dua hari, Keluarga Gunadi langsung jadi kacau.Liana bunuh diri dan peti matinya diantar ke tempat pernikahan. Berita perselingkuhan putranya terungkap, harga saham perusahaan anjlok dan putranya masih tertekan.Dia menyalahkan Liana.‘Di lingkungan kelas atas seperti ini, siapa yang tidak punya selingkuhan di luar sana?’‘Kenapa dia tidak bisa menahannya?’Dia pun membuka mulut dan mengeluh.“Hansen, kem

  • Di Hari Nikah, Aku Pergi   Bab 18

    InggrisCindy, tidak, seharusnya dipanggil Cindy Laurensia Amanto sekarang, memandangi istana kastil tua di depannya, dia merasa sedikit linglung.Dia tidak menyangka, dia yang pergi ke luar negeri bisa tidak sengaja menemukan orang tua kandungnya.Di pesawat, seorang wanita kaya yang duduk di sebelahnya memandangnya beberapa kali tanpa alasan yang jelas. Karena ingin bersikap sopan, dia berinisiatif untuk menyapa wanita tersebut.Keduanya kemudian mulai berbicara.Wanita kaya itu memberitahunya bahwa dia adalah seorang perantau yang menetap di Inggris, kali ini dia kembali ke untuk mencari putrinya yang hilang.Dia dan suaminya punya bisnis di luar negeri. Tapi saat mereka ada di sini, kebetulan putri kecil mereka lahir, jadi mereka tinggal selama satu bulan dan berencana menunggu hingga putri mereka berusia satu bulan baru pulang. Tapi tak disangka, satu hari sebelum pulang, putri mereka hilang.Mereka pun segera menelepon polisi dan meminta teman-temannya untuk mencari bersama. Namu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status