Share

Situasi Membingungkan

Aku tidak ingat berapa lama telah tertidur. Terakhir kali yang kuingat hanyalah beberapa macam memori random. Kelulusan pada masa SMK. Pertama kali bertemu Dwiyan di pentas seni yang penuh sesak.

Terakhir, sebuah ingatan yang seharusnya sudah kulupakan. Karena mampu membuatku gemetaran dan melupakan segalanya. Hari dimana teman di pompa bensin berencana untuk memperkosaku. Mataku berkedip berulang kali. Menyesuaikan cahaya dalam ruangan untuk membiasakan diri. Meskipun tidak melihat kaca. Aku yakin kalau mataku bengkak.

Gemercik suara hujan turun mulai terdengar. Berikutnya, tetesan air membasahi tanah dan membuat aroma lembab yang kusukai. Kapan pun turun hujan, aku selalu suka memandanginya. Bagaimana tetesan air datang bersamaan. Membuat apa pun yang tersentuh olehnya menjadi basah. Bahkan bisa membuat suhu tubuh manusia menjadi kedinginan. Aku sering kehujanan. Bukan karena datangnya tiba-tiba. Namun, aku suka berdiri di tengah hujan deras dan merentangkan tangan. Menerka-nerka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status