Gara-gara Tunangan Posesif

Gara-gara Tunangan Posesif

Oleh:  Audia  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
10 Peringkat
100Bab
18.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Hanya diikat tanpa pernah diprioritaskan. Hubungan Bara dan Nadia sudah berjalan selama tiga tahun. Mereka saling mencintai, kedua keluarga sudah merestui bahkan mereka sudah bertunangan. Sayangnya, hubungan mereka mulai menghadapi riak yang tidak terduga. Celina, sahabat Bara kembali dan mengaku memiliki penyakit mematikan sehingga membuat perhatian Bara terpecah. Kini Sang tunangan sering mengingkari janji hanya demi memenuhi keinginan Celina. Nadia yang gerah karena dapat membaca rencana busuk Celina tidak tinggal diam. Dia mengenal Bara dengan baik. Pria itu sangat posesif dan itu dimanfaatkan oleh Nadia sebaik mungkin. Berhasilkan rencana Nadia atau...akan berbalik menghancurkan kebahagiaannya?

Lihat lebih banyak
Gara-gara Tunangan Posesif Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-02 13:11:59
0
user avatar
ms huang
ceritanya bgs .... aku singgah bawa 5* kk...smangattt yaaa.... intip karyaku juga yukkk kk...judulnya KEKASIH BRENGSEKKU. hari ini up bab 18. cerita ttg hubungan toxic yang sering juga kita jumpai dikehidupan nyata. makasiii kk ...
2021-12-16 14:29:16
1
user avatar
Rozi Ojik
hebat author ceritanya sangat mengesankan.
2021-11-07 21:25:54
2
user avatar
Kim-Yn
Keren-keren.. Semangat ya thor, lanjutannya di tunggu
2021-10-19 06:26:52
2
user avatar
deaarmaya
kalo udh jadi tunangan aja posesif, gimana kalo udh suami istri ya???
2021-10-16 05:45:21
2
user avatar
Rias Ardani
keren Thor, semangat selalu...
2021-10-15 22:19:46
1
user avatar
Rafaiir
Asyik betul ceritanya, aku nunggu ceritamu nih. Yang semangat nulisnya yah
2021-10-15 21:51:17
1
user avatar
Giovanna Bee
Ih, bacanya gregetan! Gimana akhiran ceritanya ya?
2021-10-15 21:32:39
1
user avatar
RahayuCha02
Waduh Udah tunangan kok Mala gitu yah,
2021-10-15 19:00:31
1
user avatar
Amanda Syiefa
wah seru nih ceritanya.. lanjuut kak
2021-10-15 19:00:07
2
100 Bab
1. Tunangan Harus Diprioritaskan
"Sebenar nya di sini... Siapa yang tunangan kamu?” tanya Nadia menggebu-gebu. Nadia membuang nafas kasar melihat adegan di depan mata. Bagaimana tunangannya sendiri mempersilahkan Celina duduk di sebelahnya.“Tunangan aku kamu Nadia, siapa lagi?” Tidak ada rasa bersalah sedikitpun di wajah tampan itu. Bara hanya tersenyum padanya.Nadia menatap nanar mereka berdua. Setelah itu kembali menutup pintu mobil dengan kasar. Bagaimana Nadia tidak marah. Celina ia suruh duduk di depan sedangkan dirinya duduk di belakang. Nadia bukan gadis yang pencemburu, tapi ini untuk kesekian kalinya Bara mengajak Celina dan tidak menganggap ia ada. Bara hanya mementingkan perasaan Celina, tidak pernah mengerti perasaan Nadia.
Baca selengkapnya
2. Kedekatan Bara dan Celina
"Hem, sebaiknya lo pulang ajha Celina! Bara katanya mau libur kerja hari ini." Candra tidak menyukai kehadiran Celina dan terpaksa berbohong, agar gadis itu tidak mengganggu Bara. "Gue nungguin Bara bentar aja Can, gue mau kasih dia makanan ini, sebagai ucapan terima kasih gue ke Bara. Bara dia udah peduli ke gue." Celina tersenyum ramah, membalas tatapan tidak suka Candra. Gadis itu memangku sebuah kotak makan dan duduk di sofa dengan rapi. Candra dari dulu tidak menyukai Celina, walaupun ia tahu Celina mempunyai penyakit yang hampir sekarat. Candra tidak memperdulikan itu, yang sekarang ia pikirkan adalah perasaan Nadia, kalau Nadia mengetahui semuanya, pasti gadis itu akan sangat marah ke Bara. 'Dasar pelakor, cewek gak tau malu,' batin Candra menggerutu dengan disertai tatapan tajam pada gadis yang duduk di sampingnya. "Bolehkan, Can?" Celina tersenyum ramah. "Terserah lo," balas Candra singkat. "Lo gak suka
Baca selengkapnya
3. Janji Yang Di ingkari
"Gila!! Gue tadi lihat malaikat ganteng banget," teriak salah satu dari gadis yang Nadia kenal. Siapa lagi kalau bukan sahabat nya sendiri. Dia Lala, gadis cempreng dan tidak bisa diam. Lala adalah salah satu sahabat Nadia. Nadia hanya diam mendengar suara kegaduhan di dalam kelasnya. Sudah biasa, jadi Nadia sudah kebal dengan semua itu. Harus ekstra menjaga gendang telinga kalau sudah masuk di kelas ini.  Kelas yang sudah di desain oleh rektor dengan sangat spesial, bagaimana tidak kelasnya ini tempat berkumpul nya  mahasiswa pintar tapi pintar dengan kritikan yang pedas. Bukan hanya itu juga kelas ini  juga terkenal dengan para mahasiswanya yang biang gosip namun lumayan cantik untuk di hujat. Mimpi apa Nadia di tempat kan di kelas ini. Nadia mengges
Baca selengkapnya
4. Bukan Gadis Lemah
Nadia langsung masuk ke dalam mobil Lala. Nadia tidak akan menangis, semua  percuma saja kan? Sudah terjadi. Nadia hanya mengikuti alurnya. Nadia menyalakan lagu dengan seenak jidat nya. Membuat kedua sahabatnya memekik dengan apa yang dilakukan Nadia. Yang benar saja, Nadia menyalakan lagu dengan suara yang dapat membuat telinga mereka ikut bergoyang."Gila lo Nad, lo mau bunuh kita juga?? Kalau lo mau mati jangan ajak-ajak gue," Pekik Lala mengecilkan volume suara itu.Sakitnya tuh di sini di dalam hatiku, sakitnya tuh disini melihat kau selingkuh.Nadia bernyanyi sesuka hatinya. Kedua sahabatnya hanya menggeleng frustasi melihat tingkah laku Nadia yang seperti ini. "Kalau gue jadi lo. Gue udah jam
Baca selengkapnya
5. Dosen Menyebalkan
Hari Ini Nadia kembali masuk kuliah dengan ceria. Untuk masalahnya dengan Bara, Nadia belum memaafkan pria itu. Biarlah Bara berusaha membuatnya luluh. Nadia sudah lelah.Tiga gadis cantik tengah berbincang dan bergosip ria dengan kedua sahabatnya. Sebenarnya hanya mereka berdua yang berbicara, karena salah satu dari mereka tipe cewek pendiam. "Nadia! kamu ikut ke ruangan saya!" perintah Ryan dengan halus namun sedikit tegas.Pak Ryan mirip dengan oppa-oppa Korea itu memanggil Nadia kembali. Nadia berhenti bergosip ria, padahal lagi asik. "Boleh ajak teman nggak, Pak?" tawarnya , melirik Lala yang sangat ingin ikut bersama ke ruangan dosen tampan itu. Lala sangat mengidolakan dosen itu.Lala tersenyum, berharap do
Baca selengkapnya
6. Permintaan Maaf Bara
Nadia memperhatikan mobil hitam di depan pekarangan rumahnya, pasti ini milik Bara tunangannya, siapa lagi. Pria keras kepala itu masih saja membuat ulah, padahal Nadia sudah memperingati Bara agar tidak ke rumahnya selama seminggu.Dengan langkah kesal Nadia masuk ke dalam rumahnya. Ia sangat malas bertemu dengan Bara. Kenapa juga pria itu ke rumahnya. "Sayang." Nadia baru saja ingin melewati Bara menuju kamarnya dan pura-pura tidak melihatnya. Namun dirinya ketahuan juga. "Apaan sih? Aku capek. Pulang sana!" usir Nadia mengangkat tangan nya seperti mengusir itik ke arah Bara.Bara tidak menyerah, ia langsung memanggil calon mertuanya. Karena hanya calon mertuanya yang bisa membujuk Nadia.
Baca selengkapnya
7. Kecelakaan
"Syukur deh papa pergi kerja. Mama pergi ke pasar. Gue bisa bebas, mengendarai mobil sendiri," ucap Nadia pelan sambil cengengesan.   Sebelum menggunakan mobilnya, Nadia terlebih dahulu membersihkan nya. Itu adalah mobil pemberian kedua orang tuanya ketika Nadia ulang tahun kemarin. Nadia ingin mengendarai mobilnya setiap hari. Tapi, karena ulah tunangannya, mobilnya itu hanya menjadi bahan pajangan di garasi rumahnya.   "Yuhuuuu... Kita berangkat!!" Nadia masuk ke dalam mobil kesayangannya. Ingat ya, ini sejarah Nadia mengendarai mobil ke kampus pasti keren. Kalau tentang Bara. Ia bodo amat. Pria itu hanya mementingkan Celina dari pada dirinya.   Nadia menancap gas dengan kecepatan Penuh. Gadis itu bersorak ria sembari menyetel lagu. Hampir semua Mobil yang ada di jalan ray
Baca selengkapnya
8. Hanya Milikku
"Kamu jangan banyak tingkah Nadia. Aku tahu kamu bohongin aku, kan?" tanya Bara menatap tajam gadisnya. Kalau seperti ini, Nadia jadi takut melihat Bara. Bara mirip seperti Monster kalau sudah marah. Nadia masih enggan berbicara dan tidak ingin melihat Bara. "Mama sama papa aku di mana?" tanya Nadia mencari keberada mama dan papanya dengan ekor matanya. "Mereka semua sudah pulang. Sekarang aku yang jagain kamu. Sampai kamu sembuh," ujar Bara duduk di dekat Nadia. 'Males banget di jagain sama Bara. Bisa-bisa gue gak bebas. Huft! Kenapa mama sama papa pulang sih?' batin Nadia menggerutu kesal. "Kamu lagi mikirin, apa?" tanya Bara curiga. Pasti gadisnya tengah memikirkan keberadaan orang tuanya. Bara sudah mengatur sem
Baca selengkapnya
9. Kecemburuan Bara
Karena tubuh Nadia lumayan kebal dengan penyakit. Maka hari ini Nadia diizinkan pulang oleh dokter, dengan catatan! Nadia harus tetap mengontrol keadaan nya sesekali ke rumah sakit.  Nadia mengangguk setuju. Nadia juga sudah bosan tingkat akhir berdiam diri di ruangan yang penuh dengan bau obat, apalagi dengan Bara yang yang tidak pernah jauh dari nya. Nadia ingin bebas tanpa ada kekangan dari siapa pun. Bara yang hafal dengan raut wajah Nadia. Sudah menduga gadisnya tidak mengharapkan kehadirannya. Bara tidak akan melepaskan Nadia sampai kapanpun.  "Ayo Sayang. Aku gendong, ya?" tanya Bara lembut. Nadia dengan cepat menggeleng. Kalau Bara menggendong nya, semua orang di rumah sakit ini, menganggap mereka seperti pengantin baru yang sedang dimabuk asmara. Nadia tid
Baca selengkapnya
10. Hubungan Yang Membaik
"Pagi, Sayang!!" sapa seseorang membangunkan Nadia yang masih manja memeluk bantal guling nya. Merasa terusik, Nadia menutup telinganya menggunakan bantal. "Inikan masih pagi, Ma. Tadi, Nadia udah shalat Subuh, kok," balasnya masih enggan membuka mata. Bara yang mendengar hal itu merasa bangga dengan Nadia. Walaupun sifat Nadia sedikit bar-bar, Nadia tidak pernah lupa akan kewajibannya dalam beragama. Gadisnya memang hebat. Bara mendekat ke arah telinga Nadia. "Kalau gak bangun. Aku nikahin kamu sekarang!!" bisik nya tersenyum licik. Mata Nadia terbelalak. Jadi, tadi bukan mamanya, melain Bara.  Baiklah, Nadia harus mencari cermin sekarang.'Ya, ampun wajah gue, muka gue, gak berantakan kan? astaga pasti Bara ilfil deh sama gue. Tapi, biarlah bagus juga, b
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status