Share

04. Satu kamar

Shireen membanting pintu dengan kesalnya, rencananya gagal total sekarang. Bahkan dia begitu tidak punya muka untuk bertemu dengan lelaki yang nantinya akan menjadi suaminya bernama, Adam.

Di jatuhkannya dengan sedikit keras tubuh yang tadi dengan berani menyelinap ruangan seperti kandang singa pemilik rumah. Ya bisa dibilang seperti itu bukan? Adam memang seperti singa, sangat menyeramkan.

"Dasar laki-laki sinting! Hah! Lagian itu orang nggak tidur apa? Padahal sudah jam segini." Shireen menggerutu seraya matanya melirik jam yang ada di dinding yang menunjukkan pukul 2 malam.

Lama kelamaan Shireen tenggelam dalam pikirannya hingga matanya semakin berat dan tertidur dengan pulas. Lima belas menit kemudian ada yang membuka pintu dan tidak lain tidak bukan adalah Adam sendiri.

Ditatapnya wajah damai Shireen yang tertidur pulas. senyumnya terbit saat Shireen juga tersenyum. Adam semakin mendekat dan tangannya terulur mengusap bibir manis Shireen yang merah alami.

"Apa yang kau mimpikan sampai tersenyum seperti itu? Sepertinya bukan aku kan? Heh! Aku dimatamu kan macam iblis, jadi aku rasa bukan aku yang ada di mimpi kamu sekarang."

Adam ikut berbaring disamping Shireen. Karena rasa kantuk dan lelahnya, Adam pun ikut berkelana ke alam mimpi. Kebiasaan dari Shireen yang selalu mencari guling untuk dia peluk karena guling yang biasa ada disisinya di singkirkan oleh Adam, akhirnya Shireen memeluk tubuh Adam.

Mereka seperti sepasang suami istri yang sangat mencintai, saling memeluk memberi kehangatan.

*******

Mella mengernyit dalam tidurnya, tangan lentiknya meraba tempat di sampingnya dan tidak mendapati sang suami disamping.

Matanya terbuka dan dengan malas dia terbangun. "Tumben udah bangun, apa sesibuk itu sampai jam segini saja udah bangun?" gumam Mella.

Mella menyibak selimutnya lalu pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri karena pagi ink ada pemotretan. Dengan malas wanita itu berjalan dan sesekali menguap karena masih mengantuk.

Membutuhkan tiga puluh menit untuk Mella mandi, dia keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang sangat segar sekarang. Dan seperti biasa, Mella bersiap dengan banyaknya skincare dan perawatan lainnya. Seperti rambut dan vitamin yang cukup ribet untuk orang yang malas berdandan.

Setelah dirasa cukup sempurna menurutnya, Mella pun memakai pakaian yang begitu pas dan menunjang penampilannya. 

Sedangkan dikamar lain, Shireen menggeliat dan mengernyitkan dahinya. Merasa berat pada bagian perut hingga matanya terbuka karena kaget. Ditatapnya mata yang tertutup dengan bulu mata yang lentik serta alis tebal. 

Jangan lupakan bagian bibir, bagian itu akan membuat orang lupa diri jika menyentuh atau disentuhnya. Pikiran nakal Shireen muncul dan itu membuat bibirnya tersenyum. 

"Tunggu!" Shireen mengerjap beberapa kali kemudian melotot. "Aaaa ...!!" Shireen berteriak nyaring.

Adam menutup telinganya karena bising. "Jangan teriak-teriak, Mell! Aku masih mengantuk!" gerutu Adam belum sadar.

"Apa yang kamu lakukan! Dasar mesum!"

Mendengar suara yang dia kenal tapi bukan istrinya pun Adam langsung membuka matanya. Ditatapnya Shireen dengan wajah yang merah merona karena kesal dan malu. 

Dan lihat tangannya itu yang memegang selimut dengan erat, macam orang yang habis melakukan hal menyenangkan tadi malam. Adam menyeringai memperhatikan tingkah Shireen.

Adam kembali memejamkan matanya dan memeluk Shireen untuk mendekat. "Sudahlah, kita lanjut tidur saja. Lagian, sebentar lagi juga kau akan tidur denganku." Adam menjawab dengan entengnya.

Pintu tiba-tiba terbuka mengalihkan perhatian Shireen dari lelaki mesum di depannya. Ada Mella di ambang pintu. Mata wanita itu terlihat datar namun tersirat kebencian disana. Shireen tahu itu, istri mana yang akan rela melihat sang suami yang tidur di ranjang wanita lain.

Meski status Shireen nantinya akan menjadi madu dari Mella, tapi tetap saja wanita itu merasa tidak nyaman jika berbagi. Apalagi nantinya Shireen hanya akan menjadi alat untuk mendapatkan seorang anak. Kejam? Iya! Mereka sangat kejam.

"Kamu ada disini?!" tanya Mella tegas.

Adam yang mendengar suara Mella pun melirik malas karena memang dirinya masih sangat mengantuk. 

"Biarkan aku tidur, aku malas buat pindah kamar." Adam menjawab malas.

Mella menghela nafas berat lalu meninggalkan kamar untuk sarapan. Tapi sebelum itu, Mella menatap tajam Shireen seperti akan mengulitinya. Shireen hanya menatap datar wanita itu tanpa ada kata namun sorot matanya menjawab semuanya jika Shireen tidak takut sama sekali.

Adam yang diam-diam melihat Shireen pun paham dan dia menyeringai sembari menutup matanya kembali. "Persaingan yang sangat kuat." Gumam Adam terkekeh geli dalam hati.

Setelah acara tatap-tatapan itu Shireen pergi ke kamar mandi untuk mandi. Lima belas menit kemudian Shireen keluar dengan menggunakan kimono mandi karena dia lupa membawa baju ganti karena kejadian i

tadi.

Shireen memunculkan kepalanya sedikit untuk mengintip tempat tidur. Adam sudah tidak ada di tempat dan Shireen merasa lega. Dengan ceria dia membuka pintu lebar dan keluar. 

"Apa kau ingin menggodaku?" ejek Adam yang ternyata masih didalam kamar bahkan sangat intens menatap Shireen yang menurutnya sangat seksi dengan tampilan seperti itu.

Adam berjalan mendekat dan Shireen mundur begitupun seterusnya, sampai mentok di meja Shireen tidak bisa kemanapun. 

Adam mencondongkan tubuhnya mengendus aroma wangi dari tubuh Shireen. "Kau wangi." Ucapnya menyeringai.

"Dasar mesum!!" Shireen berteriak dan memukulkan benda tumpul ke pundak Adam. 

"Aarrgh!" pekik Adam kesakitan, Shireen kaget dengan apa yang dia lakukan.

Tangannya gemetar melihat Adam yang kesakitan. Pikirannya kacau saat ini melihat Adam yang tersungkur memegang pundaknya yang terasa sakit akibat ulahnya.

Salam hangat dari author kece^_^

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status