Share

59

“Aku tidak mencintaimu, Svaha. Pergilah dari sini.”

“Eh? Apa?” tanya lelaki itu bingung. Svaha mempelajari raut wajah Cantra yang pucat. Gadis itu masih memandangnya. Kantung mata tercetak halus dan gelap di sana. Svaha berharap Cantra akan menyemburkan tawa secepatnya. Ia berharap ini hanya sebuah lelucon.

Setelah semua yang mereka lalui, Cantra ingin Svaha pergi. Bagaimana bisa ia melakukannya pada Svaha? Svaha baru saja menendang sahabatnya menjauh dari lingkaran mereka. Dan sekarang apa? Secepat itukah karma terjadi?

“Apa ini pengaruh bius?” Svaha pernah mendengar tentang efek setelah anestesi, sebagian orang mengalami kebingungan. Sebagian bicara terlalu jujur. Sebagian bicara ngawur. Svaha berharap yang terjadi pada kekasihnya adalah pilihan yang terakhir. Cantra sedang ngawur, ia tak bersungguh-sungguh.

Cantra menggeleng. “Kamu tidak harus ada di sini. Setelah semuanya…” Tenggorokannya bergerak-gerak. Ia tidak dalam p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status