Share

65

“Ke mana saja kamu, Banu?” tanya Arkana pada Banu yang baru saja muncul batang hidungnya.

“Banyak hal yang harus aku urusi. Apa malammu menyenangkan?” Lelaki itu mendekat pada Arkana. Kepalanya agak menunduk, karena Arkana tidak lebih tinggi darinya.

Arkana menaikkan bahunya. “Aku tidak tahu, Cantra mabuk berat, sepanjang malam aku menghabiskan waktu untuk menadah muntahnya.”

“Aku tidak semenjijikkan kamu.” Cantra membela dirinya. Banu tersenyum melihat dua perempuan di depannya. Ketika matanya beradu dengan Svaha, keadaan jadi lebih dingin dari bayangan pohon leci tua di depan rumah Bhuana.

“Svaha, apa kabar?” Banu menyapa Svaha.

Melihat Arkana sangat akrab dengannya, membuat Svaha semakin tidak menyukai Banu. Lelaki itu merasa sendirian karena semua orang akrab satu sama lain, kecuali dengannya. Mungkin karena Arkana juga, tapi Svaha tidak boleh setuju dengan perasaannya. Terlepas dari apapun yang terjadi dengan dirinya dan Arkana tadi malam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status