Share

Sakit Terasa

Tidak banyak aktivitas pergerakan selama di kantor. Rahman lebih banyak duduk di kursi empuknya. Sementara Aisyah lebih banyak menghandel semua berkas-berkas perusahaan. Perubahan sudah mulai tampak jelas. Raut wajah Rahman sudah perlahan kehilangan aura cerianya. Tatapannya banyak kosong dan kelihatan sayu.

            Tok tok!

            “Silakan…”

            Bayu datang bersama anak-anak sambil membawakan makan siang. Sekalian menjemput Bilal dan Kuwat dari sekolah. Kehadiran jagoan kecil membuat bibir Rahman tersungging. Dia tersenyum sambil menyambut jagoannya itu.

            “Daddy di sekolah akan ada pentas drama.”

            “Ohh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status