Share

8

last update Huling Na-update: 2021-10-19 00:21:16

Sore, tepat pukul 15:30, Juan dan Ranny sudah di depan gerbang halaman rumah Pak Pedro. Mereka diterima oleh seorang sekurity. Juan dan Ranny menyampaikan maksud kedatangan mereka. Mereka dihantar Sekurity menemui Pak Pedro–Ayah Joe. Pak Pedro menyambut kedatangan mereka berdua. Ranny dan Juan memberi salam kepada Pak Pedro,“ Selamat sore, Pak.”

“Selamat sore juga, Juan dan Ranny,” kata Pak Pedro.

Pak Pedro mempersilakan Ranny dan Juan duduk di ruang tamu. Tidak menunggu lama Rosla – asisten rumah tangga Pak Pedro menyugukan minuman. “Diminum minumannya, Kak” ujar Rosla.

Sedang menikmati minuman Juan bertanya kepada Pak Pedro, “Maaf, Pak, Kedatangan Juan dan Ranny sore ini, untuk menjenguk Joe, karena hari ini, Joe tidak mengikuti sekolah online. Bolehkah Juan ingin tahu, Apakah Joe ada?”

“Nak, Ranny dan Juan, Joe ada di kamarnya,” kata Pak Pedro, “Kalau mau langsung bertemu Joe boleh ke kamarnya.”

“Tidak, Pak. Kami ingin bertemu di ruang tamu saja, siapa tahu kita bisa ngobrol bersama,” kata Juan. Pak Pedro meminta Rosla untuk memanggil Joe. Joe yang seharian di dalam kamar pun keluar kamar menemui Juan dan Ranny.

Ketika Joe tiba di ruang tamu Pak Pedro–Ayahnya,berkata, “Joe, Ranny dan Juan ingin menemuimu.” Joe memberikan salam kepada Juan dan Ranny,“ Selamat Sore Kak Ranny dan Juan.”

“Selamat Sore juga, Joe,” Jawab Juan dan Kak Ranny bersamaan. “Maaf, Pak Pedro dan Joe, Ranny dan Juan ingin tahu, megapa Joe tidak mengikuti sekolah daring,” kata Ranny,“Tadi juga Juan menyampaikan bahwa Joe tidak mengumpulkan tugas matematika, Juan tahu waktu Pak Fikri mengumumkan nama-nama anak yang belum mengumpulkan tugas matematika di grup whatssap sekolah.”

“Trima kasih, Ranny dan Juan sudah peduli dengan Juan. Juan tidak mengikuti sekolah online dan tidak dapat mengirimkan tugas karena iphone miliknya hilang,” kata Pak Pedro, “Semalam kami kemalingan, sebab bukan hanya Joe yang mengalami kehilangan iphone tatapi Pak Pedro juga mengalami kehilangan gelang emas.”

“Maaf, Pak Pedro dan Joe, Ranny dan Juan mengira Joe tidak tidak mengikuti sekolah online dan tidak mengirim tugas matematika karena Joe sekit, sehingga Ranny dan Juan ingin mengunjunginya,” kata Juan.

sambil mengerutkan dahi Ranny berkata,“Pagi tadi, dari kamar Ranny di lantai atas rumah Ranny, Ranny melihat, seorang perempuan keluar dari halaman rumah Pak Pedro, dia menjinjing kantong kresek berwarna biru dan menggandeng seorang anak kecil.“Joe, apakah kamu tahu, siapa yang pagi-pagi sudah ada di halaman rumah? tanya Pak Pedro kepada Juan sambil mengerutkan dahinya, Pak Pedro berpikir keras siapa yang biasa datang pagi-pagi ke rumahnya.

“Juan, tidak tahu, Pak,” jawab Joe. Pak Pedro terus berpikir siapa sosok yang Ranny sampaikan tadi. “ Joe, tolong panggilkan Rosla,” kata Pak Pedro.

“ Baik, Pak, ” jawab Joe, sambil berjalan ke arah dapur untuk memanggil Rosla, “Kak, Rosla, dipangil Ayah.” Rosla segera meninggalkan pekerjaannya di dapur dan pergi menemui Pak Padro. Di dapur Rosla bergumam, “Kesalahan apa yang Rosla lakukan sehingga sore ini, tuan memanggil saya?” Rosla merasakan jantungnya berdetak kencang dan sedikit gugup ketika Rosla dihadapan Pak Pedro. “Rosla, apakah pagi tadi, kamu melihat seorang perempuan yang menggandeng seorang anak kecil di halaman rumah ini?” tanya Pak Pedro.

“Tadi pagi, Rosla membuang sampah di kotak sampa di depan jalan, Rosla tidak pernah berjumpa atau melihat seorang perempuan.” jawab Rosla dengan gugup.

“Kalau begitu, Rosla silakan kembali ke dapur,” ujar Pak Pedro.

Rosla kembali ke dapur dengan bergumam “Semoga saja, tindakan Rosla semalam dan pagi tadi tidak diketahui orang terkhusus anggota keluarga ini, Syukur bahwa Waty, adik saya itu memeiliki strategi yang keren pakai gandeng anak segala. anak siapa yang dia gandeng? Waty kan belum berkeluarga, belum memiliki anak. Ah, yang penting Waty sudah memiliki iphone untuk sekolah online. Wati dapat menelpon Rosla, kami dapat chatingan  nantinya. Rosla harus ekstra hati-hati.”

“Ibu Resti, di mana?” tanya Juan kepada Pak Pedro  yang kelihatan masih penasaran dengan sosok perempuan sesuai cerita Ranny.

“Ibu Resti, seperti biasa urusan bisnis emping jagung di pasar tradisional, sehingga belum pulang,” jawab Pak Pedro.

 “Untuk cerita Ranny tadi, Pak Pedro jangan pikirkan. Jika Lebih baik, Pak Pedro dapat membeli iphone yang baru untuk Joe. Karena sekarang ini, Iphone, menjadi suatu kebutuhan. Jika, Pak Pedro tidak menyediakan iphone yangbaru, boleh jadi esok, Joe tidak dapat mengikuti sekolah online lagi, kata Ranny.

“Pak Pedro akan pikirkan usulan Ranny untuk membeli iphone yang baru untuk Joe,” kata Pak Pedro.

“Maaf, Pak Pedro dan Juan, Juan dan Kak Ranny masih ingin diskusi, tetapi karena waktu sudah pukul 17.30, kami pamit pulang,” kata Joe.

Pak Pedro dan Juan menghantar menghantar Juan dan Ranny di depan pintuh rumah. Kepada Juan dan Ranny Pak Pedro berkata, “Terima untuk Juan dan Ranny, sudah datang berkunjung ke rumah kami.” Ranny dan Juan melangkahkan kaki meninggalkan halaman rumah Pak Pedro.

***

Ranny dan Joe belum jau dari pandangan Pak Pedro, Joe sudah meminta kepada Ayahnya untuk membelikannya iphone baru. Ayahnya menyetujui permintaan anak laki-lakinya itu. beberapa menit kemudian keduanya sudah rapih dan wanggi. Joe dan Pedro tidak menunggu waktu lama, keduanya langsung menujuh kompleks pertokoan. Mereka menuju salah satu toko di perepatan jalan, yang menjual berbagai merek ponsel. Keduanya masuk ke dalam toko sebelumnya mereka memarkir sepeda motor di tempat parkir. Juan dan pedro melihat-lihat merek, model serta harga  ponsel yang dipajang pada etalase. Pak Pedro bertanya kepada Juan yang sedang mengamati ponsel yang terpajang di etalase,“Joe, kamu mau yang mana?” “Yang ini Ayah,” jawab Juan sambil menunjukkan jari ke arah ponsel di dalam etalase.

“Pak Pedro memperhatikan harga yang terpajang dari iphone keinginan Joe tersebut, segera Pak  Pedro meminta penjaga toko mengeluarkan iphone dari etalase. “Yang ini, Pak? tanya penjaga toko.

“Iya, Non, yang itu,” jawab Pak Pedro

Kepada Pak Pedro, penjaga toko bertanya,“Apakah langsung diregis atau nanti diregis sendiri?”

“Langsung diregis, Non,” kata Pak Pedro

“Boleh minta kartu keluarganya?” kata penjaga toko. Pak Pedro memberikan kartu keluarga kepada penjaga toko

“Tunggu sebentar ya, Pak.”

Tidak menunggu waktu lama, penjaga toko berkata kepada Pedro, “Registrasinya sudah berhasil, silakan ke kasir untuk membayar.”

Pedro membayar di kasir dan keduanya keluar dari toko. Sepeda motor milik Pak Pedro memeninggalkan area parkir pertokoan dan mengaspal pulang ke rumah. Joe kelihatan bahagia, ada senyum di pipihnya. Pedro bahagia melihat kebahagiaan dari anaknya itu.

***

Malam, suasana di rumah Joe tidak seperti biasa, tidak ada keceriaan di dalam rumah.  Joe memperhatikan orang tuanya, tidak saling menyapa. Joe yang duduk di samping ibunya memeluk ibunya dan bebisik, “Ibu, Juan mohon maaf, Joe sadar, Joe yang salah.”

“Joe tidak salah, Ibu yang salah,” jawab Rikka

Melihat Joe dan Rikka saling berpelukan, Pedro pun memohon maaf kepada Rikka, mereka akhirnya saling berpelukan.

Situasi rumah  kembali ceria, ada senyum dan tawa. “Joe ingin menyampaikan kepada Juan dan Kak Ranny bahwa Juan sudah punya iphone yang baru, tetapi Joe tidak memiliki nomornya Juan dan Kak Ranny,” gumam Joe, “Joe tanyakan kepada Ayah atau Ibu, mungkin nomor kontak Kak Ranny atau nomor kontak Juan telah Ayah dan Ibu miliki.”

“Ibu, bolehkah Joe bertanya?” tanya Joe, “Apakah ibu mempnunyai nomor kontak kak Ranny atau Juan?”

“Ada tuh, nomor kontaknya, Juan.” ujar Resti, “Di ponsel yang satunya, ponselnya ada di  dalam tas motif, di atas meja, di samping lemari pakaian.

“Bolehkah, Joe memperoleh nomor kontak Juan” pinta Juan, sesudah memberikan ponsel ibunya setelah mengambilnya dari dalam tas motif milik Resti. Resti membacakan nomor kontak milik Juan, Joe mencatatnya.

Melalui nomor kontak Juan, Joe menginformasikan kepada Juan bahwa Joe telah memiliki iphone baru. Joe, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Juan dan Ranny. Kunjungan Ranny dan Juan itu sangat berharga karena mampu menyadarkan Ayahnya Joe, mengenai pentingnya sebuah iphone di zaman digital ini.

 Saat makan  malam, Juan menginformasikan kepada Ranny bahwa Joe sudah memiliki iphone baru.  Mendengar kabar dari Juan bahwa Joe sudah memiliki iphone baru, Ranny ikut bahagia. Tante Tina dan Kakek Rinto ikut  tersenyum, mendengar kabar dari Juan itu. “ Kunjungan Juan dan Ranny direspon positif oleh keluarga Pak Pedro,” kata Kakek Rinto

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Diary Yang Basah   52

    Usai makan siang, Ranny dan Juan serta yang lainnya keluar dari ruang makan. ereka ke kamar mereka masing-masing untuk istirahat siang. Ranny masuk ke kamarnya dan mulai berbaring di tempat tidur sebelmum terlelap dia mengambil ponselnya dan jari-jemarinya mulai mengusap-usap layar ponsel miliknya. Saat sedang asyik mengusap-usap layar ponsel, ada panggilan masuk dari Ibu Relly. Ranny akhirnya menerima panggilan dari Ibu Relly. Ibu Relly menyampaikan bahwa esok akan diadakan kegiatan sosial penyerahan bantuan pasca pengungsian kepada para pengungsi erupsi gunung berapi. Menerima Informasi dari Ibu Relly, Ranny hanya menarik nafas panjang. Ranny bergumam “Ah, kegiatan sosial lagi.” Setelah menerima Informasi dari Ibu Relly, Ranny mematikan ponselnya dan meletakkannya di atas meja belajar dan Ranny berbaring pulas siang itu.Sementara itu, Juan dan Heru temannya masih bermain game. mereka tidak istirahat siang sehingga akhirnya mereka ditegur oleh Resti

  • Diary Yang Basah   51

    “Apa? Anre diterima jadi pengemudi di kampus?” tanya Kakek Rinto yang baru saja keluar dari kamarnya. Kakek Rinto datang dan menyalami Anre. Resti menyampaikan kepada Kakek Rinto bahwa mereka semua suda sepakat bahwa acara syukuran akan dikasanakan nanti malam. Namun, Kakek Rinto membatalkan rencana acara syukuran yang telah mereka sepakati bersama. “Kakek Rinto lebih terkesan jika syukuran atas pekerjaan yang dipercayakan kepada Anre ini diujudkan dalam doa kepada sang pencipta yang memberi rezeki kepada keluarga ini, sebab untuk Kakek Rinto, bersyukur tidak harus pesta dengan acara makan bersama,” ujar Kakek Rinto.“Kalau itu keinginan Kakek Rinto, kami yang lain mengikuti keinginan Kakek,” ujar Resti.“Ealah, padahal Juan dan Heru sudah menyiapkan kejutan untuk Ayah Anre, saat acara malam nanti” ujar Juan.“Setelah berpikir-pikir, Tante Tina juga sependapat dengan Kakek Rinto, bersyukur tidak selamanya den

  • Diary Yang Basah   50

    04.15 AM Ranny terjaga dari tidurnya, tetapi belum berajak dari ranjang. Tubuhnya masih berada di bawa selimut. Dinginnya suhu pagi ini menjadikan Ranny enggan melepaskan selimut dari tubuhnya. Dia terjaga oleh panggilan masuk pada ponsel miliknya, dengan posisi berbaring dia berusaha mengambil ponselnya yang dia letakan di atas meja belajar. Setelah digapainya ponsel miliknya dia memperhatikan pada layar, ternyata panggilan masuk dari Ibu Relly. Ranny menerima panggilan masuk dari Ibu Relly dengan penu harapan akan memperoleh informasi mengenai jadwal ujian skripsi sesuai dengan informasi yang dia pernah terima dari temannya Lima kemarin siang meski akhirnya ketahuan bahwa Lina berbohong. Namun, apa yang diharapkan tidak diperbincangkan oleh Ibu Relly saat menelpon Ranny. Hal yang diutarakan Ibu Relly ketika menlpon Ranny adalah mengenai surat dari rektorat kepada Ayahnya. Dari balik layar ponsel Ibu bertanya kepada Ranny, “Apakah Ayahmu Anre sudah menerima surat pang

  • Diary Yang Basah   49

    03.15 PM Ranny terjaga dari istirahat siang. Dia bangun dari ranjang, merapikan Ranjang setelah itu duduk di depan meja belajar. Dia mengaktifkan laptop miliknya dan membuka folder bantuan team relawan kampus, dia juga membuka file rekapan bantuan pengungsi. di dalam file itu, dia mulai mengisi data sesuai dengan jenis bantuan, nama donatur dan tanggal penerimaan. Ranny kelihatan sangat serius mengerjakan pekerjaan merekap data donatur dan jenis bantuannya. sedangkan Heru dan Juan sudah bermain bersama di kamarnya Heru. Mereka tidak bermain game online melainkan mereka bercerita tentang cita-cita mereka, Heru ingin menjadi guru, Juan ingin menjadi dokter. heru beranggapan bahwa guru merupakan pekerjaan mulia, sedangkan Juan berpikir bahwa dokter mrupakan pekerjaan mulia. Mereka berduakadang tertawa dan saling melempar bantal. kadang mereka melompat-lompat di atas ranjang. karena terlalu gaduh keduanya ditegur oleh Ibu Shinta, “Heru, dan Juan, kalau ber

  • Diary Yang Basah   48

    04.15 AM Ranny sudah bangun, Cici juga sudah bangun, dia sedang belajar di kamarnya. Juan sudah bangun dari tadi, dia sudah mengenakan dengan sepatu kets miliknya, dia datang ke kamar Cici dan mengajak Cici untuk lari pagi bersama. Namun, Cici menolak dengan alasan dia ingin belajar sebab seminggu lagi sekolah Cici akan melangsungkan kegiatan ujian tengah semester. Juan akhirnya ke kamar Ranny, dengan maksud mengajak Ranny untuk jalan pagi bersamannya. Namun, Ranny juga menolaknya, Ranny beralasan dia ingin mempersiapkan diri jika suatu saat dia diinformasikan untuk melangsungkan ujian skripsi. Juan akhirnya pulang ke kamarnya dan melepaskan seluru pakaian yang dikenakan untuk aktivitas jalan pagi. Akhirnya Juan juga mengurungkan niatnya untuk melaksanakan aktivitas jalan pagi. Dia kembali dududk di depan meja belajar dan melaksanakan aktivitas belajar di kamarnya. Sementra itu di kamar Tante Tina, Tante Tina sudah bangun, dia sedang merapikan ranjangnya. Sesud

  • Diary Yang Basah   47

    Hari sudah mulai gelap, Juan dan Cici sudah membersikan menyapu dan memberi pakan pada ternak piaraan. keduanya sudah bersih dan rapi sedang bermain dengan Ardi. Keduanya menjaga Ardi sebab Ibu Resti dan Siti ada keluar ke apotik sebentar. Resti dan Ibunya ke apotik sebab Nenek Siti mengalami nyeri sendih sehingga mereka ingin ke sana untuk konsultasi dengan dokter praktek dan sekaligus membeli obat. Untuk itu, Ardi dipercayakan kepada Cici dan Juan. Sekitar satu jam Resti dan Siti ke apotik. Ketika pulang Ardi langsung di serahkan kepada Resti sebab Cici dan Juan ingin belajar untuk persiapan sekolah daring esok pagi. Lima menit setelah kembalinya Resti dan Siti dari Apotik, salah satu mobil parkir di depan rumah Anre dan Resti. Keluarga Heru sudah tiba. kedatangan mereka disambut dengan ramah oleh Anre dan Resti. Juan yang belum sempat masuk kamar di minta Ayahnya untuk segera ke dapur untuk menginformasikan kedatangan keluarga Heru. Heru dan Ibunya Shinta yang d

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status