Ranny sebagai anak tertua di rumah Ranny bertanggungjawab mengurus rumah selama ibunya sakit. Ranny harus dapat membagi waktu antara kuliah dan mengurus rumah. Corona virus mengubah semua cita-cita Ranny dan Juan. Hidup mereka harus bersahabat dengan penyakit mematikan yang bernama corona virus.
ดูเพิ่มเติม“Apa? Susah!Terpapar Covid-19! Ya, Tuhan! Susan ada di Rumah Sakit? Susan karantina di sana?” tanya Tante Tina kepada Anre yang kini sedang menelponnya.
“Apakah Ranny dan Juan udah tahu?" tanya Ranny kepada Anre.
“Sudah, Anre sudah menelpon Ranny dan Juan,” suara Anre terdengar dari balik ponsel.
Kakek Rinto yang sedang duduk di samping Tante Tina bertanya kepada Tante Tina, “Ada apa dengan Susan?”
“Tadi, Anre Telpon, Anre menyampaikan tentang Susan terpapar Covid–19,” jawab Tante Tina.
“Iya, Kakek, mengerti. Nanti kita semua di dalam rumah ini juga akan diperiksa, sebab Susan merupakan anggota rumah ini,” kata Kakek Rinto.
“Ranny dan Juan ada di mana?” tanya Kakek Rinto.
“Ranny dan Juan ada keluar rumah. mereka berdua lari pagi,” Jawab Tante Tina.
“Semoga saja, Anre menelpon, Ranny atau Juan,” kata Kakek Rinto, “itu pun, jika ponsel mereka, mereka bawa serta.”
“Tadi, Anre menelpon Tante Tina menyampaikan bahwa Anre sudah menyampaikan hal ini kepada Ranny dan Juan, Kakek,” Jawan tante Tina.
Berita tentang Susan yang terpapar Covid–19, langsung tersebar di lingkungan tempat tinggal Ranny. masayarakat di sarankan untuk menjalani karantina wilaya.
***
Juan dan Ranny pagi ini lari pagi. Sampai di daerah persawahan, Ranny menikmati panorama pagi ini dengan senyum indah di bibirnya. Ranny menikmati alam pedesaan. Sekelompok burung terbang rendah, berkicau indah seolah sedang berkopetisi dalam paduan suara. Pepohonan yang tumbuh hijau, gemericik air sungai menggenapi kebahagiaan Ranny. Pagi yang basah dengan rejeki yang masih perawan. Di balik bukit tampak hamparan padi menguning. Membentang luas menyaksikan petualangan anak manusia.
Mentari menyingsing di ufuk timur, Ranny dan Juan – adiknya, pulang rumah setelah lari pagi. Rumahnya sepih, seperti tak ada penghuni. Rumah Ranny sunyi karena Susan – Ibu mereka, terpapar virus corona, begitu isu yang berkembang di lingkungan Ranny. Ranny dan saudara-saudaranya harus menjalani masa karantina mandiri. Mereka harus berpisah dengan Susan – Ibu mereka. Sementara Anre – Ayah mereka, sibuk dengan urusan kantor, sehingga jarang pulang rumah.
Ranny sebagai anak tertua di rumah harus dapat mengerjakan pekerjaan di dapur. Untuk itu, Ranny sangat mahir dalam hal memasak. Meski begitu masakan Susan – Ibu mereka lebih lesat. Hal itu yang membuat Juan dan Ranny merindukan menu masakan Ibu Susan.
Pagi ini Juan membantu Ranny di dapur.
“Menu masakan Kak Ranny lesat,” kata Juan, “Tetapi menu masakan Ibu lebih nikmat.”
“Iya, Juan, masakan Ibu lebih nikmat, dan Ranny tahu Juan rindu masakan Ibu seperti Ranny juga,” kata Ranny, “Tetapi sekarang ini Ibu sedang sakit, semoga Ibu cepat sembuh agar kita dapat menikati masakan Ibu lagi.”
Selesai membantu Ranny di dapur, Juan keluar dari dapur, menuju kamar kosong. Kamar yang telah alihfungsikan sebagai gudang. Sambil mengusap peluh dan mengusap-usap dada, Juan mencoba membuka lembaran koran bekas yang masih bisa terbaca. Koran yang dibundel dengan baik meski sangat berdebu dan lembar-lembar koran pun sebagian sudah di makan tikus dan rayap. Koran yang sudah lama tersimpan dan tidak terawat, bagaikan catatan tua dan usang. Banyak bagian koran yang tidak bisa terbaca.
Bundelan koran ini ditemukan Juan di gudang, ketika Juan mencari mainan yang sudah lama tidak pernah ia maninkan. Ketika selesai bermain Ibu selalu menyarankan kepada Juan agar Juan menyimpan mainan Juan di gudang. Juan terus mencari mainannya itu. Namun, Juan belum menemukannya.
***
Juan yang hendak mencari mainnannya, ternyata yang Juan dapat di dalam gudang adalah bundelan koran bekas. Juam membaca lembar demi lembar koran bebas. Juan membaca di dalam ruangan itu.
Senin, Desember, 2019
Wabah Covid 19, pertama kali terdetaksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Penyakit ini disebabkan oleh corona virus jenis baru yang diberi nama SARS CoV-2.
Rabu,31 Januari 2020
Covid 19, penyakit menular baru yang disebabkan oleh SARS CoV-2 pertama kali dipastikan menyebar ke Italy. Pada 31 Januari Pemerintah Italia menutup semua penerbangan ke dan dari Cina.
Jumad, 6 Maret, 2020
Virus corona masuk Indonesia, WHO akhirnya memasukan Indonesia ke dalam daftar negara yang terpapar virus corona.
Senin, 10 Maret, 2020
Media sosial, dan media elektronik ramai memberitakan tentang virus corona, Warga Indonesia di minta jaga jarak fisik, dan selalu pakai masker.
Selasa, 7 April, 2020
Kapal Motor Lambelu milik PT. Pelni sempat dilarang bersandar di pelabuhan Lorens Say Maumere – NTT. Kapal sempat menunggu sembilan belas jam di laut sebelum akhirnya merapat ke dermaga. Ada kepanikan saat menunggu, ketika lego jangkar di perairan, lantas mendorong beberapa orang terjun ke laut. Setelah merapat ternyata penumpang tidak lantas langsung turun. Mereka harus di periksa satu per satu konsisi kesehatannya. Pemerintah Kabupaten Sikka menyiapkan gedung Sikka Convention Centre (SCC) di Kota Maumere sebagai tempat karantina mandiri bagi 233 penumpang kapal tersebut.
Kamis, 9 April, 2020
Terdapat kasus baru sebanyak 337, pasien positif Covid – 19, sehingga terakumulasi menjadi 3.293 kasus dan tersebar di 33 Provinsi. Provinsi baru yang terkonfirmasi kasus corona adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain itu, jumlah kasus meninggal sebanyak 40 kasus, sehingga total kasus meninggal mencapai 280 kasus. Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah 30 pasien sehingga total kasus sembuh menjadi 525 kasus.
“Juan...,” panggil Kakek Rinto.
“Iya, Kakek,” jawab Juan.
“Juan, apa yang sedang kamu lakukan di gudang?” tanya Kakek Rinto.
“Iya, Kakek, Juan sedang mencari mainan di gudang,” agak gugup Juan menjawab.
Ranny sendiri di dapur. Tante Tina pergi ke pasar tradisional membelanjakan keperluan dapur. Untuk itu, Ranny pagi ini bertugas menyiapkan menu sarapan pagi.
“Waktunya sarapan,” kata Ranny, “Ranny sudah menghidangkan semuanya di meja makan, ayo, merapat.”
Juan, Ranny dan Kakek Rinto, sarapan bersama. Di meja makan, sambil tersenyum lembut jari-jemari keriput Kakek Rinto memegang tangan mungil Juan.
“Untung tadi sebelum Kakek Rinto datang, Juan sudah menyelipkan bundelan koran di celana bagian belakang, bisa kacau kalau Kakek Rinto tahu,” gumam Juan,“Juan masih penasaran membaca bundelan koran bekas itu. Bundelan koran bekas tersimpan di gudang, tentu merupakan bundelan koran yang sangat penting. Untuk itu, Juan harus membacanya agar tahu apa isinya ”
Selesai sarapan, Juan ke kamar menyimpan bundelan koran bekas di atas meja belajar. Setelah menyimpan bundelan koran bekas, Juan keluar dari kamarnya, tidak lupah dia menutup puntu kamar sebelum pergi meninggalkan kamarnya. Juan menuju teras depan. Juan duduk di teras depan sambil mendengar musik yang diputar dari smartphone miliknya.
Duduk di teras depan, Juan dapat memperhatikan setiap orang yang lewat di lorong depan rumah, Juan menyapa mereka, bersendagurau dengan mereka sebelum orang-orang itu melanjutkan perjalanan mereka. Namun, pikiran Juan masih terganggu dengan berita yang Juan baca dari bundelan koran bekas mengenai pandemi Covid-19. Juan memikirkan, seperti apa virus korona itu? Seperti cerita kartun di sini ada sombie atau seperti apa? Pertanyaan-pertanyaan tentang virus korona terus berputar di kepala Juan.
***
Usai makan siang, Ranny dan Juan serta yang lainnya keluar dari ruang makan. ereka ke kamar mereka masing-masing untuk istirahat siang. Ranny masuk ke kamarnya dan mulai berbaring di tempat tidur sebelmum terlelap dia mengambil ponselnya dan jari-jemarinya mulai mengusap-usap layar ponsel miliknya. Saat sedang asyik mengusap-usap layar ponsel, ada panggilan masuk dari Ibu Relly. Ranny akhirnya menerima panggilan dari Ibu Relly. Ibu Relly menyampaikan bahwa esok akan diadakan kegiatan sosial penyerahan bantuan pasca pengungsian kepada para pengungsi erupsi gunung berapi. Menerima Informasi dari Ibu Relly, Ranny hanya menarik nafas panjang. Ranny bergumam “Ah, kegiatan sosial lagi.” Setelah menerima Informasi dari Ibu Relly, Ranny mematikan ponselnya dan meletakkannya di atas meja belajar dan Ranny berbaring pulas siang itu.Sementara itu, Juan dan Heru temannya masih bermain game. mereka tidak istirahat siang sehingga akhirnya mereka ditegur oleh Resti
“Apa? Anre diterima jadi pengemudi di kampus?” tanya Kakek Rinto yang baru saja keluar dari kamarnya. Kakek Rinto datang dan menyalami Anre. Resti menyampaikan kepada Kakek Rinto bahwa mereka semua suda sepakat bahwa acara syukuran akan dikasanakan nanti malam. Namun, Kakek Rinto membatalkan rencana acara syukuran yang telah mereka sepakati bersama. “Kakek Rinto lebih terkesan jika syukuran atas pekerjaan yang dipercayakan kepada Anre ini diujudkan dalam doa kepada sang pencipta yang memberi rezeki kepada keluarga ini, sebab untuk Kakek Rinto, bersyukur tidak harus pesta dengan acara makan bersama,” ujar Kakek Rinto.“Kalau itu keinginan Kakek Rinto, kami yang lain mengikuti keinginan Kakek,” ujar Resti.“Ealah, padahal Juan dan Heru sudah menyiapkan kejutan untuk Ayah Anre, saat acara malam nanti” ujar Juan.“Setelah berpikir-pikir, Tante Tina juga sependapat dengan Kakek Rinto, bersyukur tidak selamanya den
04.15 AM Ranny terjaga dari tidurnya, tetapi belum berajak dari ranjang. Tubuhnya masih berada di bawa selimut. Dinginnya suhu pagi ini menjadikan Ranny enggan melepaskan selimut dari tubuhnya. Dia terjaga oleh panggilan masuk pada ponsel miliknya, dengan posisi berbaring dia berusaha mengambil ponselnya yang dia letakan di atas meja belajar. Setelah digapainya ponsel miliknya dia memperhatikan pada layar, ternyata panggilan masuk dari Ibu Relly. Ranny menerima panggilan masuk dari Ibu Relly dengan penu harapan akan memperoleh informasi mengenai jadwal ujian skripsi sesuai dengan informasi yang dia pernah terima dari temannya Lima kemarin siang meski akhirnya ketahuan bahwa Lina berbohong. Namun, apa yang diharapkan tidak diperbincangkan oleh Ibu Relly saat menelpon Ranny. Hal yang diutarakan Ibu Relly ketika menlpon Ranny adalah mengenai surat dari rektorat kepada Ayahnya. Dari balik layar ponsel Ibu bertanya kepada Ranny, “Apakah Ayahmu Anre sudah menerima surat pang
03.15 PM Ranny terjaga dari istirahat siang. Dia bangun dari ranjang, merapikan Ranjang setelah itu duduk di depan meja belajar. Dia mengaktifkan laptop miliknya dan membuka folder bantuan team relawan kampus, dia juga membuka file rekapan bantuan pengungsi. di dalam file itu, dia mulai mengisi data sesuai dengan jenis bantuan, nama donatur dan tanggal penerimaan. Ranny kelihatan sangat serius mengerjakan pekerjaan merekap data donatur dan jenis bantuannya. sedangkan Heru dan Juan sudah bermain bersama di kamarnya Heru. Mereka tidak bermain game online melainkan mereka bercerita tentang cita-cita mereka, Heru ingin menjadi guru, Juan ingin menjadi dokter. heru beranggapan bahwa guru merupakan pekerjaan mulia, sedangkan Juan berpikir bahwa dokter mrupakan pekerjaan mulia. Mereka berduakadang tertawa dan saling melempar bantal. kadang mereka melompat-lompat di atas ranjang. karena terlalu gaduh keduanya ditegur oleh Ibu Shinta, “Heru, dan Juan, kalau ber
04.15 AM Ranny sudah bangun, Cici juga sudah bangun, dia sedang belajar di kamarnya. Juan sudah bangun dari tadi, dia sudah mengenakan dengan sepatu kets miliknya, dia datang ke kamar Cici dan mengajak Cici untuk lari pagi bersama. Namun, Cici menolak dengan alasan dia ingin belajar sebab seminggu lagi sekolah Cici akan melangsungkan kegiatan ujian tengah semester. Juan akhirnya ke kamar Ranny, dengan maksud mengajak Ranny untuk jalan pagi bersamannya. Namun, Ranny juga menolaknya, Ranny beralasan dia ingin mempersiapkan diri jika suatu saat dia diinformasikan untuk melangsungkan ujian skripsi. Juan akhirnya pulang ke kamarnya dan melepaskan seluru pakaian yang dikenakan untuk aktivitas jalan pagi. Akhirnya Juan juga mengurungkan niatnya untuk melaksanakan aktivitas jalan pagi. Dia kembali dududk di depan meja belajar dan melaksanakan aktivitas belajar di kamarnya. Sementra itu di kamar Tante Tina, Tante Tina sudah bangun, dia sedang merapikan ranjangnya. Sesud
Hari sudah mulai gelap, Juan dan Cici sudah membersikan menyapu dan memberi pakan pada ternak piaraan. keduanya sudah bersih dan rapi sedang bermain dengan Ardi. Keduanya menjaga Ardi sebab Ibu Resti dan Siti ada keluar ke apotik sebentar. Resti dan Ibunya ke apotik sebab Nenek Siti mengalami nyeri sendih sehingga mereka ingin ke sana untuk konsultasi dengan dokter praktek dan sekaligus membeli obat. Untuk itu, Ardi dipercayakan kepada Cici dan Juan. Sekitar satu jam Resti dan Siti ke apotik. Ketika pulang Ardi langsung di serahkan kepada Resti sebab Cici dan Juan ingin belajar untuk persiapan sekolah daring esok pagi. Lima menit setelah kembalinya Resti dan Siti dari Apotik, salah satu mobil parkir di depan rumah Anre dan Resti. Keluarga Heru sudah tiba. kedatangan mereka disambut dengan ramah oleh Anre dan Resti. Juan yang belum sempat masuk kamar di minta Ayahnya untuk segera ke dapur untuk menginformasikan kedatangan keluarga Heru. Heru dan Ibunya Shinta yang d
Setelah memperhatikan bahwa bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat ice cream telah dibelanjakan oleh Tante Tina, dan tersedia di dalam kulkas, “Bahan-bahan untuk membuat ice cream sudah dibelajakan, tetapi mengapa Tante tidak membuat ice cream? sebaiknya Ranny buat ice creamnya,” gumam Ranny.Ranny akhirnya memutuskan untuk membuat ice cream. Untuk menampilkan menu makan siang yang berbeda dari biasanya, Ranny mulai membuat ice cream.Ranny menyiapkan baham delapan puluh gram susu kental manis, empat puluh gram susu bubuk, lima ratus milliliter air putih yang telah matang, satu sendok te garam, dua sendok makan maizana, setengah gelas air hangat, satu sendok makan SP (zat pengembang makakanan), sepuluh sendok makan gula pasir. Setelah bahan telah siap, Ranny mulai beraktivitas membuat ice cream. Ranny mulai mencampurkan susu kental manis, gula pasir, susu bubuk, air putih dan garam ke dalam suatu wadah kemudian Ranny memasak
Sore hari, sesuai dengan perbicaraan Ranny bersama dengan Juan dan Cici saat jalan pagi, sehingga ketiganya bersiap untuk mengunjungi pemakaman Ibu Susan. Ranny mengingatkan Cici dan Juan agar segera menyelesaikan pekerjaan sore seperti menyapu halaman dan memberi pakan pada ternak piaraan sebelum mereka berangkat ke makam Ibu Susan. Sampai di makam Ibu Susan, Ranny, Juan dan Cici membersihkan makam Ibu Susan. Setelah membersihkan makam Ibu Susan mereka duduk mengitari makam Ibu Susan, ketiganya hening sesaat. Saaat hening itu, ketiganya meluangkan waktu sebentar untuk berdoa mohon keselamatan jiwa dari Ibu Susan. Selesai berdoa mereka bertiga pulang ke rumah. Saat berjalan pulang ke rumah mereka, Juan melihat Joe dan memanggilnya. Joe pun mendekati Juan, Ranny dan Cici. Juan, Joe, Ranny dan Cici bincang-bincang sebentar. Dari bincang-bincang dengan Joe, ketiganya akhirnya mengetahui bahwa Joe hendak pergi mengunjungi makam Kakeknya–Ayah dari Ibunya. Untuk tidak menghambat per
Setelah cukup lama berbaring, dan kepenatan sudah sedikit menghilang, Ranny akhirnya bangun juga untuk melaksanakan aktivitas sore hari. Setelah itu, Ranny bangun dan mendapati Juan dan Cici sedang belajar bersama. ketika di tanya, ternyata Cici sedang membantu Juan meneyelesaikan tugas yang diberikan gurunya saat pembelajaran jarak jauh pagi tadi. Tugas sekolah juan yang dipercayakan kepada Cici untuk mengerjakannya pun sudah selesai dikerjakan. Cici menyerahkan hasil pekerjaan dari tugas sekolah Juan kepada Juan untuk dikumpulkan kepada guru yang memberikan tugas tersebut. Setelah Cici menyelesaikan tugas sekolah Juan, Cici dan Juan melaksanakan aktivitas sorek hari. seperti biasanya Cici menyapu halaman dan menyiram bunga di taman sedangkan Juan memberi pakan pada ternak piaraan. Ranny juga melaksanakan aktivitasnya di dapur bersama Tante Tina dan Ibu Resti. Sedangkan Kakek Rinto dan Anre sedang duduk santai mendengarkan lagu ‘Nyalakan Api’ lagu yang dilantunkan oleh Nike
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
ความคิดเห็น