Beranda / Romansa / Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya / Bab 62. Merayakan penderitaannya

Share

Bab 62. Merayakan penderitaannya

Penulis: Ralonya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-10 22:51:22

​Tiga hari setelah insiden kebakaran tersebut, Ramdani dan Rina kembali menemui Arka. Mereka datang untuk meminta penjelasan terkait klaim asuransi restoran yang nasibnya masih menggantung.

​Ayah dan ibu Dina duduk di ruang tamu mewah itu, raut wajah mereka penuh harap dan kecemasan yang kentara. Sementara itu, Arka duduk berhadapan dengan mereka. Dengan ketenangan dan penguasaan informasi yang total, ia dengan mudah mengambil peran sebagai juru bicara tunggal.

​"Asuransi menolak klaim penuh, Pa," ujar Arka, wajahnya tampak sedih dan penuh simpati di hadapan Ramdani dan Rina. "Katanya ada celah kecil di dokumen polis karena renovasi terakhir tidak dilaporkan dengan benar. Mereka hanya mau menanggung dua puluh persen. Sisanya, kita harus siapkan sendiri."

Dina melihat betapa terpukul dan kecewanya Ayahnya saat itu, terlihat dari helaan napas berat yang keluar dari Ramdani.

​"Tapi tenang, Pa. Aku sudah menyiapkan uang tunai untuk membantu semua biaya perbaikan," ujar Arka, suaranya terd
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya   Bab 64. Dihantam pengkhianatan

    ​[Mas, apa kamu sudah tidak peduli padaku lagi?]​Natala membaca pesan singkat itu dari layar ponsel Davin. Ia melirik sekilas ke arah Davin yang masih tertidur pulas di ranjang king size. Pria itu sama sekali tidak terganggu saat Natala masuk ke kamar hotelnya. Itu semua berkat bantuan temannya, ia bisa mendapat kartu akses untuk masuk.​Wanita itu mendekat ke ranjang, mengatur posisi, dan memotret dirinya sendiri dengan Davin yang menjadi latar belakang. Foto itu terlihat sempurna, seolah mereka baru bangun tidur bersama.​Ia mengetik pesan balasan di ponsel Davin.[Tunanganku sedang tidur. Kamu sangat tidak sopan menghubungi tunangan orang lain pagi-pagi sekali.]​Setelah terkirim, Natala segera meletakkan kembali ponsel Davin di atas meja, lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, senyum kemenangan terukir di bibirnya.​Sementara itu di kediaman Dina, wanita itu baru saja membaca pesan singkat dan melihat foto yang dikirim. Dunia Dina seakan berhenti. Ia tahu pasti itu ulah

  • Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya   Bab 63. Keluar dari sarang iblis

    ​Sudah berhari-hari Dina tidak mendengar kabar apa pun dari Davin. Bukan hanya kepergiannya yang mendadak ke Bali, tapi kabar tentang pencarian bukti yang seharusnya dilakukan orang suruhannya pun menguap tanpa jejak. Davin seolah diam tanpa peduli. Meskipun Dina sudah mengirim pesan berulang kali dan mencoba menghubunginya, Davin sama sekali tak merespon.​Apakah ucapan Arka benar? Apakah Davin hanya mau bersenang-senang dengannya?​Jika memang begitu, rasanya sungguh sangat menyesakkan. Ia tidak terima jika dirinya hanya menjadi permainan sesaat. Semua momen yang mereka bagi—dua kali berbagi kehangatan, ciuman, dan janji-janji manis yang mereka ukir—apakah itu semua hanya sandiwara belaka?​"Mas Davin, kenapa tiba-tiba menjauh seperti ini?" bisik Dina pada dirinya sendiri.Dina mengusap wajahnya yang terasa tegang dan panas. Dadanya terasa sesak luar biasa, ditekan oleh rasa sakit karena diabaikan. Davin telah menghilang tanpa kabar, seolah ia memutus hubungan yang telah mereka bang

  • Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya   Bab 62. Merayakan penderitaannya

    ​Tiga hari setelah insiden kebakaran tersebut, Ramdani dan Rina kembali menemui Arka. Mereka datang untuk meminta penjelasan terkait klaim asuransi restoran yang nasibnya masih menggantung.​Ayah dan ibu Dina duduk di ruang tamu mewah itu, raut wajah mereka penuh harap dan kecemasan yang kentara. Sementara itu, Arka duduk berhadapan dengan mereka. Dengan ketenangan dan penguasaan informasi yang total, ia dengan mudah mengambil peran sebagai juru bicara tunggal.​"Asuransi menolak klaim penuh, Pa," ujar Arka, wajahnya tampak sedih dan penuh simpati di hadapan Ramdani dan Rina. "Katanya ada celah kecil di dokumen polis karena renovasi terakhir tidak dilaporkan dengan benar. Mereka hanya mau menanggung dua puluh persen. Sisanya, kita harus siapkan sendiri."Dina melihat betapa terpukul dan kecewanya Ayahnya saat itu, terlihat dari helaan napas berat yang keluar dari Ramdani.​"Tapi tenang, Pa. Aku sudah menyiapkan uang tunai untuk membantu semua biaya perbaikan," ujar Arka, suaranya terd

  • Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya   Bab 61. Menjadi yang kedua

    Dina kembali ke rumah, melewati hari dalam kegelisahan yang menyiksa. Ia masih berpegangan pada benang tipis harapan bahwa orang suruhan Davin akan menemukan bukti yang bisa membongkar kejahatan Arka. Bukti itu adalah satu-satunya harapan yang ia miliki untuk melawan. Ia terus menunggu, memeriksa ponselnya setiap beberapa menit, namun yang ia dapati hanyalah keheningan dari Davin. Dua hari tanpa kabar, tanpa kepastian, terasa seperti dua tahun.​Pagi itu, saat sarapan yang kaku seperti biasanya, Arka datang dengan sebuah senyum yang terlalu lebar. Ia menyerahkan tablet di depan Dina, meluncurkannya di atas meja. Dina menatap layar itu, dan seluruh darahnya serasa ditarik ke bawah. Ia hanya bisa tercengang, lidahnya kelu.“Dia bahkan sudah meninggalkanmu terlebih dahulu,” ujar Arka, suaranya dipenuhi kepuasan yang brutal, menikmati setiap inci wajah pucat Dina.​Di layar tablet itu, Dina bisa melihat sebuah artikel gosip besar. Foto Davin yang bersinar cerah, menggandeng Natania. Judu

  • Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya   Bab 60. Tanggung jawab

    ​Dina memejamkan mata sejenak, menahan gelombang perih yang mendadak menyerang tenggorokannya. Ia memaksakan senyum tipis, senyum yang sama sekali tidak mencapai hatinya.“Ya, Mas. Tentu saja aku baik-baik saja,” jawab Dina, mengatur setiap tarikan napasnya agar terdengar santai.“Syukurlah kalau kamu baik-baik saja.” Helaan napas lega terdengar, tapi hanya sesaat setelahnya pria itu kembali bertanya dengan nada cemas. “Arka belum pulang, kan?” ​Air mata Dina sudah menggenang di pelupuk, mengancam akan tumpah. Ia harus segera mengakhiri ini.​"Belum, Mas. Ia akan kembali sore nanti. Jadi untuk saat ini aku baik-baik saja. Dan kamu tenang saja, aku pasti baik-baik saja, Mas. Jangan terlalu khawatir.” Dina berbohong, suaranya naik satu oktaf agar terdengar normal. "Aku akan menghubungimu nanti, ya."​Sebelum Davin sempat membalas dengan pertanyaan lain, Dina segera mengucapkan, "Sampai nanti," lalu memutuskan sambungan telepon dengan cepat. Jantungnya berdebar keras, suara tangisan yan

  • Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya   Bab 59. Kehancuran yang sempurna

    "Pilih, Dina, Restoran keluargamu atau pria yang kamu cintai itu. Jawab sekarang,” desak Arka, suaranya mengandung perintah yang tak terbantahkan.​Dina mengerjap, pikirannya yang kacau perlahan menangkap satu kejanggalan dari ucapan Arka sebelumnya. Ia masih belum pulih dari pilihan yang mendesaknya itu, tetapi kalimat Arka tentang kepatuhan membuatnya bingung.​"Tunggu, apa maksudmu dengan patuh di ranjang?" tanya Dina. Ia mengerutkan kening, bukankah pria itu selama ini bersikap sangat anti menyentuhnya? Kepatuhan di ranjang seperti apa yang dimaksud oleh pria di depannya ini?​Arka tersenyum lebar, senyum yang sarat akan makna tersembunyi. "Tunggu dan lihat saja, Dina. Kamu akan lihat bagaimana tubuhmu akan memohon padaku."Dina sontak memeluk tubuhnya sendiri erat-erat. Ia merasakan gelombang ketakutan dan kewaspadaan yang dingin menjalarinya. Terutama saat melihat ekspresi liar di wajah Arka, yang kini membuat seluruh tubuhnya bergetar hebat.​"Aku tidak mau! Jangan sentuh aku,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status